12. Move on

3.6K 314 31
                                    

12. Move on

🌼🌼🌼

Aku hendak mengunjungi kosan Ami, teman kuliah yang berbeda kelas denganku. Hanya singgah saja sambil menunggu mata kuliah selanjutnya.

Ternyata Ami sedang mendengarkan musik-musik gitu. Dia terlihat galau mendengar lagu itu bukannya senang.

Ya mana mungkin dia senang kalau lagu yang dia nyalakan saja lagu galau, ya pasti dia kebawa galau bukannya senang.

Aku duduk di sebelah Ami. Ami terlihat begitu menghayati lagunya.

"Kenapa sedih gitu denegrin lagu?" tanyaku heran.

Ami mulai menoleh ke arahku. "Ini lagu aku banget!" jawabnya dengan raut wajah yang masih terlihat sedih.

"Kamu banget? Emang tentang apaan sih?"

"Mencintai dalam hening rasanya emang sakit."

Haduh...

"Ya udah kalau kamu tahu itu sakit, nggak usah mencintai dalam diam," saranku.

"Susah ngelupain itu Ly,  nggak semudah jatuh cinta yang satu jam atau satu menit aja bisa!" Ami menegaskan.

"Kamu yang berani memulai, kamu juga yang harus berani mengakhiri."

"Susah Ly."

"Ya makanya jangan dengerin lagu cinta, karena itu justru bakal membuat perasaan kamu semakin menggebu," jelasku, aku mengambil jeda sejenak. "Kamu niat nggak ngelupain dia?"

Ami tampak memikirkan.

"Emmmm.... Gimana ya, dia itu nggak pantas dilupakan, tapi dicintai juga dia bukan suami aku, nanti aku berdosa terus-menerus menyimpan rasa sama orang yang belum halal untuk aku."

"Nah itu kamu sadar. Dia itu bukan suami kamu, kenapa kamu harus mempertahankan rasa suka sama dia? Udah lupain aja!"

"Susah!"

"Nih aku kasih tips melupakan. Pertama kamu harus punya niat dan tekad yang kuat dulu, kalau kamu benar-benar ingin melupakan dia. Kedua, kamu harus hindari lagu-lagu cinta kayak gini yang bikin kamu berangan-angan tentang dia, berhalusinasi. Jauh-jauh deh dari lagu-lagu cinta, mending ganti sama yang bermanfaat dengerin pengajian kek, tausiyah, murotal Al-Qur'an atau apapun yang nggak ada sangkut-pautnya sama cinta-cintaan pada manusia termasuk drama-drama percintaan lebay! Karena itu bakal bikin kamu teringat sama dia terus, susah move on dan berangan-angan," jelasku. Ami masih terdiam mendengarkan.

"Selanjutnya, kamu harus menyibukkan diri dengan sesuatu yang bermanfaat. Supaya kamu nggak gampang ingat sama dia. Perasaan sukanya jangan terus dihayati, jangan dibiarkan terus mengalir, karena itu bakal bikin hati kamu semakin sakit. Sudahi saja dengan berhenti memikirkan tentang dia dan mencari kesibukan yang bermanfaat dan justru membuat cinta kepada Allah yang semakin menggebu."

"Tapi Ly, kalau aku ketemu dia nggak sengaja, aku harus gimana? Kan pasti aku deg-degan gitu, salah tingkah pula." Ami menyela.

"Ya cari jalan yang lain, dan itu adalah bentuk ujiannya, kalau kamu emang niat ngelupain dia karena Allah. Allah pasti akan nguji kesungguhan kamu, jadi kamu buktikan sama Allah kalau kamu emang serius sama niat kamu mau ngelupain dia."

"Emang nggak boleh ya kalau terus dipendam?" Ami menjadi sendu, padahal jelas tadi dia sendiri yang bilang itu berdosa.

"Untuk apa terus menyimpan harapan sama manusia? Ujung-ujungnya kecewa lho.  Kalau kamu udah terlalu dalam perasaannya dan  ternyata dia jodoh orang, kamu bakal semakin sakit dan akan lebih sulit ngelupain dia. Jadi mending lupain dia sejak dini.

Dan kalau dia terus ada di hati kamu, nanti posisi Allah tergeser sama dia. Kamu bakal lebih banyak mikirin dia daripada Allah, kamu bakal banyak berangan-angan kosong yang buang-buang waktu. Jadi, udah lupain aja, biarkan rasa itu kamu berikan nanti sama suami kamu aja, bukan orang yang nggak halal."

Ami terdiam.  Berani mencintai orang yang belum halal, ya ini risikonya. Sakit karena terus memendam rasa juga rasa kecewa yang mendalam.

Jadi, jangan berani-beraninya deh membiarkan benih-benih itu terus tumbuh di tempat yang salah. Kalau terus nekat, ya rasakan aja rasa sakitnya sendiri, ketika cintanya tak terbalas.

🌼🌼🌼



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't BaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang