Malam macam apa yang membuat nafas terengah dan mata perih bernanah
Gelap macam apa yang membuat mulut berganti kebun binatang penuh serapah
Luput jangkauan
Di bawah pekat yang sumpahmu tenang
Serasa kepala terlindas kereta
Koyak di atas tanah
Tapi lupa mengeluarkan darah
Bukankah ini sedikit berlebihan, Tuhan
Untuk menguji sakit yang lebih dulu kesepian
Aku tak bisa
Aku menyerah saja
Mengistirahatkan raga
Bersama muatan yang selalu meraja bermanja-manja,
Hingga lepas penat di dada
Tuhan ...
Meminta jiwa yang selalu sendirian
Kembalikan bintang kepada bulan
Jika tidak, bolehkan aku menggugat!
Makassar, 25 Agustus 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa?
Thơ caJika ingin tahu tentang "siapa?", dirimulah jawabannya. _ Terima kasih untuk kedatangannya, semoga bahagia ❤ Semoga sesuatu yang baik membekas di hati teman-teman selama dan setelah membaca tulisan-tulisan ini 😄 Salam sayang dari Wan...
