Shasa dan Ello sudah berada dilapangan dan menjalankan hukuman dari Bu Ina . Shasa menikmati larian ini karena tingkah Ello yang lucu menurutnya , Ello menceritakan hal lucu yang membuat ia berdua tertawa sambil berlarian . Siapapun yang melihat mereka pasti akan menganggap mereka berdua pacaran karena terkesan romantis dikedua sejoli itu .
"Udah Sha ketawa mulu . Udah berapa putaran lo?"tanya Ello
"Astaga El udah lebih dari 20x ya?"
"Busett , kuat juga ya lo Sha"kagum Ello karena tidak melihat wajah lelah Shasa yang sudah lari 20x putaran .
"Yaudah deh gue cabut ya El tapi gue nungguin lo kok disitu"tunjuk Shasa kearah pohon .
Ello mengangguk , dalam hati ia semakin menyukai Shasa .
Shasa pun beranjak menuju pohon dan duduk bersantai sambil menunggu Ello menyelesaikan hukumannya . Ia heran kenapa Ello juga bisa dihukum .
Sebuah benda sejuk menempel dimuka Shasa . Shasa menoleh dan mendapati sang kakak .
"Nyengir lo , kenapa bisa dihukum?nih minum"tanya Teenza dan memberi Shasa minuman dingin .
Shasa meminum air itu dengan rakus , Teenza menggeleng tak percaya jika ini adiknya . Setelah habis minumannya Shasa pun menatap sang kakak "Shasa gak fokus tadi"ujar tulus Shasa dengan cengengesan .
"Nanti belajar yang fokus , gue cabut dulu"pamit Teenza secepat mungkin dan sebelum pergi ia mengusap lembut kepala Shasa .
Ello sudah berada disamping Shasa dengan nafas menderu . Shasa yang menyadari keberadaan Ello pun menoleh kesamping "udah selesai El?tanya Shasa .
Ello mengangguk dan tersenyum kearah Shasa "eh Sha gak nyangka gue Teenza perhatian banget sama lo"ujar Ello karena bingung Teenza dikenal sebagai pria dingin dan judes itu bisa bersikap manis .
Shasa memutar bola mata malas , sedikit kesal dengan Ello apakah Ello lupa kalau Shasa itu adik dari Teenza wajar saja Teenza bersikap manis "kan gue adeknya El"geram Shasa .
Ello pun tertawa renyah , Shasa sempat terpukau melihat tawa renyah Ello . Ello merupakan most wanted juga disekolahnya Ello juga jarang berdekatan dengan perempuan , tetapi dengan Shasa ia bisa sedekat ini .
Tanpa Shasa dan Ello sadari ada seseorang yang menatap mereka dari kejauhan dengan perasaan yang tidak bisa diartikan .
Shasa dan Ello pun beranjak dari bawah pohon untuk menuju kekantin karena bel istirahat sudah terdengar . Sebelum itu Shasa menghubungi Nersa dan Feli untuk langsung menuju kantin saja .
Sesampai kekantin Shasa dan Ello pun menuju meja tempat Nersa,Feli dan Geo berada .
"Oke kalian berempat mau pesen apa?"tanya Geo
"Samain sama lo aja"kompak mereka berempat . Geo mengangguk dan pergi untuk memesan makanan .
Seorang gadis manis menghampiri meja Shasa dan temannya berada . Gadis itu menatap Ello dengan berbinar "kak El , aku boleh foto bareng kak El nggak?"tanya gadis itu yang mereka ketahui adik kelas mereka . Ello tidak merespon ia masih fokus dengan handphone nya .
Shasa yang berada disamping Ello pun memukul pelan lengan Ello , Ello pun menoleh ke arah Shasa "Kenapa Sha?"tanya Ello .
Shasha memberi kode melalui kepala dan mengarahkan kearah gadis yang memandang lekat Ello . Ello mengikuti arah yang tunjukkan Shasa , Ello menaikkan alis sebelah "ada apa?"singkat Ello .
"Kenalin kak nama aku Qea , kak Qea boleh gak foto bareng kakak?"tanya lembut Qea .
Ello menghela nafas kasar "Sorry gue gak suka selfi"tolak Ello dan memalingkan wajahnya .
Qea pun lari dari hadapan Ello dengan lesu . Shasa yang melihat itupun memukul kembali lengan Ello dengan kuat "ih jahat banget El"omel Shasa .
"Gue emang gak suka selfi Sha"
"Tapi seenggaknya ih udah deh gue laper"Rajuk Shasa , Ello terkekeh melihatnya .
Mereka pun melahap makanan masing-masing . Setelah selesai menghabiskan makanan tersebut mereka kembali kekelas karena sebentar lagi akan memulai pelajaran selanjutnya .
Bel pulang telah menggema , semua siswa siswi mengincir ke parkiran untuk pulang . Nersa dan Feli pulang duluan sementara Shasa menunggu dihalte sendiri .
"Pulang pakai apa ya? Masa iya pakai bis sih"gerutu Shasa sendiri .
Hingga sebuah motor berhenti didepan Shasa , Shasa tidak mengetahui siapa orang dibalik full face itu . Orang itupun membuka helmnya dan menatap datar Shasa .
Shasa membulatkan matanya melihat Shaka berhenti didepannya . Shaka yang melihat sekilas mata bulat Shasa berusaha untuk tidak tersenyum .
"Naik"perintah Shaka dengan datar .
Langsung saja Shasa naik dibantu bahu Shaka tentunya . Kini motor Shaka telah berjalan tanpa pembicaraan tentunya .
Sesampainya dirumah Shasa , Shasa turun dari motor Shaka "Makasih kak"gugup Shasa dan menggaruk tekuknya yang tidak gatal .
"Oke"singkat Shaka dan memakai kembali helmnya dan menjalankan kembali motornya .
Sepeninggalan Shaka , langsung saja Shasa jingkrak-jingkrak didepan rumahnya . Hari ini hari terindah bagi Shasa karena ia pulang bersama Shaka , Shaka! .
KAMU SEDANG MEMBACA
You The Light To MyDrakness (Proses Revisi)
Teen FictionTanpa desk.. -Salam hangat Shaka