chapter 32

2.5K 175 28
                                    

🌼
🌼

Beberapa hari berlalu setelah kejadian perkemahan mereka yang berakhir Tay diomeli habis-habisan oleh New karena dengan beraninya membiarkan Off tidur satu tenda dengan Gun. Sedangkan si tersangka pura-pura tidak tahu dan memasang wajah bodoh seolah-olah tidak tahu apa yang sedang terjatdi.

.

"Gun. Cepat selesaikan sarapan mu, kalau tidak kau akan terlambat" ucap New yang tengah menyiapkan barang-barangnya untuk bekerja.

"Euh Phi." jawab Gun.

Seperti biasa. New mengantar Gun sampai di depan kampus tidak lupa juga dengan ritual mereka. New sudah ijin dengan Gun kalau New hari ini sibuk dan kemungkinan tidak bisa menjemput Gun. New sebenarnya khawatir membiarkan Gun pulang sendiri, tetapi harus bagaimana lagi.
Gun keluar dari mobil dengan jengkel karena harus mendengar ocehan Phinya itu, apa yang perlu dikawatirkan dengan pulang sendiri, toh Gun sudah besar, dan Gun juga masih ingat alamat rumahnya. Bukan New namanya kalau tidak menasehati Gun untuk berhati-hati dan menjaga diri saat mereka tidak bersama.

.

Gun mengikuti kelas dengan bosan sesekali bercanda dengan Krist.

"Krist, bagaimana hungunganmu dengan P'Singto? tanya Gun disela-sela bercanda mereka.

"Sudah kukatakan Gun, aku tidak ada apa-apa dengan si mesum itu." jawab Krist

"Kau mau mengelak lagi? Kalian sudah cukup jelas. Sering makan bersama, dan aku juga tahu kalian sudah sering menginap bersama kan? Kali ini jangan menyangkal lagi Krist." Gun tersenyum penuh kemenangan karena berhasil membuat Krist kehabisan kata-kata.

"Euh euh, tapi hanya sekedar itu, hanya seperti Phi Nong pada umumnya. Dan kau sendiri, bagaimana hubunganmu dengan Off?"

"Seperti biasanya, tidak ada yang berubah." jawab Gun santai

"Auh, kalian belum jadian atau Off belum menembakmu?"

"Tak tau, aku juga menunggu hal itu, tetapi dia pernah berkata kalau dia harus menyelesaikan beberapa hal dulu dan belum berani mengajakku menjalin hubungan." jawab Gun dengan nada kecewa

Krist hanya mengangguk.
Krist sebenarnya sudah tau semuanya dari Singto tentang apa yang terjadi dengan Off. Tetapi sesuai kata Singto, biarkan Off sendiri yang menyekesaikan urusannya dengan Gun dan juga wanita itu. Maka dari itu, dia hanya diam meskipun merasa kasihan dengan Gun. Dan juga, Krist tahu dia punya batasan untuk tidak mencampuri urusan orang lain, meskipun itu sahabatnya sendiri.

Setelah kelas selesai, Gun mencoba mencari Off tetapi tidak ada. Padahal Gun ingin pulang bersama Off karena jarang-jarang Gun pulang tidak dijemput oleh New.

.

"Off, kau kau dimana?" tanya Ssing melalui telepon saat di lapangan basket karena Off hari ini tidak masuk kelas dan juga tidak ikut latihan.

"Ada urusan. ada apa?" jawab Off

"Tadi Gun mencarimu."

"Ada apa dia mencariku?"

"Mana aku tau, yang aku tau dia tadi pulang sendiri tidak dengan New, mungkin dia ingin pulang bersamamu tapi kau tidak ada."

"Euh aku mengerti, yasudah." Off memutuskan telepon sepihak

.

Sudah beberapa hari yang lalu Mook kembali ke Thailand. Dan hari ini dia mengajak Off untuk pergi dengannya. Mook menolak saat Off agar di kondonya saja dengan alasan ingin makan dulu bersama Off diluar. Off hanya mengiyakan saja. Toh dia juga masih bingung dengan hal yang harus ia lakukan. Terpaksa Off bolos kuliah dan juga latihan.
Mereka menghabiskan waktu untuk makan di restoran yang cukup mewah karena mana mungkin model terkenal seperti Mook harus makan ditempat biasa. Bisa-bisa gosip-gosip negatif akan bermunculan bahwa dia bangkrut.
Tidak seperti dulu, kini Off hanya diam dan tidak tahu harus bersikap seperti apa terhadap Mook, rasanya benar-benar kosong. Mook merasa ada sesuatu yang salah dan memutuskan untuk kembali ke kondo Off.
.

A ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang