lalu dia?

1K 108 1
                                    





















*****

Hamster hyungie🥰

•Dek
•Hao
•Bisa ketemu?
•pengen ngomong

Hoshi Hyung? Tumben?

Hamster hyungie🥰

Bisa kok Hyung, tapi siang ini ya, •
sore aku mau pergi sama Jun Hyung.
Mau ketemu dimana Hyung? •

• Aku aja yang kerumah kamu ya Hao, biar kamu gausah kemana mana. Lagipula aku kangen sama bunda kamu:)

Ah oke hyung, Hao tunggu ya! •

•Okay otw
(Read)

(Minghao POV)

Sekitar 20 menitan Soonyoung Hyung nyampe dirumah. Pas denger suara mobil masuk aku langsung turun kebawah buat bukain pintu.

Bunda sempet nanya kenapa aku lari larian, ya aku bilang kalo Soonyoung Hyung Dateng. Dan seperti biasa, reaksi bunda seneng. Dia langsung nyuruh aku bukain pintu biar Soonyoung Hyung gak nunggu, sedangkan bunda nyiapin sesuatu.

Cklek

"Soonyoung Hyung!" Reflek aku langsung meluk Soonyoung Hyung. Entahlah, aku ngerasa rindu banget sama kakak hamster ku ini. Setelah latihan dance aku selalu menghindar dari dia, Jungkook, dan yugyeom yang satu ekskul sama aku.

Kakak hamster ku ini juga bales pelukan aku dan kami sama sama memeluk dengan erat seperti gak pernah ketemu bertahun tahun lamanya.

Tapi tiba-tiba aku ngerasain pundak aku basah. Reflek aku ngelepasin pelukan ku pada Soonyoung Hyung dan nangkupin mukanya yang udah basah itu.

Wajahnya yang gemesin itu sekarang basah karena airmata, pipinya yang bulat memerah dan mata nya yang sipit kelihatan bengkak. Seperti menangis seharian.

"masuk yuk hyung" aku langsung ngajak Soonyoung Hyung masuk dan langsung ke kamarku. Tapi langkah kita kehenti pas bunda manggil nama hyungie.

"Soonyoungie sayang?" Kayaknya bunda sadar kalo Soonyoung Hyung ada masalah. Bunda langsung meluk hyungie dan ngelus kepalanya. Entah apa yang mereka Omongin, gak lama hyungie nyamperin aku dan kita ke kamar.

Nyampe dikamar aku langsung nutup pintu terus nyamperin hyungie yang udah duduk di balkon kamar. Tempat biasa kita ngobrol kalo ada waktu senggang.

Hyungie nyuruh aku duduk dan kita pun duduk samping"ngan, aku bingung harus mulai darimana. Gak biasanya hyungie nangis kayak gini, percayalah, lebih sering aku yang mengadu padanya ketimbang dia menangis dihadapan ku seperti ini. Ini hal baru untukku, jadi jujur aku tidak tau harus menanyakan apa padanya. Mungkin keadaan nya?

"Hyungie baik baik saja kan?" Kata ku membuka pembicaraan. Hyungie menoleh padaku dan tersenyum. Dia mengangguk dan menggenggam tanganku tiba-tiba.

"Aku... Hanya bahagia bisa bertemu denganmu lagi. Dan berbicara seperti ini hao" ini memang salahku, ingin menjauhi satu orang namun semua orang terdekat ku pun ikut aku jauhi. Mianhae hyungie. Aku hanya tidak ingin orang itu merasa aku hanya menjauhinya. Dan lagi, aku butuh ketenangan.

"Hyung, kita selalu bertemu di kantin atau ruang latihan bukan?" Kataku. Hyungie mengangguk.

"Betul, tapi berbicara antara Hao dan Soonyoung seperti ini sudah lama tidak terjadi. Selama sebulan ini hanya ada Hoshi dan the8 yang berbicara sebatas tanggung jawab saja." Aku tersenyum tipis, ya the8 adalah nama panggung ku. Aku sangat menyukai angka 8, di China, negara kelahiranku, angka 8 juga merupakan angka keberuntungan.

"Sebenarnya....selain aku merindukanmu. Aku juga... Hmmm aku... aku ingin menyampaikan sesuatu hal eisa" kadang Soonyoung hyungie suka sekali memanggil ku dengan sebutan eisa. Juga... Mingyu. Ah lupakan dia.

"Apa hyungie?"

"Bahwa sebenarnya...."






















Tok tok tok...

