🌼
🌼
Pagi diawali dengan Off yang masih menutupi tubuhnya dengan selimut karena belum terbiasa dengan suhu di korea karena saat ini juga sedang dalam musim salju.Tay yang terbiasa bangun pagi sudah selesai menyiapkan sarapan dan juga teh hangat untuk sahabatnya itu.
Tay pergi menuju kamar Off untuk membangunkan pria malas itu agar cepat bersih-bersih dan sarapan.
"Peng. Cepatlah bangun jangan malas seperti ini." ucap Tay sambil menarik selimut Off
"Lima menit lagi Tay. Ini sangat dingin, aku masih malas." jawab Off dengan mencoba menarik kembali selimutnya.
"Kalau kau tidak bangun akan aku buang semua makanan agar kau tidak usah makan sekalian."
"Auuh kejam sekali. Iya iya aku bangun."
"Jangan hanya bangun tapi cepatlah mandi dan keluar untuk sarapan."
"Tay, ini sangat dingin. Bolehkah aku tidak usah mandi saja?" Off memasang wajah memelas tapi lebih mirip orang idiot
"Kau bodoh ya, pakai air hangat kan bisa. Aku tidak mau satu meja dengan orang yang belum mandi . 10 menit aku tunggu jika tidak keluar juga aku akan buang makanannya. Tidak ada alasan."
"Iya iya . kejam sekali sih, tau begini aku mending tidak usah kesini demi menemui sahabat kejam sepertimu." rengek Off pada Tay.
" itu kebodohanmu sendiri." jawab Tay sambil keluar kamar Off.
Selang Tay keluar dari kamar, Off langsung mandi dan hanya lima menit dia sudah keluar dan memakai pakaiannya langsung kearah ruang makan yang disambut heran oleh Tay.
"Peng, kau mandi atau tidak sih? Cepat sekali." tanya Tay
"Yang penting kan kena air dan ganti baju." bela Off pada Tay.
"Terserah kau."
Mereka akhirnya mengakhiri percakapan mereka sampai selesai makan dengan diam dan menikmati makanannya masing-masing. Sampai akhirnya Tay yang mulai pembicaraan .
"Off kau yang cuci piring." ucap Tay
"Sialan kau Tay, aku disini kau perbudak ya." jawab Off
"Sudah untung aku yang masak malah protes." bela Tay .
"Euh euh . aku yang cuci piring . terimakasih sahabatku tersayang Tay Tawan." ucap Off dengan nada mengejek.
Tay hanya merespon dengan mata malasnya tanpa bersuara. Off sedang mencuci piring sedangkan Tay sedang menonton tv sambil bermain ponsel ditangannya.
" kasian tv nya kau biarkan tanpa kau perhatikan." tiba tiba suara Off mengagetkan Tay
" terserahku lah." balas Tay
"Euh Tay itu kan foto mantan kamu yang sudah menyia nyiakanmu.? Sudah ku bilang kan tidak usah mengingat dia apalagi memandangi fotonya terus. Kau hanya perlu move on."
"andai semudah itu Off . ini sangat sulit . tapi aku yakin kita masih saling mencintai. Dia pasti punya alasan kenapa sampai tega ninggalin aku."
" kau bodoh sangat sangat bodoh Tay, mana mungkin dia mencintai kamu kalau dia lebih memilih pria lain?"
"aku kenal dia Off, sudah ku bilang dia pasti punya alasan. Dan aku masih menunggu dia siap untuk menemuiku dan menjelaskan semuanya."
"Euh . terserah kau Tay." ucap Off sambil masuk ke kamarnya.
Tay sudah cukup lama sendiri dan enggan mencari wanita atau pria lain untuk dia dekati . Tay lebih memilih mengasingkan diri untuk bisa melupakan mantannya itu tapi nyatanya dia tidak bisa dan Tay yakin kalau mantannya punya alasan untuk ini semua . Tay hanya cukup menunggu waktu menjawab semua kemungkinan yang Tay harapkan.
Off memang sahabat yang paling peduli dengan Tay . sampai Off merelakan dirinya menemui Tay saat liburannya tiba, padahal dia sudah diutus ayahnya untuk belajar terjun langsung untuk mencoba mengolah perusahaan ayahnya, tapi Off lebih memilih menemui Tay agar Tay bisa kembali ke Thailand dan memulai hidup yang baru.
"New. Aku yakin kamu masih mencintaiku kan?" ucap Tay sambil mengusap foto di layar ponselnya dengan ibu jarinya.
🌼
🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
A Reason
RandomAku bodoh untuk tetap mencintaimu, tapi aku tidak idiot untuk merebut kebahagiaan orang lain demi diriku sendiri - Gun Aku yang cukup egois tanpa tahu semua kebenaran dan berakhir menyakiti banyak hati - Off