"Junho-yaaaa, bayarin ya?" Kata Minhee merengek di depan kasir minimarket dengan memeluk dua buah snack besar dan 3 buah onigiri di dadanya dengan lekat agar tidak berjatuhan. Hal tersebut membuat penjaga kasir yang sepertinya merupakan siswi seumuran dengan mereka gemas melihat tingkah imut Minhee
Pria yang dimintai bayar itu hanya menggeleng heran dengan kelakuan temannya yang selalu menghutang tapi tidak pernah membayar itu.
"Kang Minhee, sampai kapan kau akan seperti ini? Lihat dompetku sudah sangat kering"
"Aku janji akan membayar smemua hutangku, jangan kawatir" Kata Minhee meyakinkan
"Kapan? Sampai kau lulus dan menjadi orang sukses?" Sarkas Junho
"Naah, itu kamu tahu jawabannya"
"Bagaimana mau sukses kalau belajar saja tidak pernah" Kata Junho. Meski kesal, Junho tetap saja mau membayarkan jajan temannya itu.
Mereka berdua keluar dari minimarket dan duduk di kursi depan minimarket. Minhee mengangkat kedua kakinya dan melipatnya di tempat duduk agar lebih santai, ia menyantap dua onigiri sekaligus.
"Junho-ya, hari ini kamu tidak ada kelas malam kan?"
"............."
"Main game online yuk?"
".............."
"Aku yang bayar deh"
Mendengar itu Junhopun mengangkat kepalanya dari layar phonselnya.
"Besok ya! Janji kau yang bayar" Jawabnya sambil berdiri
"Eh, aku maunya sekarang kalau besok kau yang bayar" Kesal Minhee
"Aku mau kencan" Kata Junho menepuk punggung Minhee dan bergegas pergi untuk menemui pacarnya.
"Yah! Cha Junho! Jahatnya kau meninggalkan sahabatmu ini yang sedang bosan!"
Kesal, Minhee menendang kursi di depannya. Tidak keras tapi mampu membuat kursi di depannya itu pergeser.
"Mah, Wonjin sepertinya akan pulang besok senin"
Bukannya senin tidak libur ya? Atau mamah yang salah melihat tanggalan
"Wonjin dikeluarkan mah"
...............................................
"Tidak papa mah, wonjin akan ikut mamah bekerja di pabrik saja"
...............................................
"Maah?
Minhee mendengar percakapan laki-laki yang duduk tidak jauh darinya. Ia tidak suka mendengar betapa laki-laki itu pasrah dengan keadanya. Minhee masuk lagi kedalam minimarket dan membeli sebuah onigiri dan menyondorkan onigiri itu kepada laki-laki yang sedang duduk dan meniupi cup ramen yang masih panas itu.
"Ramen paling enak dimakan dengan nasi kan?" Tanya Minhee sembari memposisikan dirinya untuk duduk di sebelah Wonjin. Namun Wonjin dengan sopan menolak pemberian Minhee itu dnegan menggelengkan kepala dan sedikit mengankat tangannya.
"Ah, sayang sekali. Tapi aku tidak menerima penolakan" Minhee membuka bungkusan onigiri itu dan memasukannya ke dalam cup ramen milik Wonjin. Wonjin yang kaget itu hanya menganga sambil menatapi wajah Minhee yang tersenyum lebar karena bangga dengan apa yang telah ia lakukan.
"Dari Deishin High School?" Tanaya Minhee yang mencoba membuka topik pembicaraan lagi dengan Wonjin. Wonjin hanya menganggukan kepalanya sambil menyantap ramennya yang mulai mendingin.
"Aku tidak sengaja mendengar pembicaraanmu di telfon tadi"
".............................."
Wonjin belum memberikan respon apapun membuat Minhee menjadi sedikit geram.
"Apa kau yakin tidak mau sekolah lagi?"
Wonjin hanya mengangguk dan masih fokus menantap ramen itu. Minhee terdiam, melihat wonjin memakan ramen itu dengan sangat lahap, ia menjadi bangga dengan dirinya sendiri. Tindakannya memasukan onigiri itu kedalam ramen wonjin itu benar. Anak yang dihadapannya itu terlihat sangat kelaparan.
"Sekolahku ada program beasiswa, bagi yang memliki nilai bagus akan bebas dari uang SPP dan mendapat dorm gratis" Kata Minhee
Wonjin yang mendengar hal itupun mengehntikan kegiatan makan ramennya itu dan duduk tegap menatap Minhee. Ia melihat seragam sekolah yang di kenakan Minhee
"Produce X 101 High School? Sekolah swasta kan?" Tanya Wonjin
Yes! Teriak Minhee dalam hati yang berhasil membuat laki-laki itu membuka suara dan tertarik dengan pembicaraannya.
"Iya, kau tak pernah mendengar tetang beasiswa Produce X 101 High School?"
"Tidak"
"Bagaimana kalau begini, kamu berikan fotokopi raport terakhirmu padaku. Aku akan membantumu untuk pindah ke sekolahanku" Minhee mencoba meyakinkan wonjin
"ah.. tapi rata-rata nilaiku hanya 94"
"Yah! 94 itu besar!" Seru Minhee sembari memukul kecil pundak wonjin
"Baiklah, tolong bantu aku ya? Sebenarnya aku masih ingin sekolah"
"Sipp! Percayakan padaku. Ohya, aku Minhee kelas X dari Produce X 101 High School" Minhee mengulurkan tangannya kepada laku-laki yang sejak tadi ia ajak bicara namun tidak tahu namanya itu.
"Aku wonjin, Ham wonjin kelas XI Deishin High School". Ucap wonjin menggenggam tangan Minhee sambil tersenyum.
"Terimakasih onigirinya, itu sangat mengenyangkan" ucap wonjin lagi membuat Kang Minhee tertawa dengan tingkah jual mahal wonjin yang sebelumnya.
Merekapun saling bertukar id kakaotalk agar memudahkan mereka berkomunikasi dikemudian hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fool For Love
FanfictionHam Wonjin, laki-laki berusia 17 tahun yang berasal dari Ulsan dan merantau ke Ibu Kota, Seoul untuk menempuh pendidikan SMA dengan harapan dapat menangkat derajat orang tuanya saat lulus nanti. Tak disangka hidup di Seoul sangat keras, dan melelahk...