[End]
"Jangan berani macem macem sama Ye Na atau lo berhadapan sama kita semua"
~~
Penyesalan. Satu kata yang sebenarnya sangat ditakuti oleh orang orang pada umumnya dan tentunya sangat berdampak besar juga tergantung dengan tingkat penyesalan itu...
Sekarang ini Ye Na sedang terduduk diruangan riasnya, melihat pantulan dirinya dicermin. Sungguh, ia sangat mempesona sekarang ini dengan gaun indah yang membalut tubuhnya, riasan yang cukup tebal namun sangat menawan, dan rambut gulung acak yang sedang tren sekarang ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini dirinya benar benar seperti tuan putri dalam negeri dongengnya, menunggu seorang pria sederhana yang mampu membuatnya jatuh cinta dengan segala kekurangan pria itu dan memperjuangkan cintanya pada jin lampu ajaib untuk mewujudkan hidup happy afternya.
Ah kisah masa kecil yang sangat disukainya, seperti Jasmine yang bertemu Aladdinnya. Saat ini ia sudah menemukan Baekhyun, Baekhyun memang pria yang mapan dan dia juga sangat tampan namun dibalik semua itu banyak sekali kekurangan yang berhasil ia sembunyikan.
Seperti ketakutannya pada serangga kecil hingga dirinya yang tak bisa memakan mentimun, benar benar membuatnya tertawa sendiri. Baekhyun juga sangat menggemaskan ketika sedang ketakutan saat menonton film horror.
Ah pria satu itu, memang favoritenya. Tak ada lagi yang bisa menandingi Baekhyunnya itu, yah kecuali kakak kakaknya tentu saja. Mengingat tentang kakak kakaknya, menjelang pernikahannya memang merekalah yang sebenarnya paling sibuk padahal yang menikah bukan mereka.
"Ye Na! HEH KAGET! INI BENERAN ADEK GUE?!" Teriakan Hoseok sudah menggelegar memenuhi ruang rias itu.
"Anjirlah, meni geulis ieu anak gadis emak." Jin menghampirinya sembari menoel dagu adiknya itu.
"Ih abang, rusak nanti riasannya." Protes Ye Na sembari kembali membenarkan sanggulnya yang tak sengaja tersenggol Jin tadi.
"Bang Jin jadi emak emak njir."
"Cocok cocok, tinggal pake daster aja sama rol an."
Taehyung dan Jungkook ngakak berjamaah sembari saling bertatapan dan memukul satu sama lain, ck benar benar deh mereka berdua ini. Senang sekali menistakan kakak tertuanya.
"Hush pamali ngakak gitu anak perawan." Namjoon membungkam mereka dengan menepuk kedua mulut adiknya tersebut.
"Sialan lo bang, laki maco kali gue."
"Manis dan cucok ye?"
Jimin menoyor kepala Taehyung gemas, selalu saja adiknya yang satu ini menjawab. Benar benar tak mau kalah deh. Yah namun itu juga yang menjadi ciri khasnya sebenarnya.
"Yaudahlah, yang penting sekarang perasaan lo gimana dek?" Tanya Yoongi yang paling waras diantara yang lainnya.
"Deg deg an bang, Ye Na takut" Jawabnya menatap cemas pada Yoongi yang malah tersenyum.
"Tenang aja ntar kalau takut panggil aja nama Bang Yoongi tiga kali nanti abang ngelawak depan altar."
