Jennie pulang dari lapangan sambil tersenyum sendiri.
Mungkin, ini saat nya bagi Jennie untuk mendapatkan kebahagiaan setelah kepergian mommy nya, yang meninggalkan luka menganga dihati Jennie, bahkan sang gadis masih sering merasa nyeri di hati nya jika mengingat sang ibu.
Keesokan hari nya.
Jennie berangkat sekolah seperti biasanya, hari ini ada pertandingan basket antar kelas, yang memang rutin diadakan untuk menyambut tahun ajaran baru.
Dan Lim, Seulgi, serta Sinb yang merupakan mantan anggota team basket nasional U 15 pun ditunjuk untuk melawan team inti sekolah Youchiwon three on three.
Murid-murid menyaksikan dari tepi lapangan, memberi semangat dan dukungan pada team masing-masing, termasuk Jennie.
"Bobby!" Teriak Hanbin pada teman seteam nya, dia melempar bola ditangan nya, tapi bobby terlanjur mati langkah, bola meluncur deras ke arah penonton, Jennie memejamkan kedua matanya karena bola terlempar ke arah nya nya.
Tsk!
Lim yang dalam posisi membayangi Bobby pun menangkis bola dengan telapak tangan nya, karena dia juga dalam keadaan tak siap, jadi yang bisa Lim lakukan hanya, melompat sambil menampar sang bola agar tak mengenai Jennie.
"Whoaaa" takjub murid lain nya sambil bertepuk tangan, semua mengalihkan tatapan nya dari Lim ke Jennie bergantian, sang gadis menunduk tersenyum malu.
Tak jauh dari tempat Jennie berdiri, Rose menatap marah pada gadis bermata kucing itu.
Priiiitttt. . .
Pertandingan selesai dengan kemenangan untuk team nya Lim dengan skor terpaut tipis, keenam pemain pun saling memberi salam.
Lim, Sinb, Seulgi duduk di lapangan basket sekolahan mereka dengan nafas yang masih kembang kempis, Jennie berdiri di belakang Lim sambil memegang botol minuman dingin, dia ragu ingin memberikan nya.
"Sudah, kasih saja sana, aku tunggu disini" Jisoo mendorong punggung Jennie untuk mendekat pada Lim.
Dengan langkah ragu, Jennie pun menghampiri Lim dan kawan-kawan.
"L-lim" lirih nya, Lim pun menoleh
"Yaa Jen?" Jawab nya.
"Te-terima kasih sudah menolongku, dan ini untuk mu" gagap Jennie menyerahkan botol yang berada ditangan nya pada Lim.
Lim tersenyum manis.
"Terima kasih kembali Jenn" balas Lim meraih botol yang disodor kan Jennie.
Srett.
"Eh" Jennie dan Lim terkejut karena ada tangan yang tiba-tiba merebut botol minuman yang sudah berada di tangan Lim.
"Rose" kejut Lim
KAMU SEDANG MEMBACA
Bhavişya
FanfictionTerkadang, kejahatan tak harus dibalas dengan kejahatan juga, cukup kau terima dan biarkan tangan Tuhan yang menghukum nya sendiri.