Chapter 3

840 53 0
                                    

Yoroubuunn...😊😊
Whatsapp...

Jangan lupa VOTE guys...
Vote vote vote...😇












Happy reading guys....





















Alis Lisa terangkat.

”Benarkah?” Ia menggeleng pelan dan duduk di bangku pianonya. Chaenyol berbalik dan berjalan ke arah dapur.


”Ada minuman? Aku haus setengah mati.” Ia membuka pintu kulkas dan berseru,
”Kau tidak punya apa-apa selain air mineral?”,lanjutnya.



”Entahlah. Cari saja sendiri.” Terdengar jawaban setengahhati dari sahabatnya.



Chaenyol mendesah dan mengambil sebotol air mineral lalu menutup pintu kulkas. Ia berjalan kembali ke ruang duduk, di mana sahabatnya sudah kembali menghadap piano dan menempatkan jari-jarinya di atas tuts, memainkan beberapa nada ringan.


”Jadi apa yang membuatmu begitu sibuk sampai tidak bisa menjawab telepon dari sahabatmu ini? Persiapan untuk konsermu minggu depan?” tanyanya, lalu meneguk airnya langsung dari botol.


”Bukan,” gumam lisa sesingkat mungkin. Ia tidak memandang Chaenyol, malah memberengut menatap tuts piano.


  Lalisa Manoban adalah orang yang sangat dingin dan sangat irit dalam berbicara, sehingga membuat lisa terkesan cuek dan kaku. Tapi walaupun begitu tak membuat kharisma nya hilang ia tetap menjadi seseorang yg banyak dipuja oleh kaum pria ataupun wanita karena kecantikan dan ketampananya. Siapa sangka seorang yg mempunyai wajah seperti barbie itu adalah seorang wanita yg spesial, dimana ia memiliki apa yg tidak dimiliki oleh wanita-wanita lainnya.

  Tak banyak orang yg tau tentang keistimewaan dari lalisa, hanya orang-orang terdekatnya saja. Orangtua,kakaknya,dan juga sahabatnya chaenyol.


”Aku hanya ingin menyelesaikan ini.” ucap lisa.


Jemarinya kembali bergerak-gerak lincah di atas tuts, dan denting piano yang indah memenuhi apartemen itu. Lalu tiba-tiba saja Lisa menghentikan permainannya dan menggerutu pelan,


”Ini tidak benar.”ucap lisa membuat chaenyol mengerjap.


”Kenapa? Menurutku itu bagus,” komentarnya. Karena menurutnya itu bagus.


”Lagu barumu?” lisa tidak menjawab.


Ia kembali memberengut ke arah tuts piano dan sepertinya sudah kembali tenggelam dalam dunianya sendiri. Membuat chaenyol kesal sendiri pasalnya sahabatnya ini sangatlah cuek.


"Cihh". Chaenyol berdecak." kau selalu saja mengabaikanku". Lanjutnya.


Walaupun lisa adalah orang yg sangat cuek tapi dia tipe orang yg solidaritasnya tinggi. Chaenyol sudah sangat paham dengan sifat lisa yg selalu mengabaikannya saat berbicara tapi dia tak pernah membenci sahabatnya itu karna walaupun lisa sangat cuek tapi dia sebenarnya sangat peduli terhadap orang-orang terdekatnya. Ia akan mementingkan kebahagiaan orang lain terlebih dahulu dari pada dirinya sendiri. Tentu dengan caranya sendiri.


"Lisa?”


Yang dipanggil tidak menjawab, padahal Chaenyol berdiri tepat di sampingnya.


”Lisa,” panggil Chaenyol lagi. Kali ini sedikit lebih keras. Tetap tidak ada reaksi.


”Lisa!” Kali ini Lisa mengangkat wajah, menatap Chaenyol dengan jengkel.


Sunshine Becomes youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang