4.MALAM YANG MENYENANGKAN!

72 5 0
                                    

"aku bahagia merasa letih,
Karena aku tidak letih merasakan bahagia."

Ia berhenti di pinggir jalan sebrang rumah shabila berharap ada sosok wanita yang keluar dari sana.

Ia bosan hanya menunggu saja dari tadi akhirnya ia memberanikan diri untuk pergi bertamu.

Akhtar bolak-balik padahal ia sudah berada di tengah-tengah jalan.

Ah yaudah lah ucapnya dalan hati dan berjalan mendekati rumah shabila.

Saat akhtar ingin menekan bel ada seorang wanita tak terlalu tua keluar dari rumah shabila.

Yaaa wanita itu ibunya shabila.

Norma menghampiri akhtar dengan muka tersenyum manis.

"loh temannya shabila ya?". Ucap norma sang pemilik rumah.

"iya tan,shabila ya ada?". Mencium punggung tangan norma (bersalim).

"ada ko masuk aja,mama mau ke super maret depan dulu ya".

"mau saya antar ma?". Tawarannya.

"gausa deket ko,kamu jalan kaki ke sini?".

"bawa motor ma tu di sebrang". Menunjuk motornya.

"masukin aja,mama duluan ya". Berjalan meninggalkan akhtar yang bawelnya minta ampun.

Ia memasukkan motornya ke dalam garasi.

Matanya terarah pada taman kecil teras shabila yang indah,bernuansa hijau,tak lupa ada lukisan di dinding dan air terjun kecil.

Ia melanjutkan jalannya ke depan pintu rumah shabila.

Ia sudah mengetuk pintu berkali-kali namun tak ada jawaban.

Akhirnya ia memutuskan untuk masuk saja tanpa harus meminta ijin.

Di sisi lain shabila tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk wajahnya menghadap ke kaca dan berpose ala-ala imut seimut yang ia bisa.

"permisi paket". Suara itu terdengar jelas di telinga shabila.

Shabila yang sudah menunggu paket nya datang sejak 2 hari yang lalu.

Dengan rambut basah tak teratur itu matanya menangkap sosok akhtar berada di dekat sofa lebih tepatnya tengah memegang foto shabila waktu kecil.

"eh eh jangan sentuh!ngepain lo di sini?!".nada sedikit keras,terkejut karena kedatangan akhtar yang tiba-tiba.

"ketemu lo".balas akhtar dengansantai dan menaruh bingkai foto itu.

"tukang paketnya mana?".melihat-lihat keluar rumah.

"di sini".

"mana?".bertanya

"gue tukang paketnya".

"ohh,mana paket gue?". Mendekati akhtar yang diam di tempat sejka tadi.

Ia malah membuka jaket dan bajunya untung saja baru setengah sudah di cela oleh shabila.
"Eh eh,mau ngapain lo". Shabila yang panik karena takut akhtar macam-macam kepadanya.

"ga ada tempat lain gitu selain di dalem baju lo itu?".lanjutnya

"lo pikir orang nganterin rasa cintanya pake kotak, ya pake hatilah".

Tangannya menyentil puncak kepala shabila.

"aw". Hal itu mampu membuat tangan shabila mengusap kepalanya.

"lagian cowo ganteng mana ada yang jadi tukang paket". Ucap sakhtar dengan rasa pdnya.

"kan kali aja".

AKHTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang