8 - Ayo Sekolah

2.8K 546 380
                                    

Waktu terus berlalu.

Hari demi hari, Y/n menjalaninya bersama Jeno. Kemana-mana selalu inginnya dengan Jeno.

Robot manis itu juga tidak pernah lelah menemani Y/n bermain. Segala permainan dicoba. Bercanda dan mengobrol sepanjang waktu.

Hingga akhirnya, hari itu pun tiba. Hari dimana Y/n harus masuk sekolah.

Berkali-kali Y/n mencoba membujuk ayahnya supaya mau membatalkan niatnya untuk ke sekolah. Tapi tetap saja gagal. Ayahnya bersikeras membawa Y/n sekolah.

Bukan apa-apa, Y/n 'kan memang sudah seharusnya sekolah.

Lagian, jika Taeyong sudah memutuskan sesuatu, maka tidak ada seorang pun yang bisa merubahnya. Kecuali Tuhan tentunya.

"Jeno~" Y/n manyun saat menatap Jeno yang tengah memakaikannya sepatu.

Jeno menengadahkan kepala, "Kenapa, hm?"

"Aku gamau sekolah~"

"Loh? Kok gak mau sekolah?"

"Gamau aja. Takut orang-orangnya jahat."

Mendengar itu, Jeno terkekeh pelan. Menurutnya, Y/n ini begitu menggemaskan. Kenapa? Karena mereka akan pergi ke sekolah, bukan ke penjara, jadi mana ada orang jahat?

Lagian, Taeyong bilang, sekolah itu tempat belajar. Jadi ya Jeno pikir disana memang tidak mungkin ada orang jahat atau semacamnya.

"Gak usah takut, kan ada Jeno." Kata Jeno, menenangkan.

"Em... Tapi aku takut, Jeno. Aku gak tau disana bakal punya temen apa enggak. Gimana kalau mereka gak suka sama aku? Nanti aku sendirian. Males, Jeno."

Etdah bocah, drama beut. Heran.

"Enggak dong. Masa iya mereka gak suka sama Y/n? Y/n 'kan cantik. Lucu lagi. Pasti banyak yang mau jadi temennya Y/n." Jeno berucap seraya mengambil tas kecil milik Y/n dan disampirkan di pundak kanan. Tidak apa-apa, biar Jeno yang membawakan tasnya.

"Tapi..."

"Enggak apa-apa, sayang. Ayo." Tangan Jeno menggenggam lembut pergelangan tangan Y/n yang mungil.

"Sayang? Jeno panggil aku sayang?"

"Iya. Soalnya Jeno suka denger Ayah Lee panggil Y/n dengan sebutan sayang. Jeno pikir itu panggilan buat orang cantik atau keluarga, maybe?"

Mereka berjalan beriringan keluar kamar dengan posisi tangan Jeno yang masih menggenggam tangan Y/n.

"Em... Aku juga gatau sih Jeno. Tapi ayah emang suka panggil aku sayang. Ke mama juga gitu kok."

Jeno mengangguk-anggukkan kepalanya, pertanda paham. Kaki terus berjalan menuruni tangga.

"Yaudah, kalau gitu Jeno juga panggil sayang aja ke Y/n. Y/n 'kan cantik."

Y/n mengulas senyum manis yang khas. Lebar nan lucu.

"Boleh kok. Jeno boleh panggil aku apa aja."

Jeno balas tersenyum, membuat kedua matanya jadi membentuk bulan sabit.

"Oke.... Sayang."





-----






Ketika sampai di halaman sekolah, Taeyong, Jeno, dan Y/n turun dari mobil.

Mereka diantar supir. Naya tidak bisa ikut karena di rumah sakit ada banyak pasien yang harus segera di operasi.

Y/n terlihat cantik dan rapi dengan seragamnya. Rambut di kuncir dua, serta tas yang di gandong di punggung, manis sekali.

Human Robot For Me : Jeno X You [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang