"Eomma, Lim ke rumah Mbih ya" pamit babby Lim pada sang eomma.
"Yess babby, ingat, jangan pulang terlalu sore, appa pasti mencarimu nanti" pesan Jessica.
"Yess eomma" jawab Babby Lim.
Semenjak Amber mengajari bermain piano, itu membuat babby Lim ketagihan, dia menjadi rajin mendatangi rumah Sinb untuk belajar bermain piano dengan papa Amber, dan akan selesai saat tiba waktunya menjemput Sinb dari kelas karate nya.
Dan sekarang, babby Lim sudah tumbuh semakin dewasa, masa sekolah dasar nya dia lalui masih dengan Sinb dan Seulgi, mereka satu sekolahan, jika Seulgi dan Sinb kecil menunjukan minatnya pada oleh raga beladiri, babby Lim lebih menyukai basket.
Dug
Dug
Dug
Suara pantulan bola terdengar dihalaman samping rumah keluarga Kwon, babby Lim tengah bermain bola basket one on one dengan sang appa.
"Ayo babby semangat, appa juga jangan mau kalah, siapa yang bisa mendapatkan point 10 terlebih dahulu, dia berhak mendapatkan ciuman dari eomma" seru Jessica pada suami dan putra nya.
Dan tentu saja ini mampu membakar semangat sang putra dan suami nya, Yuri tak mau kalah, meski tubuh sang putra lebih kecil dari nya tapi dia tak segan untuk sedikit memberi tekanan pada babby Lim dengan dorongan.
Sret
"Yess" babby Lim memprovokasi sang appa.
Dan berhasil lagi.
Srek
"Appa menyerah saja, Lim sudah dapat 4 point nih" ledeknya, Yuri mendesah kesal, Jessica terkikik.
Sret
Sret
Sret
Sret
"Bagaimana boy? Masih meremehkan appa, hm?" Yuri balas meledek, tinggal sekali tembak dia akan menang, dan babby Lim, dia bengong tak percaya sang appa yang berhasil melewati point nya, dan bahkan lebih unggul sekarang.
Sret
Babby Lim menyamakan point nya dengan sang appa, dia pun tersenyum jumawa pada sang ayah.
Sampai kemudian
Sret
Tembakan tiga point sang appa melunturkan senyum kemenangan babby Lim.
"Yaahh" sesal nya kecewa, dan Yuri appa malah berjoged-joged menirukan ayam betina berjalan, sambil memutari babby Lim yang mengerang kesal.
Jessica terpingkal-pingkal melihat tingkah suami dan anak nya.
Yuri berlari girang sambil melompat-lompat mengejek sang putra, dia menuju sang istri dan bersiap mengambil hadiah nya.
Lalu memanyunkan bibir nya kearah Jessica dengan mata terpejam.
Cup
Yuri tersenyum puas setelah merasakan bibir kenyal dan basah menempel di bibirnya, dia kemudian membuka kedua matanya, melihat wajah sang istri, Yuri mengerutkan kening nya, dia merasa ada yang janggal, dan untuk meyakinkan dugaan nya, Yuri pun menjulurkan lidah nya menjilat bibir nya sendiri.
"Cuih, asin" keluh nya sambil meringis, meledaklah tawa Jessica dan babby Lim yang langsung berlari memasuki rumah nya.
"Yak, Kwon kecil, kesini kau, appa akan menghukum mu!" Teriak Yuri pura-pura kesal karena mengetahui yang mencium nya tadi adalah babby Lim bukan sang istri, babby Lim tak menjawb, dia terus berlari sambil terbahak-bahak dengan Yuri mengejar nya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bhavişya
FanfictionTerkadang, kejahatan tak harus dibalas dengan kejahatan juga, cukup kau terima dan biarkan tangan Tuhan yang menghukum nya sendiri.