"Chaeyoung-ahh" adu Lim pada gadis yang memayungi nya sore itu, tangis Lim makin menjadi sambil memeluk kedua kaki Rose."Lim. . ." lirih Rose sambil mengusap rambut basah sahabatnya karena air hujan.
"Aku merindukan nya Rose, aku merindukan nya, hati ku sakit memendam semua rasa ini sendirian Rose, hati ku sakit" rancau Lim yang selama ini selalu terlihat tenang, akhirnya roboh juga dinding ketegaran yang dia bangun selama ini.
Rose berlutut, menangkup wajah Lim dengan tangan kanan nya, lalu menghapus air mata yang mengalir di pipi sang pria dengan ibu jari nya.
"Kita pulang ya, masih ada hari esok untuk kita mencari keberadaan Jennie kembali" hibur Rose, meski dia sendiri tidak yakin, tapi dia harus bisa menguatkan Lim sang sahabat sekaligus pemilik hati nya itu.
Rose dan Lim pun berjalan beriringan dengan hanya 1 payung menuju ke rumah keluarga Im karena rumah itu lah yang terdekat dengan rumah Jennie.
Seo mommy dan Yoong daddy terkejut dengan kedatangan putri nya bersama babby Lim yang basah kuyup, Rose meminta ijin pada orang tua nya untuk membawa sang pria ke kamarnya, sementara Seo mommy menyiapkan sesuatu untuk babby Lim dan Yoong daddy menyiapkan baju untuk di pakai oleh "putra" nya itu.
"Babby girl, baju ini untuk ganti babby Lim ne, setelah itu, ajak dia ke meja makan" pinta Yoong daddy pada sang putri yang sedang menunggui babby Lim mandi.
"Ne daddy" jawab Rose meraih kaos lengan panjang dan celana training panjang dari tangan daddy nya.
Yoong menghubungi Yuri, mengabarkan keberadaan sang putra agar dia tak khawatir, awalnya Yuri memaksa untuk menjemput babby Lim, tapi Yoong menolak, dia berusaha memberi pengertian pada Yuri yang akhirnya menurut.
Masih dengan wajah lesu nya, babby Lim turun ke meja makan ditemani oleh Rose.
"Sayang, temani babby Lim makan ne, dia butuh asupan untuk menghangatkan tubuhnya dari dalam, agar terhindar dari flu" beritahu Seo mommy.
"Ne momm" jawab Rose patuh, sang mommy segera menyiapkan cream soup dan teh herbal untuk kedua nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bhavişya
FanfictionTerkadang, kejahatan tak harus dibalas dengan kejahatan juga, cukup kau terima dan biarkan tangan Tuhan yang menghukum nya sendiri.