Don't forget to press vote and give your comments, thank you.
Author's POV
"Barbs bangunlah. Ada yang mencarimu dibawah." Ucap Harry sambil memeluk tubuh Barbara yang masih tertidur diatas ranjang. Harry terus membuat pergerakan tak nyaman agar Barbara bangun dari tidurnya.
Hingga akhirnya Barbara mulai membuka matanya. Lalu tersenyum pada Harry. Tangannya ia bawa untuk dikalungkan pada leher Harry sedangkan wajahnya berada pada dada Harry dan sesekali mengecupnya.
"Pagi.." Sapanya kepada Harry.
"Pagi. Bangunlah. Ada yang mencarimu." Jawab Harry. Barbara langsung mendongak menatap Harry dengan dahi yang mengernyit.
"Siapa. Ini 'kan rumahmu. Kenapa orang itu mencariku kesini." Tanyanya sedangkan Harry hanya tersenyum kecil.
"Liam. Dia sudah kerumahmu dan Siena mengatakan kau tidak ada dirumah. Sana. Temui dia." Jawab Harry sambil melepaskan tangan Barbara dari lehernya lalu ia bangkit dari ranjang dan berjalan keluar dari kamarnya.
"Aku ada urusan. Aku pergi dulu. Jika kau ingin bermalam disini lagi tak apa. Aku akan kembali pada pukul 8 malam nanti." Tambah Harry sebelum akhirnya ia benar-benar keluar dari kamar.
Barbara masih duduk diatas ranjang. Baru saja bangun, tapi pikirannya kembali kacau hanya karena Liam yang datang kerumah Harry pagi ini. Dia dan Harry baru saja memperbaiki semuanya kemarin, tapi rasa bersalah justru menghantui Barbara saat ini.
Ia berpikir, tidakkah ia egois dengan keadaan saat ini. Yang mana ia tak bisa menerima kedekatan Harry dengan Camille, sedangkan ia justru dekat dengan Liam saat ini.
Barbara pun memilih untuk membasuh wajahnya dan menyikat giginya terlebih dulu sebelum ia menemui Liam. Setelahnya ia mengambil asal kemeja Harry yang berada disofa kamar itu untuk ia pakai.
"Liam. Ada apa?" Tanyanya ketika ia sudah menyusul Liam yang sedang duduk menunggunya diruang tamu rumah Harry. Liam tersenyum menatapnya namun matanya memerhatikan tubuh Barbara dengan lekat-lekat.
"Kenapa kau memakai kemeja Harry?" Tanyanya.
"Memangnya kenapa. Apa masalahnya denganmu. Aku bertanya, ada apa?" Jawab Barbara sambil membanting tubuhnya keatas sofa.
"Aku hanya merindukanmu. Kau sudah sarapan?" Tanya Liam. Barbara hanya menggeleng sambil menggigit bibir bawahnya yang kering.
"Ayo sarapan bersamaku. Ada cafe yg aku lewati didekat sini tadi." Ajak Liam. Barbara sebenarnya ingin menolak, tapi mengingat dirumah Harry tak ada pelayan rumahnya. Ia pun akhirnya memutuskan untuk ikut dengan Liam.
*******
Barbara dan Liam menghabiskan waktu sarapannya selama hampir tiga jam. Itu dikarenakan ada beberapa pembicaraan yang serius yang harus mereka bahas. Bahkan saat ini, Barbara hanya diam tak ingin membuka mulutnya sama sekali.
Liam mengantarkannya sampai kedepan pintu rumah Harry. Liam menahan tangan Barbara sebelum wanita itu meninggalkannya masuk kedalam rumah.
"Barbs. Apa yang aku sampaikan kepadamu tadi adalah benar adanya. Perasaanku kepadamu, dan kuharap kau bisa menjadi milikku. Aku mencintaimu.." Baru saja Barbara ingin menjawab ucapan Liam. Pintu rumah itu terbuka dan langsung memperlihatkan Harry disana.
"Woah.. jadi kau sudah menyatakan perasaanmu pada Barbara? Ayo Barbs, terima saja. Apa lagi yang kau pikirkan." Ujar Harry dengan tersenyum bodoh. Liam hanya tersenyum menanggapinya sedangkan Barbara menatap Harry tak percaya.
"Kau. Kenapa kau ada disini?" Tanya Barbara. Ia masih ingat jika tadi pagi Harry berkata akan kembali pada pukul 8 malam. Tapi justru ia sudah berada dirumah sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NO ONE KNOWS | Harry Styles
FanfictionHarry Styles, lelaki berumur 25 tahun yang berprofesi sebagai Penyanyi, Songwriter, Aktor, dan juga Model. Memulai solo karier dari awal, tidak membuat dirinya sulit untuk mendapatkan ketenaran. Semua orang mengenalnya, siapa yang tak kenal Harry St...