Joging

30 5 0
                                    


"Bun, anak ayah udah besar ya sekarang" sindir ayah pada Asha yang baru saja memasuki rumahnya.

"Iya yah, pinter lagi nyarinya yang ganteng gitu" mereka berpura pura tak tahu keberadaan Asha.

"Kalo sama ayah gantengan siapa?"

"Ganteng ayah lah, ayah kan nggak ada duanya" ucap bunda menggombal.

"Pacaran terossss" ucap Asha tiba tiba.

"Kamu aja yang belum nikah juga pacaran, masa kita kalah sama bocil kaya kamu" ucap bunda tak mau kalah dan semakin mengeratkan pelukannya pada ayah.

"Bunda sok mesra banget sih" Asha mengerucutkan bibirnya karena melihat tingkah bundanya yang manja.

"Bunda jangan mesra banget deh, kasian tuh yang lagi nggak sama pacarnya" mereka pun tertawa renyah.

"Pacar apaan sih? Orang Asha nggak punya pacar" ucapnya tak terima.

"Tuh tadi yang barusan jalan sama kamu"

"Itu temen, bukan pacar"

"Pacaran nggak papa kok, ganteng juga" ucap bunda memuji Vano.

"Apaan sih bunda, Vano tuh cuma temen aku"

"Oh jadi namanya Vano, ayah mah setuju aja kalo dia bisa jaga kamu baik baik"

"Ngomongnya pada ngelantur ya, udah ah Asha males" Asha pergi ke kamarnya.

"Ciiee ngambek"ucap mereka bersamaan.

Asha membaringkan tubuhnya di kasur queen sizenya dan mulai memejamkan matanya.

Drrrttttt drrrttttt

ZumiKo : ashaaaaaaa

AeleAsha : paan?

ZumiKo : angen:-*B-)

AeleAsha : alay

ZumiKo : biarin, eh keadaan nyokapnya Navya gimana ya?

AeleAsha : oh iya, coba nanya Navya langsung aja deh

ZumiKo : handphone Navya nggak aktif sha

AeleAsha : bentar deh gue tanya Kania, kan tadi dia kesana

Setelah membalas pesan dari Izumi, Asha segera menghubungi Kania.

"Halo sha, ada apa ya?"

"Kan, keadaan nyokapnya Navya gimana?"

"Ada kabar yang kurang baik sha"

"Kenapa?"

"Nyokap Navya buta dan lumpuh" Asha terkejut dengan berita dari Kania.

"Terus Navya gimana?"

"Alhamdulillah dia udah ikhlas sama keadaan nyokapnya"

"Alhamdulillah kalo gitu, btw tadi Navya dianter siapa?"

"Anak kelas sebelah sha"

"Ya siapa? Kan nggak cuma satu"

"Hehe, iya ya"

"Kania serius dong" ucap Asha kesal.

"Sabar atuh sha"

"Dari tadi juga udah sabar"

"Iya iya"

"Iya siapa?" Asha meninggikan suaranya karena kesal dengan Kania.

"Vano sha" jawab Kania reflek karena teriakan Asha.

"Gausah teriak teriak bisa kali sha"

Asha terkejut mendengar nama Vano, ia tak menghiraukan omelan sahabatnya diseberang sana, ia juga tak membuka pesan Izumi yang menanyakan keadaan mama Navya. Entah kenapa perasaan tidak suka menyeruak ke hati Asha mendengar nama itu.

---

Asha terbangun cukup pagi dibanding hari libur biasanya. Ya, Asha sekolah hanya 5 hari, jadi ia memiliki 2 hari untuk berlibur.

Asha bingung apa yang akan dirinya lakukan bangun sepagi ini saat hari libur. Terlintas ide cemerlang dari pikiran Asha, ia membersihkan diri lalu memakai pakaian sangat santai dan memakai sepatu olahraga miliknya.

Ia jogging di sekitar komplek menuju taman daerah rumahnya.

Tak butuh waktu lama, ia telah sampai di taman. Ia duduk disalah satu bangku taman sambil membersihkan peluhnya. Tiba tiba ada sesuatu dingin menyentuh pipinya, ia terkejut dan mendongak ke atas dan mendapati seseorang tengah tersenyum lalu mendudukkan dirinya di samping Asha. Ia memberikan minuman pada Asha yang tadi di tempelkan pada pipi Asha.

"Sendirian aja mbak?" Tanya orang itu.

"Mas nggak buta kan?" Mendengar jawaban Asha, cowok itu menoyor kepala Asha.

"Apaan sih, sok kenal banget deh" ucap Asha pura pura tidak mengenal laki laki itu.

"Yakin mbaknya nggak kenal saya?"

"Masnya mending pergi aja deh, ganggu aja"

"Nggak mau, saya pengen kenalan sama mbaknya"

"Mas nggak pernah kenalan sama cewek cantik ya?" Ucap Asha percaya diri.

"Belum pernah mbak, makanya ini mau kenalan" mereka saling tatap kemudian tiba tiba tertawa menertawakan keanehan mereka.

"Kenapa ketawa?" Cowok itu menghentikan tawanya.

"Lah lu ngapain ketawa"

"Biarin, suka suka gue dong"

"Sama gue juga, SUKA SUKA GUE" jawab Asha menekan 3 kata dibelakang.

"Ngapain kesini sendiri? Kan bisa ngajak gue. Tinggal teriak di depan rumah gue juga denger" ucap cowok itu.

"Mending sendiri dari pada harus teriak teriak nggak jelas"

"Yaudah, chat gue gitu" ucap Gavin ngeyel.

"Apaan sih lo, ngebet jalan sama gue"

"Nggak usah kepedean deh, gue cuma kasian keliatan banget kalo lu jomblo" ucap Gavin pura pura kasian.

"Ngaca Vin, lo juga jomblo kali"

"Tapi kan ganteng"

"Pengen muntah gue" ucap Asha dengan gaya jijiknya.

"Sok sokan pengen muntah, besok juga suka"

"Tau ah, mending pulang gue dari pada lama lama sama lo disini" Asha beranjak dari duduknya kemudian melangkah meninggalkan Gavin.

"Tungguin woy" Gavin kemudian beranjak menyusul Asha.





Partnya dikit banget ya, bingung mau nulis apa akuu, mau pegangan nggak ada tiang, mau senderan jomblo, eh😁

Tinggalkan jejak ya😂

DésoléTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang