6

686 132 38
                                    

"Syukurlah kau masih hidup!"seru Jiho dengan senyum lebarnya. Dia benar-benar senang melihat lelaki yang ditolongnya kini telah siuman.

"Bisakah kau mendengarku?"tanya Jiho. Lelaki itu malah diam. "Aku adalah orang yang menyelamatkanmu. Kau tak sadarkan diri di tepi sungai, jadi aku membawamu ke rumah sakit. Siapa namamu? Dimana kau tinggal?"ucap Jiho panjang lebar.

Lelaki itu mengedarkan pandangannya. Jiho mengehela nafas berat, ia merasa frustasi. Dia pun mengambil buku catatan miliknya. Disobeknya satu lembar kertas dari buku itu kemudian ia memberikan kertas itu bersamaan dengan pulpen. "Kita harus membayar tagihan rumah sakit. Jadi tulislah kontak keluargamu. Nomor telepon dan namanya."

Lelaki itu kemudian menulis di atas selembar kertas sesuai dengan yang diminta oleh Jiho. Jiho mengangguk sembari meraih kertas itu setelah lelaki yang belum ia ketahui namanya selesai menuliskan kontak keluarganya.

Jiho keluar dari ruang rawat. "Im Yoona..."gumamnya sembari menatap kertas itu.

Dia pun mengeluarkan ponselnya lalu menekan nomor yang sesuai dengan yang tertulis di kertas itu. Sudah berkali-kali Jiho berusaha menghubungi seseorang bernama Im Yoona namun sambungan teleponnya tak kunjung dijawab. Bahkan nomor Im Yoona tak aktif saat ini.

"Kau yakin tak salah nomor? Ponselnya tak bisa dihubungi."ucap Jiho.

Merasa tak percaya, lelaki itu pun berusaha bangun namun ia merasa kesulitan. Jiho pun memberikan ponselnya. "Coba saja sendiri jika kau tak percaya."

Dia pun meminjam ponsel wanita yang telah menyelamatkannya itu dan mencoba menghubungi Yoona. Ternyata apa yang dikatakan wanita itu benar. Ponsel Yoona tak aktif. Yoona tak bisa dihubungi.

***

"Yoon Oh-ya!"

Ya, lelaki yang berhasil diselamatkan dari kecelakaan tragis oleh Jiho, lelaki yang baru saja siuman itu Jung Yoon Oh.

Yoon Oh menoleh mendengar namanya dipanggil oleh sahabatnya, Kim Doyoung.

"Ya! Ku kira kau sudah mati."ungkap Doyoung dengan wajah khawatirnya. Yoon Oh hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan sahabatnya itu. "Jadi, keajaiban itu memang ada."lanjutnya sembari duduk di dekat Yoon Oh.

"Bagaimana dengan Yoona? Apakah sesuatu terjadi padanya?"tanya Yoon Oh. Yoona, satu-satunya nama yang terbesit dalam pikirannya ketika ia sadar adalah Yoona. Apa yang terjadi pada Yoona? Bagaimana keadaannya? Apakah wanita itu baik-baik saja atau tidak?

"Umm, tidak."jawab Doyoung dengan sedikit ragu.

"Lalu mengapa dia tak bisa dihubungi?"

"Dia sedang dalam perjalanan bisnis."jawab Doyoung.

"Lalu mengapa sekretaris yang lain tak tau tentang hal itu?"tanya Yoon Oh. Saking cemasnya, ia menghubungi seluruh rekan kerja Yoona.

"Mungkin mereka melarikan diri bersama."

"Mwo?" Yoon Oh tak mengerti apa maksud sahabatnya itu.

"Yoona pergi dengan Cha Eunwoo. Hanya mereka berdua."jelas Doyoung. "Kau tau siapa dia bukan?"

"Siapa dia?"

"Cucu tertua Pimpinan Jang Wol Cheon. Putra mahkota Yangji Group, Cha Eunwoo."jawab Doyoung.

Yoon Oh sontak membulatkan matanya. "Kau yakin?"

"Setidaknya itulah yang ku dengar. Banyak rumor yang tersebar di Yangji Group mengenai keduanya. Aku benar-benar kecewa pada Yoona."ungkap Doyoung. "Seolah-olah dia mengharapkan kecelakaan ini terjadi padamu agar dia bisa bersama dengan Cha Eunwoo. Bagaimana bisa dia melakukan itu?"

Secrets and LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang