FIN

1.3K 163 8
                                    

Beberapa bulan terakhir, media selalu memberitakan tentang perkembangan Myungsei Hospital. Rumah Sakit Jiwa tersebut memiliki metode unik dan menarik perhatian masyarakat luas. Berkat kesaksian Jimin, banyak orang ingin merasakan bagaimana tinggal di balik sana. Setiap akhir pekan, pasien di Myungsei diperbolehkan untuk keluar dan jalan-jalan bersama pendampingnya. Pada saat itulah orang dari luar Myungsei boleh masuk dan merasakan menjadi pasien di sana.

Sebelumnya, Myungsei Hospital memiliki metode seperti penjara. Setelah pemiliknya berubah, beberapa metode baru dilakukan. Mereka yang memiliki keterbelakangan mental bukan berarti harus dibiarkan, melainkan diperhatikan lebih dalam lagi. Sebagai rasa manusiawi, seharusnya kita lebih peduli terhadap sesama, termasuk orang-orang seperti mereka yang memiliki keterbatasan.

Kasus di balik Myungsei Hospital ini menjadi pelajaran bagi kita. Orang-orang yang menderita pun masih bisa bahagia. Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga, seperti kebusukan Kyuhyun yang terbongkar.

Park Jimin dan Min Yoongi sudah melaksanakan pertunangan mereka. Min Seungmin yang sering berkunjung karena mengelola Myungsei Hospital kini dekat dengan Perawat Jang. Paman Jung yang merupakan kaki tangan Kyuhyun, semakin sering datang—sebenarnya karena ingin kencan dengan Suster Lee—beralasan hendak bertemu Yoongi. Semuanya memiliki cerita masing-masing.

Masih pagi, tetapi sudah ada beberapa wartawan yang mencoba menjadi penghuni Myungsei untuk melakukan survei. Park Jimin yang mengikuti kelas bernyanyi seperti pasien lain, membuat keributan seperti biasa. Keributan yang menghangatkan, tentu saja. Yoongi sedang duduk bersama Suster Lee dan Paman Jung, mereka membicarakan hak waris sebelum teriakan Jimin terdengar.

"Ada kecoa!" teriak Jimin yang membahana sambil berlari-lari memutari bangku panjang yang diduduki Yoongi, Suster Lee, dan Paman Jung. Ketiga orang di sana hanya tertawa melihat tingkah konyol Jimin.

"Park Jimin, sekarang giliranmu!" Teriakan dari Guru Musik yang dipanggil oleh Seungmin membuat Jimin berlari lebih kencang. "Tidak mau, Guru galak!" balas Jimin dengan berteriak keras. Saat pria itu tidak sadar melewati Guru Musik tersebut, ia merasakan panas di telinganya.

"Ampun! Ini sakit. Jangan jewer Jimin!" Jimin mengaduh dan meminta ampun saat wanita paruh baya itu menjewernya keras sambil menyeret pria itu. Sontak saja mengundang tawa yang lain. Jimin kini terlihat seperti anak kecil yang nakal. Saat Guru Musik itu hendak marah lagi, teriakan membahana kembali terdengar.

"Min Yoongi, apa maksudnya ini?!"

Atensi orang-orang yang berada di sana teralihkan. Menatap Seungmin yang membawa keranjang pakaian kotor dan sebuah sapu lantai, tetapi dengan tangan kanan mengacung tinggi memperlihatkan tiga buah benda kecil berbentuk persegi panjang. Ya, benda persegi panjang berwarna putih dengan beda merk yang di dalamnya terlihat dua garis merah, menandakan positif. "Yoongi, kau mengandung anak Jimin, 'kan?" tanya Seungmin dengan nada lebih tenang.

Yoongi yang ditanya hanya bisa menyengir sambil menggaruk tengkuknya, walaupun tidak gatal. Jimin yang namanya dipanggil hanya menatap dengan tatapan polos, sedangkan Suster Lee menahan tawanya. Suster Lee sudah tahu lebih dulu karena setiap malam Jimin tidur di kamar Yoongi. Sudah pasti ia bisa menebaknya, 'kan?

THE END

HAPPY ENDING GUYS

ILLEST [MINYOON GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang