Chapter 05

7 1 0
                                    

Chapter 0.5

Aku berlari merangsek mengitari tubuh Haya itu sambil menembakkan beberapa beam arrow, sambil memastikan kondisi Clara yang baru saja terpental, dia baik-baik saja. "Udah nacep." Kata Clara sembari bangkit dan meneguk satu botol potion. Terimakasih Clara status monster Haya itu mulai terbaca di bracer-ku.

Aku menembak beberapa tembakkan lagi untuk mengalihkan perhatian Haya yang sedang mengamuk. Sedangkan Rudi mempersiapkan jaring magnetik di titik penangkapan, setelah mendapat kode siap dari Rudi kami menggiring Haya itu mendekati radius tembak Siege Machine Gun Rudi yang sudah tertanam diatas bukit. Gerakannya tidak beraturan mengamuk sana-sini, indikator kesehatannya masih berwarna hijau, sepertinya harus di lemahkan lagi sampai indikatornya berwarna kuning.

Para mahluk Inti bumi atau monster ini memang harus di lumpuhkan terlebih dahulu sebelum kami masukkan kedalam loot box menggunakan jaring. Karena bila tidak mereka dapat lepas dari jaring penangkapan dan merusak loot box beserta isinya. Walaupun begitu merepotkan, motivasi kami menangkap monster hidup-hidup tentu saja karena harganya bila ditangkap akan bernilai 10 kali lebih mahal, daripada menjual bagian bagian tubuhnya secara terpisah.

Dari atas Rudi fokus menembaki Haya pada bagian kakinya hingga membuatnya tersungkur. Tanpa basa-basi dengan sigap Clara melompat ke punggung kadal raksasa itu menancap-nacapkan pedang kembarnya dalam-dalam. Aku menembaki perut haya yang tidak tertutupi sisik sambil mundur beraturan kearah titik penangkapan. "Clara kemari, itu sudah cukup, indikatornya sudah berubah kuning." Perintah Ku. Clara melompat turun dan berlari kearah jaring magnet yang telah kami siapkan.

Dari tanah yang lebih tinggi Rudi menghujani Haya yang mengejar Clara dengan besi-besi panas yang dimuntahkan machine gun miliknya. "Sepuluh meter.. Delapan... Tujuh yak berhenti Rudi!" Perintah ku, sisa tiga meter sebelum masuk ke dalam jaring....

DUAR!!

Ledakan yang sangat besar entah dari mana menghempaskan Aku, Clara dan Haya itu dengan sangat keras. Potion, mana potion. Telinga ku berdengung dengan kencang seluruh tubuh serasa panas membakar. Aku meneguk satu botol potion setengah sadar, obat ini meringkankan rasa sakit.

Masih dalam kebingungan Aku mencoba melihat keadaan yang di penuhi debu yang berterbangan, Aku mencoba menafsirkan apa yang terjadi, status Haya di layar bracer ku berpendar merah namun detak jantungnya masih ada.

Bukan itu yang aku cari sekarang, dimana Clara indikator kesehatanya berwarna merah. Aku sudah memanggilnya berkali-kali tidak ada jawaban. Aku coba menghungi Rudi.

"Rudi! Apa yang terjadi!"

"Wan, Gw gak tau tadi ada granat yang meluncur dari arah berlawanan." Ucap Rudi panik.

"Oke, sial Aku belum tahu dimana Clara kamu jangan turun kesini dulu."

"Arah Timur posisi lu Wan, sekitar 8 meter, gw liat kayaknya itu Clara."

Aku berlari kecil berusaha menembus kabut debu yang mulai menipis sembari mencari Clara. Tubuhnya tergetelak telentang tak sadarkan diri, Aku berlari mengeluarkan potion yang ku miliki dan meminumkannya pada Clara. "Ayolah Clara, please semoga gak kenapa-napa." Indikator detak jantung Clara mulai berubah warna menjadi kuning walaupun belum siuman.

Di detik ini pula Aku melihat status mosnter Haya yang berpidar merah menjadi Captured. Ada Hunter pencuri, musuh. Aku menghubungi Rudi, sambil berwaspada menjaga tubuh Clara. "Rud, ada musuh. Coba kamu intai dimana kondisi Haya."

"Sorry", Balas Rudi. Jarak pandang kini sudah bersih. Aku melihat Rudi yang tertodong berjalan menuruni bukit intaian. Sekelompok orang sudah berdiri mengitari Haya yang terangkap, mereka mengalihkan pandangannya ke arah ku. Berusaha tetap tenang Aku merangkul Clara yang setengah siuman berjalan mendekati mereka.

"Ayo siapa ketua party kalian kesini sekarang!" Suara kasar memerintah terdengar di antara gerombolan Hunter berengsek itu. "Ayo cepat, biar gak ada korban jiwa!" mereka menggertak, kami bertiga hanya diam dan Aku sedang memikirjan jalan keluar. Aku tidak sudi buruan kami di rampas begitu saja.

"Ok gak ada jawaban. Kalau gitu mulai sekarang Haya ini kami ambil alih!"

"Ambil saja, percuma", ucap ku "kalian tidak dapat membuka jaring itu kecuali aku memberikan tombol pengendalinya."

"Berikan pada kami, dan kami jamin anggota party mu selamat." Kata yang lain diantara mereka.

"Tidak, itu monster kami pada awalnya tidak akan pernah ku berikan, sini kalau berani lawan by one!",Aku menggertak mereka.

"Hahahaha.." mereka tertawa. "Kau tahu kan kalian tidak bisa melawan, lihat ini". Ucap salah satu diantara mereka, menunjuk pada kain hitam garis putih yang meililit di lengan menandakan keanggotakaan Guild. "Kalian gak pernah denger Guild Pukat Lancah hah?! Kami itu bagian tim support peperangan milik pemerintah. Sudah menyerah aja, kalo gak kalian gak akan tenang berburu di daerah ini."

"Bacot!" Aku berteriak kesal.

"Hah?! Kau mau mati?"

"Kalian cuman menggertak, aturan membunuh adalah nyawa dibayar nyawa dan semua perbuatan sudah di catat dalam sistem Hunter." Jawab ku tegar.

"Pinter juga kau, tapi kalau jadi cacat seumur hidup dan selama gak kehilangan nyawa, bukan bagi masalah kami. Gimana?!" Ancam orang yang menodong senjatanya pada Rudi.

Sial tidak ada pilihan, Aku melihat kondisi Clara yang terdiam masih shock, nafasnya pun tidak teratur. Lalu Aku melihat Rudi yang hebatnya masih bisa tenang walaupun Aku tahu dia ketakutan.

"Baiklah, lepaskan teman ku! ini remote jaringnya." Aku melempar remote itu ke tanah di depan mereka, Ketua dari para pencuri ini memberi tanda untuk melepaskan Rudi.

Rudi di tendang oleh orang yang menodongnya hingga tersungkur, "HEI!" Aku teriak sambil berlari kearah Rudi yang berusaha bangun. "Udah Wan, gak apa-apa." Ucap Rudi sambil meraih lengan ku. Geram rasanya melihat mereka tertawa. "Kita mundur dulu Wan." Rudi mengajak ku kembali ke arah Clara yang berdiri diam.

Aku tidak terima, melihat mereka membuka jaring magnet, saat itu juga Aku mengeluarkan busur dengan kekuatan penuh tiga beam arrow melayang, menusuk mata menembus kepala Haya yang terbaring lunglai. Indikator detak jatung status Haya berubah menjadi hitam dengan garis lurus tidak berdetak.

"BRENGSEK!" teriak salah satu dari pencuri itu. Mereka sadar tidak dapat memasukan Haya ke lootboxnya.

Berdasarkan kebijakan hunting semua lootbox akan menolak hasil buruan yang tidak sah atau bukan barang kepemilikan. Akibatnya tidak semua barang dapat dimasukkan ke dalam lootbox, karena aturan hunting. Geram dengan hal itu orang yang menodong Rudi tadi menembakkan senjatanya.

Senapan laras panjang itu memuntahkan peluru rifflenya, Aku tidak sempat bereaksi namun peluru yang melesat hanya menyerempet samping perut.

AAAAAAAAA!!! Suara teriakan pekik terdengar di belakang menciutkan sesak di dadaku. Clara, Aku menoleh melihat badannya tersungkur bersama darah yang bersimbah di kakinya. Tembakan itu menghancurkan lutut Clara yang tidak berdaya. Indikator Clara berubah merah detak jantungnya melemah.

Ketua mereka menahan anggotanya untuk tidak menyerang lebih jauh, mereka tertawa dengan sinis sambil berbicara bahwa kami tidak akan bisa berburu dengan aman lagi. Walaupun tidak membunuh, mereka adalah anggota Guild dengan channel pemerintahan, pasti hukum akan tumpul bagi mereka, karena pemerintah tidak mau ambil pusing dengan yang terjadi di area perburuan.

Naik pitam dengan tangan bersimbah darah Clara Aku mengambil pedang Clara yang tergeletak dan merangsek kearah mereka!

Namun Rudi menahan ku.

"Awan! Lu gak bisa ngelawan mereka level kita terlalu jauh!"

"MASA BODOH AING BUNUH MEREKA!!"

"Sadar Wan, lihat Clara dia masih hidup masih dapat di tolong."

Mendengar itu Aku tersadar dan menjatuhkan pedang dari genggaman. Aku melihat Clara dengan nafas masih tersengal, iya benar membalas mereka bukan prioritas utama. Clara harus di sembuhkan. Kami mengeluarkan semua potion yang kami miliki membalut kaki Clara yang setengah putus dengan kain dan kulit. Tapi detak jantungnya makin melemah pijar cahaya di statusnya meredup.

"Tidak! Clara! Hiduplah... CLARA!!" 

ArcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang