Unfold

333 50 5
                                    

Hari-hari libur pendek telah berlalu, saatnya siswa Produce X 101 High School harus melaksanakan rutinitas belajar mengajar seperti biasanya. Hari ini, seperti biasannya Wonjin datang ke kelas dan mendengarkan guru mengajar. Kata demi kata yang ada di papan tulis ia salin kedalam buku catatannya. Namun apa daya, matanya yang minus itu membuatnya tidak dapat meliat tulisan kecil didepannya dengan jelas, alhasil ia menyerah dan memutuskan untuk meminjam buk catatan Eunsang saja nanti.

Kak Wonjin

'Eunsang-ah, boleh meminjam catatanmu? Aku tidak sempat menulis semuanya tadi dikelas'

Eunsangie

'Boleh, bukunya aku taruh di loker yang sampulnya berwarna abu-abu'

Kak Wonjin

'Terimakasih Eunsaaang~'

Eunsang harus pergi lebih awal setelah sekolah karena ia akan menghadiri rapat osis. Wonjin membuka locker milik Eunsang, mereka sudah berteman selama satu semester tidak heran jika Wonjin dapat membuka locker Eunsang tanpa kesulitan. Wonjin mengetahui sandi lockernya, warna kesukaan, makanan kesukaan, lagu kesukaan, bahkan warna celana dalam yang dikenakan eunsang hari ini Wonjin juga tahu. Sedekat itulah hubungan mereka.

Wonjin mengobrak abrik isi locker itu, terdapat permen, cermin, selimut, bantal leher dan beberapa buku. Wonjin terdiam sejenak saat ia melihat dua buku dengan sampul abu-abu lalu mengambil salah satunya dan membaca isinya untuk memastikan apakah itu buku yang ia butuhkan. Wonjin membuka dengan asal lembaran buku itu, merasa materi yang ia perlukan ada di bagian belakang. Wonjin membaca dengan seksama isi buku itu.

2019/09/09

Hari ini aku mendapat teman baru, Ham Wonjin. Kita akan menjadi teman satu kelas dan teman satu ruangan di dorm. Semoga kita bisa menjadi teman baik 😊

'oh ini bukan buku yang aku perlukan'

Pikir Wonjin setelah mengetahui bahwa buku yang ia ambil ternyata adalah merupakan buku harian milik Eunsang. Wonjin menutupnya kembali dan hendak memasukan buku itu ke locker sang pemilik namun gerakannya terhenti.

Ia ingin tahu apa saja yang Eunsang tulis, penasaran karena ia membaca namanya dalam buku harian eunsang. Mungkin akan ada namanya lagi di halaman selanjutnya?

2019/14/09

Minhee bodoh!

Selama berteman denganku kau hanya pernah membelikanku ice cream cone satu kali, sedangkan dengan Wonjin kau relamemboking seluruh tiket nonton di bioskop hanya agar kalian bisa nonton berdua. Aku tidak ingin membenci Wonjin tapi aku iri padanya.

Aku juga tidak bisa membencinya jika aku masih ingin berhubungan baik denganmu bukan?

Wonjin terkejut dengan apa yang ia baca, kemudian mengingat-ingat kembali apa yang ia lakukan pada tanggal 14 September. Seingatnya, ia tak pernah menonton berdua dengan Minhee sampai saat ini. Dan benar saja, saat itu adalah hari dimana dirinya pergi ke sungai Han dengan Jungmo.

Semakin penasaran, Wonjin membuka halaman selanjutnya dari buku itu. Tangannya sedikit bergetar, sedikit takut degan apa yang akan dibaca dihalaman selanjutnya.

2019/09/28

Aku tidak habis pikir, semenarik apa Wonjin dimata Minhee. Apakah aku harus memotong kakiku agar terlihat mungil sepertinya? Apakah aku harus makan lebih banyak agar pipiku menjadi berisi sepertinya? Atau aku harus menjadi miskin agar diperhatikan oleh Minhee?

Laki-laki itu bahkan tidak memberi jawaban apapun saat aku mnyatakan perasaanku waktu SMP, tapi dia selalu dengan sigap memberi jawaban ketika Wonjin mengirim pesan singkat. Bahkan sampai rela membayarkan semua biaya sekolah anak yang baru ia temui itu?

Fool For LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang