6. A Day

5.2K 863 26
                                    

“Udah, anterinnya sampai sini aja.” Ucap Silvi ke Yohan.

Yohan senyum, ngusak pelan kepala Silvi. “Ya udah, mau aku tungguin di sini sampai kamu hilang di belokan apa aku pergi duluan?”

“Kamu aja yang pergi duluan.”

“Ya udah, aku pergi dulu. Hati-hati.”

“Kamu juga hati-hati~”

Yohan melambaikan tangannya sambil berjalan mundur beberapa langkah, lalu berbalik dan melanjutkan langkahnya dengan normal.

Silvi menghela nafas pelan, bibir bawahnya maju, manyun. “Sekarang gue harus ngapain?” Galaunya, mengingat dia memang gak punya aktifitas apa-apa selain makan, tidur dan pergi ke kamar mandi. Pengangguran high class yang tiap hari bisa hamburin uangnya tapi selalu mikir hari ini mau ngapain.

Dia lihat Yohan lagi, makin lama punggung orang itu makin menjauh dan hilang di antara kerumunan orang di jalan. Silvi merogoh saku celananya, mengambil ponsel.

“Nelpon siapa ya?” Pikirnya sambil menaik-turunkan daftar nama kontak di ponselnya.

Lalu ia memejamkan mata, namun ibu jarinya masih menggeser naik turunkan deretan nomor di kontaknya. “Cap cip cup kembang kuncup, Mas Seungyoun ganteng pakai kupluk.”

Dan berhenti, ibu jarinya dengan asal menekan nama yang ada di sana, secara otomatis menghubungkannya dengan nomor yang masih belum ia lihat siapa pemiliknya.

Sebelah mata Silvi terbuka, mengintip kira-kira ibu jarinya menghubungi siapa.

Bapaknya Hanbin

DIALING

“Dih, bisa kena omel gue kalau sam—”

“Halo?”

“Duh, diangkat.” Gumam Silvi setelah mendengar suara malas Hangyul setiap kali menerima panggilannya.

“Gak jelas gue tutup.”

Silvi buru-buru mendekatkan ponselnya ke telinga. “Duh, si Papa Muda, mainannya ancem-anceman terus.”

“Kenapa lagi?”

“Di rumah?”

“Enggak.”

“Jalan-jalan?”

“Enggak.”

Silvi diam, manik matanya naik melirik ke atas, berpikir sejenak. “Ngobrol sama lo kenapa jauh lebih ribet sih daripada sama cewek? Hanbin pa kabar?”

“Tanya sama Mas lo sana.”

“Kok sama Mas gue sih?”

“Hanbin ada sama dia.”

“Masa? Mas Seungyoun kan lagi keluar. Bercanda lo, haha!”

“Gue lagi nyari kerja, Hanbin gue titipin ke Bang Seungyoun. Dia udah pulang dari tadi, pergi nyari sarapan katanya.”

“Eh? Seriusan??”

“Serius apaan?”

“Hanbin ada sama Mas Seungyoun??”

Terdengar suara helaan nafas dari Hangyul.

“Iya.”

“Oh, oke! Makasih gan infonya! Sangat bermanfaat! Semangat ya yang lagi nyari kerjaan buat menghidupi buah hati semata wayangnya! Cayo!”

Kebanyakan nonton Dao Ming Tse lo.” Cibir Hangyul.

“Gak apa-apa, ganteng ini. Semangat ye bos!”

Young Dad ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang