Sajak: Aku Telah Jatuh Sejatuh-jatuhnya

18 3 2
                                    

Aku telah mencintaimu dan aku tidak tahu kapan akan berhenti

Aku telah menyayangimu dan aku tidak tahu mesti bagaimana aku menjalani

Kau membuatku patah, tapi perasaanku tidak berubah

Kau membuatku kecewa, tapi panah cupid tak jua berkesudah

Aku masih mencintaimu dan aku tidak tahu apakah bisa mengendalikan tumbuhnya yang makin ke sini makin maknawi

Aku membimbing hatiku yang sedih, mendiktenya dengan beragam macam intervensi dengan iming-iming suka di lain hati

Aku menyesuaikan diri dengan situasi, menyempurnakan bahagia meski separuh bahagiaku mengikutimu pergi

Aku bilang pada diri sendiri lekas berbenah, tapi selalu ada cela untuknya membantah

Aku bilang, "Yang seharusnya menunggu di depan sana", tapi ia bertitah saat ini adalah fatah

Sungguh, aku telah jatuh sejatuh-jatuhnya pada dirimu dengan tidak terkendali

Aku memaksa berserah diri, bangkit berulang kali, menguatkan diri lagi dan lagi. Barangkali memang bukan kau yang ditakdirkan menjadi sepenuh hati sampai mati

Namun yang terjadi, aku tetap saja menyayangi

Terima kasih untuk hadirmu yang berarti...

Bone, 08 Februari 2021

Siapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang