Meet Vano

52 7 0
                                    

Tak lama kemudian, mereka sampai ke rumah sakit tempat Risa dirawat.
Sesampainya di rumah sakit, Asha datang dan langsung memeluk Navya yang juga sedang dipeluk oleh Izumi.

" Nangis aja sampe lo tenang Nav, kita bakal selalu siap buat jadi sandaran lo nav. Dan maafin gue baru dateng" ucap Asha.

" Iya sha nggak papa, gue makasih banget karena kalian selalu ada buat gue" ucah Navya dengan terisak.

Tak lama kemudian dokter keluar dengan raut sedih seraya berkata "Mama anda sudah melewati masa kritis namun masih belum sadarkan diri. Kita tunggu saja perkembangan keadaannya, sekarang kalian boleh masuk" kata dokter kemudian meninggalkan mereka. Mereka pun segera masuk untuk melihat keadaan Risa.

"Mamaaa" panggil Navya dan segera berlari memeluk mamanya

Ketiganya hanya terdiam melihat keadaan sahabatnya dan membiarkan Navya menangis.

Memang, jika kita perlu untuk menangis maka menangislah.

"Kalian pulang aja nggak papa, besok kan sekolah. Makasih udah mau nemenin aku disini" ucap Navya seraya menghapus air matanya.

" Iya, kalian berdua pulang aja, gue bakal nemenin Navya malem ini. Besok gue tetep ke sekolah kok, terus pulang sekolah kita kesini bareng. Dan lo nav, nggak ada penolakan!!" ucap Asha memaksa.

" Okedeh kita pulang duluan. kalo tante Risa udah siuman kabarin gue ya" pamit Kania untuk meninggalkan rumah sakit.

" Nav gue ke kantin bentar ya"
"Iya sha"

Ketika hendak ke kantin ia bertemu dengan seseorang.

"Ayah" panggil Asha kepada Williams (ayah Asha). Williams pun menoleh kepada sumber suara

"Asha? Kamu ngapain disini? Siapa yang sakit?"
Tanya Williams

" Mamanya temen aku pa, tolong nanti pamitin ke mama ya pa aku nemenin dia malem ini. Papa juga ngapain disini?"

" Iya nanti papa sampein, papa mau jenguk temen papa," jawabnya.

"Oh yaudah pa, nanti kalo pulang hati hati ya pa"

"Iya sayang, papa duluan ya"

Ketika Williams pergi, Asha memandang ayahnya hingga ujung lorong. Dan ketika ia berbalik

Brukk

"Ihhhh hati hati dong kalo jalan, punya mata nggak sih" gerutu Asha yang masih terduduk. Dan tiba-tiba ada satu tangan yang terulur untuk menolong, Asha pun meraihnya tanpa mendongak sedikit pun.

"Sorry deh, gue kan juga nggak sengaja. Lo pikir lo nggak salah apa main tubruk orang segala" jelasnya.

"Bac.." ucapnya terhenti ketika ia melihat siapa yang ada didepannya.

" Jadi elo yang nabrak gue? Dasar cowok dungu" ucapnya mencibir.

" Ganteng gini dibilang dungu, suka mampus lo hahaha" balasnya.

"Eh Van, amit amit ya gue suka sama lo. Gue tuh nggak bakal pernah mau sama lo, jadi lo mending hapus deh semua khayalan lo buat dapetin gue. Lo tuh ya buang buang waktu gue aja. Udah ah gue mau ke kantin bye" jawab Asha panjang lebar dan segera meninggalkan vano. Namun Vano dapat menghentikan langkah Asha karena ucapannya.

" Lo nggak sadar sha kita dimana? Nih koridor sepi banget lagi. Oh iya satu lagi nih sha, sebelah kanan koridor sebelum kantin itu kamar jenazah sha. Dan rumornya kamar itu angker lho. Hiiii ngeri deh, oh iya sha gue duluan ya" ucap Vano sambil cengengesan dan hendak meninggalkan Asha.

"Vano!!" Panggil Asha seraya membalikkan badannya. Yang bersangkutan pun hanya menghentikan langkahnya tanpa menoleh sedikitpun.

" Temenin gue ke kantin" ucap Asha masih dengan nada angkuhnya.

" Lo takut?" Tanya Vano meremehkan dan melangkah ke arah Asha.

" Gue nggak takut kok, cuma pengen bikin Lo seneng aja. Lo ngomong gitu ke gue cuma pengen berduaan sama gue kan?" Elak Asha.

"Serah lo nenek lampir" jawab Vano yang dihadiahi pelototan tajam Asha.

Sepanjang perjalanan hingga tiba di kantin keduanya hanya diam tanpa berbicara apapun.

" Siapa yang sakit sha?" Tanya Vano memecah keheningan saat menyusuri koridor saat kembali dari kantin.

"Nyokapnya Navya kecelakaan tadi, dan belum siuman" jawab Asha sedikit sendu

"Gue turut perihatin ya, sampein salam gue buat dia" ucap Vano sok asik.

"Iya kalo nggak lupa, gue duluan ya. Udah sampe soalnya" ucap Asha ketika di depan pintu tempat mama Navya dirawat.

" Iya good night sha, bye gue duluan ya" pamitnya dan meninggalkan Asha di depan pintu.

Good night juga Vano, ternyata walaupun nyebelin, baik juga tuh cowok. ucap Asha dalam hati sambil tersenyum manis

Asha pun masuk dengan senyuman yang tak bisa ditahan.
"Lo kenapa senyum senyum gitu sha? Kesambet lo?"

"Apaan sih nggak lah, nih makan. Gue mau tidur dulu. Good night Navya"

"Good night juga Aleasha"

Asha terlelap dengan senyum manisnya. Sedangkan Navya tengah berdebat dengan pikiran buruknya tentang seseorang yang baru saja menemuinya sebelum kedatangan Asha beberapa saat lalu.

Partnya pendek banget ya, diusahakan deh part selanjutnya lebih panjang. Tapi tetep, jangan lupa vote and comment 😊

DésoléTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang