Jam 4 sore ...
Y/n membuka matanya perlahan, dan terdiam. Jeno masih disini dalam keadaan yang sama.
Kemudian, Y/n beranjak untuk duduk yang buat Jeno ikut membuka matanya.
"Loh? Y/n? Udah bangun?" Tanya Jeno.
Y/n mengangguk, "Jeno dari tadi disini?"
Jeno menjawab setelah ia berhasil untuk duduk, "Iya. Kan Y/n yang suruh Jeno buat tetep disini."
"Em.... Jeno gak tidur?"
"Enggak. Jeno kan robot. Jeno gak akan bisa tidur."
"Terus cara Jeno tidur gimana?" (Maksudnya istirahat)
"Di tekan tombol off yang ada di punggung Jeno."
"Oh gitu." Y/n mengangguk-anggukan kepalanya paham.
"Ayo, sekarang mandi dulu. Udah sore. Abis itu baru makan." Kata Jeno sambil meraih Y/n untuk di gendong.
-----
Sekarang, Y/n sedang berendam di bathtub dengan air hangat yang di penuhi oleh busa. Sedangkan Jeno tengah memijit kepala Y/n yang sebelumnya sudah di beri sampo.
"Jeno,"
"Ya?"
"Tadi aku mimpiin Jeno."
"Oh ya?"
Y/n mengangguk-anggukan kepalanya.
"Mimpi apa?" Tanya Jeno.
"Em.... Gak tau."
"Kok gak tau?"
"Aku lupa, Jeno. Dari tadi udah coba inget, tapi malah gak inget-inget."
"Yaudah gakpapa kalau gak inget."
Jeno melanjutkan aktivitasnya itu. Dan Y/n juga kembali fokus ke mainan-mainan kecil yang mengambang di atas air.
"Oh iya Jeno,"
"Ya?"
"Kata ayah...... suatu hari nanti bakal ada pangeran yang jemput aku. Emang bener ya?" Tanya Y/n yang sekarang sudah beralih untuk memainkan busa-busa yang tampak sangat penuh itu.
"Pangeran?"
"Iya. Aku suka nonton film Disney. Disitu suka ada adegan dimana sang pangeran jemput princess nya. Kata ayah, aku juga bakal ngalamin hal yang sama."
"Y/n pingin jadi princess juga?"
Mendengar itu, Y/n langsung bergerak tiba-tiba untuk memutar badan menghadap Jeno yang buat Jeno kaget. Ia mengangguk-anggukan kepalanya dengan lucu. Tidak mempedulikan Jeno yang masih memasang wajah kaget.
"Aku mau jadi princess yang cantik." Kata Y/n dengan semangat.
"Tapi kan Y/n udah cantik."
"Em..." Y/n terlihat berpikir. "Tapi aku bukan princess. Aku pingin jadi princess yang nantinya bakal di jemput sama seorang pangeran yang ganteng." Ujarnya kemudian.
"Kalau Jeno yang jadi pangerannya gimana? Y/n mau?"
"Jeno? Jadi pangerannya aku?"
"Iya. Mau?"
"Mau~" Y/n berujar imut, membuat Jeno melengkungkan senyum manisnya.
"Pastinya, Jeno akan selalu jadi pangerannya Y/n. Dan Y/n akan selalu jadi princess nya Jeno. Akan selalu begitu, selamanya." Kata Jeno sambil mencubit pelan pipi Y/n.
Y/n tertawa lucu. "Janji ya Jeno jangan ada princess lain."
"Iyaa, Jeno janji. Cuma Y/n aja yang jadi princess buat Jeno."
"Ayo sekarang mandi yang bener. Kalau kelamaan nanti Y/n bisa sakit." Sambung Jeno.
-----
Selesai mandi, berpakaian, dan segala rupa, Jeno membawa Y/n ke meja makan dengan posisi Y/n yang di gendong oleh Jeno.
Jeno membuka microwave. Di dalam sana ada makanan yang di sediakan oleh mamanya Y/n untuk Y/n makan.
"Wah~ Liat apa yang mama Lee masak." Kata Jeno seraya mengeluarkan piring dari dalam microwave dan membawanya ke atas meja bar dapur.
Jeno menutup microwave nya dan kembali ke meja bar dapur.
"Y/n mau makan dimana?" Tanya Jeno.
"Di ruang TV aja. Mau makan sambil nonton."
"Boleh."
Jeno mengambil piring itu dan membawanya ke ruang TV. Ia menyimpan piring itu di atas meja dan mendudukkan Y/n di sofa. Kemudian menyalakan TV.
"Y/n mau makan sendiri?"
Y/n mengangguk, "Iya, makan sendiri aja. Kata ayah, gak boleh manja. Kalau bisa makan sendiri, ya sendiri aja jangan pake suapin."
"Oh gitu. Hati-hati ya, nanti berantakan."
"Iya Jeno."
Y/n turun dari sofa, lalu duduk di karpet. Sedangkan piringnya tetap berada di atas meja. Ia makan sendiri sambil fokus menonton yang sedang menayangkan film Disney.
Jeno juga ikut duduk di karpet, tepat di samping Y/n. Sesekali memperhatikan Y/n yang tampak berbinar menatap film nya.
Y/n terlihat sangat mendambakan memiliki kisah seperti seorang princess yang di puja oleh beberapa pangeran tampan. Jeno dapat melihat hal itu dengan jelas dari pancaran mata Y/n.
Tiba-tiba telepon rumah berbunyi. Membuyarkan lamunan Jeno. Lantas Jeno beranjak untuk angkat telepon itu.
"Halo,"
"Halo. Ah Jeno, ini ayah."
Jeno mengangguk, "Ayah Lee,"
"Hm.... Gimana Y/n? Udah makan? Udah mandi?"
"Udah ayah. Dia lagi makan sekarang."
"Syukur. Apa tadi Y/n juga sempet tidur siang?"
"Em-hem." Jeno mengangguk lagi. "Dia mau tidur kalau Jeno ikut tidur. Jadi selama 2 jam itu Jeno terus tiduran di samping Y/n."
Terdengar helaan nafas di seberang sana, "Ayah lega dengernya. Kamu ternyata bisa di percaya."
Jeno tersenyum kecil. "Apa ayah mau ngobrol sama Y/n?"
"Gak usah. Kayaknya Y/n lagi sibuk. Dia pasti lagi nonton 'kan?"
"Em," Jeno kembali mengangguk, "Nonton film Disney."
Taeyong terkikik. "Jagain Y/n ya Jeno? Ayah gak bisa pulang cepet. Paling lambat pulang jam 2."
"Iya ayah."
"Suruh Y/n tidur sebelum jam 9 malem."
"Iya."
"Yaudah, ayah tutup ya teleponnya? Ayah harus kembali kerja."
"Tunggu, ayah."
"Hm? Kenapa?"
"Apa Jeno boleh minta sesuatu?"
"Boleh. Minta apa?"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Human Robot For Me : Jeno X You [HIATUS]
FanfictionLee Jeno adalah robot berwujud manusia yang di ciptakan oleh seorang ayah untuk menemani anaknya. © Heavenmineisthere