Untuk remaja seumuran Lim dan sahabatnya, darah muda mereka begitu mendominasi, penuh rasa penasaran dan ingin tahu tentang hal-hal baru, termasuk urusan Sex yang harusnya masih lah tabu dan ilegal untuk mereka coba.
Tapi tidak dengan pasangan Jennie dan Lim, mereka ketagihan untuk melakukan persetubuhan, jika ada kesempatan, keduanya akan melakukan nya, hampir setiap hari, kamar Jennie di penuhi dengan suara erangan, desahan, dan lenguhan dari pasangan Jenlisa yang sedang melakukan pergumulan panas diatas ranjang, mereka bebas melakukan nya, karena sekarang, Hyo kembali bertugas mengawal Jennie, dan Seungri ditarik oleh tuan Kim.
Rose pun mulai luluh, dia bisa menerima Jennie sekarang, meski dia masih bertingkah seenaknya pada Lim, tapi Jennie tak cemburu, Lim sudah dalam genggaman nya, Lim sudah dia ikat, jadi tak ada yang perlu Jennie khawatirkan.
Mereka pun juga sering hang out bareng, Jennie membawa Jisoo sahabatnya untuk mengakrabkan diri dengan sahabat-sahabat Lim.
Berbagi tawa dengan diselingi obrolan lucu pun tercipta diantara 6 remaja tanggung itu, terlalu asyik membuat mereka abai pada lingkungan disekitar nya.
Mereka tak menyadari, diseberang jalan tempat mereka berkumpul, seseorang sedang membidik kan kamera kearah mereka, mengambil foto diam-diam tanpa ijin.
Selesai makan malam, mereka menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan, Lim menggandeng tangan kanan Jennie, Jisoo berjalan dengan Sinb dan Seulgi dengan Rose.
"Mau beli apa Jenn?" Tanya Lim pada kelasihnya yang sibuk mengamati sisi kanan kirinya yang terdapat banyak pedagang menjual pernak pernik khas anak muda.
"Aku belum tahu, kita jalan saja dulu" jawab Jennie yang bingung menentukan apa yang ingin dia beli.
Hari berikutnya.
"Boy, kemasi barangmu, kita akan piknik hari ini" beritahu Yuri pada sang putra yang baru memasuki rumahnya sehabis jogging pagi bersama Jennie sang kekasih.
Lim acuh, dia berjalan menuju dapur, menuang air dingin dan meneguknya sampai habis.
"Piknik kemana appa?" Tanya Lim kemudian.
"Pantai, eomma sedang berkemas sekarang" jawab Yuri appa.
"Hm, apa Lim boleh mengajak teman, appa?" Tanya Lim polos.
"Jennie?, tentu saja boleh, kamu tak perlu meminta ijin appa untuk mengajaknya boyy, dia calon menantu appa, tentu saja kamu boleh mengajaknya" jawab Yuri appa, tapi Lim menggeleng.
"Lalu?" Tanya Yul appa heran.
"Jisoo, sahabat Jennie, appa" jawab Lim
"Ah, appa ingat, ya ya ya, tentu saja boleh" Yuri memberi ijin pada putra nya.
"Trima kasih appa" ucap Lim yang langsung berlari keluar rumah menuju ke rumah pujaan hatinya.
"Selamat pagi paman" sapa Lim pada Hyo tanpa menghentikan larinya, Lim memasuki rumah Jennie begitu saja.
Rombongan pun berangkat dengan menggunakan 3 mobil, 2 mobil membawa rombongan anak-anak dan para orang tua, serta 1 mobil membawa peralatan dan bahan makan, camping dan baju ganti mereka.Lim langsung berlari ke bibir pantai begitu mobil sampai di parkiran.
"Babby, jangan terlalu ke tengah ne" teriak Sicca eomma memperingatkan putra nya.
Mendengar itu, membuat Jennie dan Jisoo terkikik lucu, tapi tidak bagi Sinb, Rose dan Seulgi yang sudah terbiasa melihat perilaku manja Lim dan perhatian orang tua nya pada putra satu-satu nya itu.
Lim terbahak-bahak sendiri, menenggelamkan tubuhnya pada gulungan ombak, hal ini tentu saja membuat Sinb dan Seulgi menjadi tak sabar untuk segera menyusul babby Lim, mereka pun berlari dan bergabung bermain air.
"Ingat, jaga dongsaeng kalian, ne" kali ini Sunny ibu yang mengingatkan Seulgi sang putra dan Sinb untuk menjaga babby Lim.
"Ne ibu" jawab keduanya tanpa menoleh dan langsung menghampiri Lim, sementara tiga gadis tadi pergi ke toilet untuk berganti kostum dengan bikini.
Berlajan dengan langkah yang begitu anggun, Rose, Jennie dan Jisoo berhasil membuat tiga pemuda tadi terpana, menatap kagum pada kecantikan dan kemolekan tubuh tiga bidadari itu, yang berjalan mendekati ketiga pemuda tanggung tadi.
Seperti adegan dalam serial baywatch, dengan gerakan slow motion, Lim, Seulgi, dan Sinb berdiri dengan hanya bercelana pendek dan telanjang dada, mereka menyambut para gadis, dan seolah paham, gadis-gadis itu pun tersenyum genit menggoda mereka.
Sret
Ketiga pemuda tadi menggendong, para gadis yang tertawa centil dan salah tingkah, tapi siapa sangka. . .
Byur. . .
Lim melempar tubuh kekasihnya ke dalam air laut, begitu juga Sinb dan Seulgi yang ikut melempar Jisoo dan Rose.
Tawa ketiga pemuda itu pun pecah
"SEULGI!!!"
"SINB!!!"
"LIMARIO!!!"
Teriak tiga gadis itu marah, membuat para pria lari tunggang langgang menghindari kejaran tiga gadis yang sudah bersiap-siap untuk melampiaskan amarah dan kekesalan nya pada para pemuda jail itu.
Sementara dipinggir pantai, pasangan Soosun, Yoonghyun, Kryber dan Yulsic, ikut tertawa terbahak-bahak dengan tingkah lucu para putra putri nya.
Puas bermain air, mereka pun duduk ditepi pantai, menunggu matahari tenggelam dalam diam, tak ada yang membuka suara, semua larut menikmati waktu kebersamaan mereka, dan pemandangan diatas laut, dimana sang mentari mulai kembali pulang ke peraduan nya.
"Anak-anak, mari kita makan" teriak mama Krystal memanggil para putra dan putri nya, begitu hari mulai gelap, karena mereka akan berpesta barbeque dipinggir pantai.
Hap
Para gadis membalas dendam dengan kompak saat para pria sudah berdiri dari duduknya, Jennie naik ke punggung Lim, Jisoo ke punggung Sinb dan Rose ke punggung Seulgi.
"Ini hukuman untuk kalian, sekarang antar tuan putri kalian menghadiri pesta barbeque dipinggir pantai sana" titah Rose menunjuk pada para orang tua yang sedang menyiapkan pesta, ketiga pria itu pun hanya bisa pasrah, tapi tidak membiarkan para gadis itu senang begitu saja, Sinb, Seulgi dan Lim berlari kencang dengan membawa para gadis dipunggung mereka, membuat Rose, Jennie dan Jisoo menjerit takut.
Mereka memukuli bahu para pria untuk menghentikan aksi jail nya, tapi mereka acuh, dan malah tertawa terbahak-bahak.
Lim memanggang beberapa sosis dan jagung bersama para anak-anak yang lain, sementara para orang tua membakar daging sapi, ayam dan ikan.
"Lihatlah kelakuan putra mu" bisik Jessica pada Yuri, sang appa pun melirik pada babby Lim yang sedang memotongkan beberapa sosis dan daging panggang untuk Jennie, memastikan makanan nya sudah matang dengan baik, dan aman untuk di konsumsi sang kekasih.
"Dia benar-benar sangat mencintai Jennie" ucap Yul appa tersenyum bangga menatap babby Lim.
Jisoo melirik satu per satu pada semua orang yang bersamanya malam itu.
"Makan lah ini" Sinb tiba-tiba datang dan meletak kan beberapa potong daging di piring Jisoo yang terkejut dengan ulah nya.
"Ini juga enak" sela Seulgi sambil menaruh 3 buah sosis ke piring Jisoo.
"Menurutku ini yang paling enak" Rose tak mau kalah, dia ikut meletak kan jagung bakar kesukaan nya yang begitu besar keatas piring Jisoo.
"Astaga, bagaimana cara Jisoo menghabiskan nya nanti?, jika semua makanan kalian letak kan dipiringnya?" Tegur Amber, membuat Jennie dan Lim menoleh pada sumber suara, mereka terhenyak menatap piring Jisoo yang begitu sesak akan makanan, tapi kemudian terkekeh lucu.
"Tidak masalah papa, aku pasti sanggup menghabiskan nya" jawab Jisoo, dia merasa terharu dengan semua perhatian dari para sahabat baru nya, dan para orang tua yang menerimanya dengan tangan terbuka, tanpa bertanya, siapa dan dari mana dia berasal, semua diperlakukan sama seperti mereka memperlakukan Lim dan yang lain.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Bhavişya
FanfictionTerkadang, kejahatan tak harus dibalas dengan kejahatan juga, cukup kau terima dan biarkan tangan Tuhan yang menghukum nya sendiri.