"Sebentar hyungie..."

Aku membuka pintu dan sudah ada bunda disana membawa nampan berisikan dua gelas teh hangat juga camilannya. Setelah berterimakasih aku membawakan nampan itu dan menaruhnya di atas meja yang menghalangi kursi ku dan kursi hyungie.

"Tadi ingin menjelaskan apa hyungie?" Soonyoung Hyung tampak gelisah. Tak biasanya dia seperti ini, aku menawarkan teh hangat yang diberikan bunda tadi dan dia menerimanya dengan senang hati.

Kamipun sama sama meneguk teh hangat ini. Tapi, ada sesuatu yang aneh disini. Tak biasanya bunda membuatkan teh hangat untuk hyungie. Setiap hyungie datang, yang bunda buat selalu ice untuknya dan hangat untukku.

Apa.... Hyungie ada masalah? Makanya bunda memberikan sesuatu yang menenangkan?

"Soonyoung Hyung, ingin menjelaskan apa tadi?" Kataku. Entahlah, aku semakin menjadi penasaran, tidak biasanya kakakku ini seperti ini.

"Ada dua kabar. Baik dan buruk. Mana yang kau pilih terlebih dahulu?"

"Buruk, aku tidak ingin terjatuh setelah bersenang senang." Kataku.

"Buruk, baiklah. Kau tau kenapa aku menangis seperti ini?"

Aku menggeleng.

"Hao tau bukan bahwa hyungie sangat menyayangi Hao?" Ya aku tau hyungie. Dan aku mengangguk angguk.

"Hao masih menyayangi Mingyu bukan?" Aku terdiam. Nama itu kembali disebut dan jujur, hatiku berdesir hangat jika mengingat nama itu. Tapi... aku tidak mengerti dengan perasaan ku sendiri. Aku sudah bertekad untuk menjauhi dia, namun, mengapa terasa sangat sulit?

"Aku tidak tau hyungie" kataku jujur.

"Kabar buruknya adalah kamu yang gak mau berkata jujur bahkan padaku Hao." Kata hyungie, tapi aku jujur. Aku memang tidak tau.

"Aku jujur Hyung, aku bahkan tidak mengerti pada perasaan ku sendiri. Tiba-tiba saja aku menjadi sangat takut kehilangannya dulu, aku menjadi sangat menyayanginya lebih dari seorang sahabat. Rasa ini seperti aku menyayangi keluarga ku sendiri. Dan aku berfikir memang wajar karena Mingyu adalah keluarga bagiku. Sama seperti hyungie, Jungkook, jaehyun, bambam, yugyeom, dokyeomie, dan yang lainnya."

"Apa ada perasaan aneh saat kamu bersamanya tapi tidak kamu rasakan saat bersama yang lain Hao?"

Aku mengangguk. "Ada. Hatiku lebih menghangat dan jantungku selalu berdebar tiap kali dia berperilaku manis. Hanya dengan menatapnya saja aku lemah. Makanya aku jarang menatapnya."

"Kau mencintainya, bodoh."

"Iya aku tau, sama seperti aku mencintaimu hyungie"

"Berbeda Hao, kamu sadar sama perasaan kamu. Kamu selalu ceritain dia ke Hyung dan jaehyun. Lalu itu apa? kamu sadar tapi kamu menepisnya kuat kuat. Jangan sakiti diri kamu sendiri Hao."

Aku terdiam, hyungie benar. Aku selalu menepis kenyataan dengan berfikir bahwa aku mencintainya seperti aku mencintai sahabat sahabat ku yang lainnya.


















"Kabar baiknya, sebenarnya aku dan wonwoo sudah beberapa Minggu ini menjadi sepasang kekasih."

Apa?!

Lalu bagaimana Mingyu?

Tapi... Kebahagiaan Soonyoung Hyung termasuk prioritas ku. Juga kebahagiaan Mingyu.

Aku tidak bisa menahan ekspresi terkejut ku.
"Lalu dia?"

"Dia masih mengharapkan wonu. Sulit sekali hanya untuk jujur dengan bocah itu, kau tau." Soonyoung Hyung kembali menyesap teh hangat nya. Lalu menatapku kembali.

"Aku hanya tidak ingin ada salah faham diantara kita semua. Ini tidak benar Hao."

Lalu harus kah aku kembali pada diriku yang dulu? Tapi satu hal yang aku takuti.




























Usaha melupakannya selama ini terbuang sia sia.

The Real • GyuHao X 97's SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang