Bab 9, Ancaman (Part 2/4)

911 57 6
                                    

"Chan, gimana Youra?" Tanya Jongin ketika baru sampai di rumah sakit tersebut dan melihat Chanyeol yang tengah berdiri hendak masuk ke kamar rawat Youra.

"Youra baik baik aja, dia cuma syok. Lukanya juga gak parah kok, gak kena organ vital trus dia juga untungnya gak terlalu banyak ngehirup asap." Jawab Chanyeol tersenyum menenangkan.

"Tapi dia udah sadar?"

"Udah, tadi bangun bangun nanyain Ye Na tapi gue bilang Ye Na baik baik aja dan dia harus istirahat jadi sekarang lagi tidur sih."

Jongin mengangguk ngangguk mendengar penjelasan Chanyeol lalu kemudian kembali berkata, "Trus Ye Na gimana? Beneran baik baik aja?"

"Gatau sih, gue belum sempet kesana gara gara nungguin Youra." Ucap Chanyeol tak pasti, sebenarnya ia mengatakan Ye Na baik baik saja agar Youra tidak kepikiran dan bisa beristirahat dengan tenang.

"Ya udah gue kesana dulu deh."

"Eh gue ikutlah."

"Lah trus Youra gimana? Gapapa gitu ditinggal?"

"Gapapa, udah ada orang tuanya kok yang jagain."

Jongin ber oh ria dan mengangguk lalu merekapun menghampiri kamar Ye Na, bisa mereka lihat semuanya sedang berkumpul diluar kamar gadis itu. Terlihat jelas kepanikan diwajah mereka saat pemeriksaan masih berlangsung.

"Gimana hun? Udah ada kabar?" Tanya Jongin setelah menghampiri Sehun dan Baekhyun.

"Belum, masih diperiksa dokter." Sehun menjawab sembari merangkul Baekhyun yang sudah tampak kacau itu.

Chanyeol menghampiri Baekhyun dan mengusap kepalanya pelan, ia tau betul bagaimana yang dirasakan Baekhyun karena tadi sesaat ia juga merasakannya ketika melihat Youra yang tak sadarkan diri dengan darah yang mengelilingi gadis itu.

"Semuanya bakalan baik baik aja Baek, gue yakin Ye Na gak apa apa." Ucap Chanyeol menenangkan Baekhyun yang sendari tadi menunduk, menangis dalam diam.

Tak lama dokterpun keluar yang membuat mereka segera menghampiri dokter tersebut, berharap bahwa kondisi Ye Na baik baik saja tanpa harus memikirkan resiko yang mungkin akan terjadi pada gadis itu.

"Bagaimana keadaan putri saya dok?" Tanya Jieun tak sabaran, pertanyaan yang mewakili mereka semua.

"Keadaannya kritis, anak ibu terlalu banyak menghirup karbon monoksida dalam artian lain pasien keracunan. Nafasnya sempat terhenti tadi dan saya sudah mencoba memasangkan oksigen untuk pasien namun kadar asap yang dihirup pasien terlalu banyak hingga membuat kadar darah yang mengikat oksigen terhambat kemudian membentuk carboxyhaemoglobin (COHb) dan jika semakin banyak COHb terbentuk maka akan semakin sedikit oksigen yang diedarkan ke tubuh dan tentu itu akan sangat berbahaya bagi tubuh pasien terutama pada jaringan otak dan jantungnya, jadi kita harus melakukan terapi oksigen hiperbarik. Dilakukan dalam chamber  yang diisi dengan 100% oksigen bertekanan lebih tinggi daripada tekanan di ruangan biasa." Jelas sang dokter yang sukses membuat Jieun lemas seketika.

Dengan sigap Namjoon menangkap tubuh ibunya, berusaha menenangkannya agar tidak terlalu khawatir. Saudaranya yang lainpun hanya bisa menghela nafas mendengar penjelasan dokter yang sangat membuat mereka seketika frustasi.

"Saya mohon dok, lakukan yang terbaik untuk adik saya." Kali ini Jin yang bersuara dan memohon pada dokter, dokter itupun mengangguk lalu berlangsung pergi untuk menyiapkan ruangan yang akan dipakai Ye Na.

Mereka menuntun Jieun untuk duduk disalah satu kursi ruang tunggu, masih berusaha menenangkan bundanya yang bahkan sudah menangis. Wanita itu hanya tidak ingin kehilangan putrinya lagi, tidak untuk kedua kalinya.

7 Idiot brothers.S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang