3. Mengejutkan

28 10 1
                                    

Setelah sampai kerumah , Shasa menumpukkan badan lelahnya dikasur dan menatap langit kamar-kamarnya . Ia masih kepikiran Shaka sampai saat ini .

"Ih kok gue mikirin kak Shaka sih!?"rengek Shasa kepada diri sendiri .

Shasa pun keluar dari kamar setelah berganti seragam . Ia menuruni tangga dan melihat mama nya dikursi yang sedang bersantai ria .

Shasa pun duduk disamping Vani mamanya itu "ma Shasa mau nanya , boleh ga?"tanya Shasa

Vani tersenyum dan menganggukkan kepalanya .

"Kalau mama nyapa orang terus dia engga jawab itu gimana ma?"tanya Shasa dengan nada miris karena ia mengalami hal itu .

Vani terkekeh dan mengusap lembut kepala Shasa "itu artinya ia gak mau respon orang gitu aja Sha . Dia kan gak kenal sama orang yang menyapanya jadi engga masalah dia gak nyapa balik"penuturan Vani membuat Shasa bingung .

Shasa diam dan berusaha memahami perkataan mamanya dan berpamitan untuk menuju kamar .

Pagi telah datang , Shasa sudah berada disekolahnya karena Teenza menyuruhnya untuk cepat-cepat berkemas karena Teenza piket kelas hari ini.  Shasa bosan karena ia sendiri dikelas , ia menopang dagu nya dengan muka masam.

"Tumben lo awal Sha"tanya Geo ketua kelas Shasa yang muncul tiba-tiba .

"Sewot lo ge!"kesal Shasa

Geo terkekeh geli melihat kekesalan Shasa . Sekarang dikelas Shasa sudah ramai teman-teman sekelasnya tetapi sahabat nya belum juga menampakkan diri .

Shasa masih menopang dagu dengan wajah memelas , seseorang menghampirinya dan membuat Shasa terkejut .

"Is kakak ngagetin deh!"Shasa bertambah kesal .

"Kakak nanti gak bisa bareng kamu"

"Emang kakak mau kemana?"

"Mau kerumah Al dulu nanti"

"Shasa ikut ya ya"pinta Shasa dengan puppy eyes nya .

"Enggak! Disana semua cowok yakali kamu sendiri cewek disana"sergah Teenza .

Teenza pun segera melarikan diri dari kelas Shasa karena risih mendengar teriakkan histeris teman-teman kelas Shasa melihatnya . Shasa menghela nafas kasar moodnya semakin jelek pagi hari ini .

Nersa dan Feli sudah datang saat Shasa dan Teenza berbicara . Jadi Shasa belum tahu jika sahabatnya itu udah datang .

"Is dua curut kemana sih lama banget datang"gerutu Shasa .

"Nih disini"kompak Nersa dan Feli dengan terkekeh geli

"Eh Sha gue ada kabar menggemparkan"dramatis Nersa

"Kabar apaan?"tanya Nersa penasaran .

"Tadi kita nih nguping pembicaraan kak Shaka dan kak Osi"

"Hah? Terus terus mereka ngomong apa?"

"Kak Shaka nanyain lo Sha"timpal Feli

Seketika itu juga Shasa menganga tak percaya dan membeku ditempat . Nersa sempat bergidik ngeri melihat Shasa seperti itu sedangkan Feli menahan tawanya .

"Sha sadar woi"ucap Nersa dengan mengguncang tubuh Shasa .

"Ner , Fel gue gak mimpikan?"tanya Shasa dengan tampang oon .

Nersa memutar bola mata malas dan Feli cekikikan "dasar oon engga ogeb ini beneran"ujar Nersa .

Shasa mengatur nafasnya "oke ceritain kronologinya"pinta Shasa . Nersa mengangguk .

Flashback

Nersa dan Feli sengaja menyimpan mobil mereka diarea parkiran kakak kelas . Setelah mereka memarkirkan mobilnya mereka berjalan ingin keluar dari area parkiran tapi mendengar pembicaraan dua orang pria yang menyebut nama Shasa , mereka pun berhenti dan menguping dibalik mobil dekat dua pria tersebut .

"Beneran itu cewek yang namanya Shasa itu adeknya Teenza si?"tanya pria itu

Nersa melotot melihat siapa yang bertanya , ternyata Shaka! Bagaimana jika Shasa mengetahui ini bisa gempar dunia -batin Nersa .

"Iya dia adeknya Teenza ka"

"Oh"singkat Shaka .

Setelah mendengar itu Nersa dan Feli perlahan meninggalkan parkiran itu mereka takut ketahuan menguping bisa ditoyor Shaka mungkin .

Falshback off

"Gitu kronologinya Sha"cerita panjang lebar Nersa , Feli menggangguk setuju .

Shasa melongo kembali mendengar penuturan Nersa , sama sekali tak percaya . Hingga sebuah teriakkan menggema Shasa kembali sadar dan duduk di bangkunya .

Pelajaran dimulai , Shasa sama sekali tidak fokus dipelajarinya ia terus melamun memikirkan apa sebab Shaka bertanya seperti itu .

"Amesha keluar dari kelas!"teriak Bu Ina guru killer .

Shasa masih saja tidak menggubris teriakkan Bu Ina ia masih saja melamun . Hingga ketukan buku dikepala ya menyadarkannya .

"Ish apaan sih Ner ganggu aja!" Kesal Shasa , Shasa masih tidak menyadari keberadaan bu Ina didekatnya .

"AMESHA KELUAR DARI KELAS DAN LARI 20X!" Teriak menggema dari Bu Ina sontak membuat Shasa tersadar dan menyengir kuda .

Shasa keluar kelas tanpa rasa bersalah , Bu Ina menggeleng kepala melihat tingkah Shasa "heran ibu cantik-cantik kok kayak nyeremin"sinis Bu Ina dan membuat muridnya tertawa .

"Dari pada ibu , udah garang gak cantik pula"ujar Ello teman sekelas Shasa gelak tawa semakin menggema , dan sekilas info Ello adalah salah satu pecinta Shasa , Ello sudah menyukai Shasa dari kelas 10 tetapi ia tidak mengungkapkan .

Bu Ina menatap tajam Ello "Ello Samrick keluar dari kelas dan lari 50x!"perintah Bu Ina dengan nada emosi .

Ello pun keluar dari kelas dengan santai , ia melambaikan tangan kepada teman-teman sekelasnya.


You The Light To MyDrakness (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang