JIMIN'S

1.2K 180 2
                                    


Malam dengan bintang yang terang. Cahaya rembulan yang memantul ke dalam jendela. Masih petang, hanya selang satu jam setelah Jimin dan Yoongi sampai. Hanya saja, keduanya tertidur pulas karena lelah. Mereka tidur terpisah, dengan Yoongi yang berada di atas matras bekas, dan Jimin memilih tidur di tumpukan kayu. Sengaja, karena pria itu tidak ingin Yoongi terkejut dengan keadaannya saat tidur.

Coat yang Jimin pakai sebelumnya, diserahkan kepada Yoongi. Tadinya mereka ingin tidur dengan keadaan Yoongi masuk ke coat Jimin, dan berpelukan. Namun, Yoongi yang merasa canggung langsung menolak. Hingga Jimin mengalah dan memberikan coat-nya pada Yoongi.

Sedari tadi, Jimin tidak tenang dalam tidurnya. Keringat dingin bercucuran dari seluruh tubuh. Ia bergerak gelisah, seperti dikejar oleh sesuatu. Nyatanya, ia memang dikejar oleh sekumpulan orang berpakaian hitam dalam mimpi. Karena takut semakin berlanjut, ia terbangun dengan napas terengah-engah. Tubuhnya semakin bermandikan keringat di malam yang dingin tersebut.

Jimin kira, setelah tersadar ia akan menemukan keadaan sepi. Ternyata, dalam pandangan ada beberapa sekumpulan orang berpakaian hitam mengelilinginya dengan membawa berbagai macam senjata tajam. Jelas ia takut, sedikit saja tergores akan sangat menyakitkan. Dengan sekuat tenaga ia melempar kayu-kayu yang ada di dekatnya.

"Pergi kalian, jangan bunuh aku!" teriaknya dengan keputusasaan. Ia semakin mundur dari tempatnya. Hanya berjarak beberapa puluh sentimeter lagi, ia akan jatuh terjerembab jika terus mundur ke belakang.

Di dalam sudut pandangnya, tidak ada siapa-siapa selain dirinya dan orang-orang berpakaian hitam tersebut. Suhu di sana pun terasa semakin meningkat. Jimin semakin menggila, mendorong sesuatu yang berada di dekatnya, bahkan sebuah televisi keluaran lama pun dilemparnya.

Akhirnya sebuah suara dan tepukan keras di pipi menyadarkan Jimin. Tiba-tiba Yoongi ada di hadapannya. Sembari memegang tangan dan dagu Jimin, Yoongi menenangkannya, "Aku ada di sini, Jimin. Lihatlah aku, tiada yang akan membunuhmu. Jikalau ada, aku akan maju mengalang mereka."

Saat menemukan keadaan yang aman, Jimin langsung memeluk Yoongi sambil terisak. Ia sungguh ketakutan, dengan reaksi berlebihan. Jimin takut, ia benar dibunuh dan tidak lagi memiliki harapan untuk bertemu orang tuanya. "Aku takut, Yoon," ujarnya pelan.

Yoongi tidak memahami apa yang dirasakan Jimin. Namun, ia tahu pasti teramat sakit, apalagi pria itu sering berkata ada yang akan membunuhnya. Padahal, keluar dari Myungsei Hospital saja baru berhasil. Jadi, Yoongi akan terus menemani Jimin, begitu pun sebaliknya. Mereka akan saling bergantung. Yoongi dengan kekurangan kekuatan fisiknya, dan Jimin beserta mentalnya.

***

Suhu di Seoul semakin menurun, biasanya hendak berganti menjadi pagi hari. Jimin dan Yoongi tidak lanjut tertidur. Jadi, setelah peristiwa mengharukan—Jimin yang menangis di pelukan Yoongi—mereka melanjutkan perjalanan. Hendak ke Kantor Polisi, hanya saja mereka akan ditanyai, pasti langsung dikirim ke Myungsei kembali.

Maka dari itu, mereka berjalan ke tempat yang menyediakan banyak koran. Mengingat Yoongi dirawat selama sepuluh tahun, pasti keluarganya kaya raya untuk membayar biaya perawatan. Berbeda dengan Jimin yang asal-usulnya tidak jelas.

Kalau begitu, Yoongi adalah seorang pewaris. Mengapa dibuang? Itu yang membuatnya aneh. Beberapa koran sudah mereka baca, tetapi belum ada satu pun berita yang berhubungan dengan orang bermarga Min. Hanya sekedar jadwal tayangan televisi harian, dan beberapa berita tentang penyelundupan narkoba.

Tunggu sebentar ... penyelundupan narkoba?

Jimin membaca sekali lagi. Jika dihitung, penyelundupan narkoba berada sedikit lebih tinggi dari penghasilan hasil korupsi uang rakyat. Kebanyakan jika penjabat korupsi hanya akan menggunakan uang haram tersebut untuk berfoya-foya karena memang menghasilkan sedikit. Berbeda dengan penyelundupan narkoba, pasti bisa untuk berdonasi.

Ia membaca berita tersebut yang dijadikan headline. Ada dua orang yang bermarga Min di sana. Sebagai pelakunya, Min Kyuhyun, dan Jurnalistik, Min Seungmin. Sepertinya ini jalan untuk Yoongi.

Jimin menengok ke arah Yoongi. Wanita itu terlampau serius untuk membaca seluruh artikel yang berada di surat kabar tersebut. "Yoon, aku menemukan sesuatu yang aneh. Di koran ini menyebutkan bahwa—"

"Aku ingat nama orang tuaku. Ibuku berakhiran Min, dan Ayahku berawalan Kyu," potong Yoongi.

Apakah ini artinya mereka menemukan jackpot?

To Be Continued ....

ILLEST [MINYOON GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang