Jaehyun tidak menyadari bahwa tangannya telah mengeluarkan darah. Jaehyun tidak menyadari bahwa dirinya baru saja emosi yang sangat dalam melihat Johnny mencium bibir taeyong. Jaehyun tidak pernah semarah itu akan sesuatu dan kali ini untuk pertama kalinya jaehyun begitu marah. Jaehyun segera melajukan mobilnya dan meninggalkan tempat itu.
Taeyong sangat kaget johnny menciumnya, Johnny melepaskan ciuman itu dan menatap mata taeyong dengan lembut...
" aku sudah mendapatkan hadiahku... " senyum johnny.
Taeyong masih terdiam dengan sangat syok, dia tidak menyangka bahwa johnny mencium dirinya.
CUP...
Johnny mengecup pipi taeyong dengan sedikit tertawa...
" kamu menggemaskan jika kaget begini" tawa kecil johnny.
" yaaaakkkk...." kesal taeyong yang ingin memukul Johnny.
Johnny dengan sangat cepat menghindar dari pukulan taeyong dan dia berlari menjauh dari taeyong. Taeyong dengan begitu sangat kesal mengejar johnny, johnny benar-benar menyukai sikap taeyong yang seperti itu.
" aku mencintaimu...."teriak Johnny sambil berlari.
" awas kau.... " teriak kesal taeyong mengejar johnny.
Johnny hanya tertawa dan terus menghindar dari taeyong saat taeyong akan menangkapnya.
Jaehyun telah sampai di rumahnya, dia tidak kembali ke kantor. Dia memilih untuk pulang ke rumah, dan segera keluar dari mobilnya lalu masuk ke rumah.
Saat dia telah masuk di rumah, jisoo yang sedang duduk di ruang tamu sangat kaget melihat tangan jaehyun mengeluarkan darah begitu banyak, sampai darah itu menetes di lantai rumah.
" ada apa dengan tanganmu?" Pekik jisoo.
Jisoo ingin memegang tangan jaehyun tapi jaehyun menjauhkan tangannya dari jisoo.
" bukan urusanmu. Pergilah dari sini" ucap datar jaehyun.
" bagaimana bisa ini bukan menjadi urusanku. Aku kekasihmu" bentak jisoo.
" pergilah..." bentak jaehyun jauh lebih keras.
Jisoo membelalak kaget saat jaehyun membentaknya seperti itu. Dia bahkan meneteskan air matanya tanpa sadar...
" oke baiklah... jangan pernah mencariku lagi" teriak kesal jisoo dan mengambil tasnya lalu pergi dari rumah itu.
Jaehyun tidak memperdulikan hal itu, dia segera berjalan menuju ke lantai paling atas rumahnya, dia menuju ke balkon atas rumah dengan darah yang terus menetes ke lantai rumah.
Jaehyun telah berada di balkon atas, dia segera berbaring di kursi kayu panjang sambil menghadap ke arah langit. Tangannya yang luka menggelantung di kursi, tangannya yang luka adalah tangan kanannya dan tangan kirinya mengambil rokok yang tersembunyi di bawah kursi itu.
Jaehyun segera memasukkan ujung sebatang rokok ke mulutnya dan menyalakan rokok itu dengan korek yang sudah berada di sana juga. Jaehyun menghisap rokok itu sambil memandang langit biru yang indah. Jaehyun sedikit tersenyum tipis lalu tertawa dengan begitu kerasnya.
" kau bukan seorang gay jaehyun... kau bukan gay. Kau tidak menyukai pria" tawa jaehyun.
Jaehyun merasa aneh pada dirinya terhadap taeyong, dia mulai merasakan sesuatu yang tidak bisa di terima olehnya. Sebuah perasaan cinta yang dia tidak mengerti sejak kapan datangnya. Dia telah jatuh cinta pada pria yang tidak sengaja bertemu dengannya, dan pria yang telah dia buat menjadi perempuan palsu untuk menjadi istri sandiwaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE
RomancePria tampan yang tidak pernah jatuh cinta kepada siapapun, baginya cinta tidak lah begitu penting. Yang sangat penting baginya, hanya karirnya saja.