---
"Berhenti menatapku seperti itu atau kucolok matamu!"
"Ck! Zhan Ge ... kau sedang pms, ya? Seharian ini, sejak awal syuting sampai sekarang kau terlihat sensitif dan bawaannya emosi terus denganku."
Jujur saja, Xiao Zhan memang sedang kesal dengan Wang Yibo, apa lagi alasannya jika bukan kejadian semalam. Setiap teringat kembali dengan ciuman panas itu, rasanya Xiao Zhan ingin menjedotkan kepalanya ke pohon sampai dia lupa ingatan.
Lagi pula, kalau bukan karena sikap profesionalnya dan rasa segan terhadap kru drama dan aktor lain, mungkin hari ini Xiao Zhan tidak akan datang ke lokasi syuting agar tidak bertemu dengan Wang Yibo.
Tadi pagi Xiao Zhan seketika mengelus dada lega karena begitu bangun, dirinya masih menggunakan pakaian lengkap di tubuhnya dan Wang Yibo telah pergi dari apartemennya. Namun, begitu sampai di lokasi syuting mood-nya hancur kembali apalagi dengan Wang Yibo yang menyambutnya dengan kekehan mengejek.
Hari ini adalah syuting untuk adegan mesra di atas perahu. Wang Yibo terlihat sangat bersemangat sekali, berbanding terbalik dengan Xiao Zhan yang menampilkan raut lesu.
Pengambilan adegan dimulai, sutradara mengarahkan Xiao Zhan untuk duduk setengah tiduran menyandar pada lengan Wang Yibo.
Xiao Zhan merasa cukup risih ketika Wang Yibo menatapnya dengan intens. Meskipun dirinya tengah memejamkan mata, tetapi dia tahu jika Yibo tidak sedang memperhatikan wajahnya namun bagian lain dari wajahnya---bibirnya. Xiao Zhan mengintip dengan membuka sedikit matanya sebelah kiri, senyuman tampan yang lebih menjurus seringai langsung diperlihatkan Yibo dan itu membuat tubuh Xiao Zhan seketika bergidik.
"Ayolah kalian harus lebih intim lagi, lebih romantis lagi, seperti sepasang kekasih. Tidak apa-apa, tidak perlu malu!"
Arahan sekaligus godaan dari sang sutradara tersebut membuat Wang Yibo meledakan tawa tanpa bisa ditahan, sedangkan Xiao Zhan langsung menutup wajahnya yang memerah dan terasa panas karena malu.
Adegan tersebut sukses setelah beberapa kali pengambilan gambar. Semua staff segera bebenah karena syuting hari ini telah usai. Wang Yibo mulai bertingkah absurd di hadapan Xiao Zhan yang hanya ditanggapinya tanpa minat. Tiba-tiba dia duduk di samping Xiao Zhan dan memamerkan senyum khas kekanakannya.
"Zhan Ge, kau sudah pernah baca novelnya?"
"Novel drama ini? Tentu saja sudah."
"Benarkah sudah?" tanya Yibo lagi terdengar ragu dengan jawaban Xiao Zhan.
"Sudah."
" ... "
Setelah jeda beberapa saat, Wang Yibo melanjutkan. "Itu saja? Kau tidak ada tanggapan atau reaksi lainnya, seperti syok, jantungan, atau trauma begitu?"
Xiao Zhan mengerutkan dahinya. "Apa yang kau bicarakan?"
Wang Yibo mengelus dagunya seperti tengah memikirkan sesuatu. Aneh, jika Zhan Ge sudah selesai membaca novelnya, tidak mungkin dia akan bereaksi biasa saja seperti ini, kecuali—ucapan batinnya menggantung sampai dia menatap Xiao Zhan kembali dengan dengan sumringah.
"Ge, kau belum menyelesaikan membaca novelnya, 'kan?"
"Sudah. kubilang sudah, ya, sudah."
Wang Yibo tak terima. "Tidak mungkin! Kau pasti melewatkan beberapa halaman yang penting dan seru. Novel milikmu sepertinya tidak lengkap."
"Bagaimana bisa tidak lengkap? Kita semua mendapatkan novel asli dari penulisnya langsung, 'kan?"
"Sudah kuduga," Wang Yibo menggumam, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak, tidak ... novel yang kau dapat itu hanya versi revisinya, yang asli beda lagi dan ceritanya jauh lebih mengasyikkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Taste Your Lips [✓]
FanfictionMulanya karena penasaran, Wang Yibo ingin tahu seperti apa rasanya berciuman dengan laki-laki dan sasarannya adalah sahabat barunya alias Xiao Zhan, lawan mainnya dalam drama yang dibintanginya saat ini (The Untamed). Terbiasa dengan skinship di an...