lemme

1.8K 287 38
                                    

Seungyoun melahap makanannya dengan cepat, sesekali mencuri pandang terhadap dua orang yang duduk didepannya.

Lee Hangyul, kekasihnya.
Dan Kim Sihoon, sahabat kekasihnya.

Kedua saling melempar canda dan tertawa bersama tanpa peduli keberadaannya.

Seungyoun biasa saja.
Dia sudah kebal.

Keberadaannya seakan menjadi transparan jika Hangyul sudah bersama Sihoon.

Pria Cho itu menyentak sendoknya cukup keras, hingga membuat keduanya mengalihkan atensi kepadanya.

"Kamu udah selesai makannya?" tanya Hangyul.

Seungyoun mengangguk sekilas dan segera berdiri dari kursinya.

"Gue ada kelas. Duluan." ucapnya kemudian berlalu begitu saja tanpa menunggu respon dari kekasihnya.

Memangnya apa yang ia harapkan?
Mengharapkan Hangyul akan mengantarkannya kekelas dan meninggalkan Sihoon?

Itu sungguh lucu.

Sampai author nikah sama Minhee pun mungkin tak akan pernah terjadi,g.












Jangan tanyakan bagaimana perasaan Seungyoun pada Hangyul.
Dia sendiri juga tak tau.

Semua terasa hampa.

Dia bahkan tak merasakan apapun saat Hangyul dan Sihoon bersama.
Harusnya ia merasa cemburu kan?
Tapi nyatanya tidak.
Jadi bisakah itu disebut sebagai cinta?

Jujur, Seungyoun memang menyukai Hangyul dari sebelum mereka resmi memiliki hubungan.

Dia tak mengharap apapun karena Hangyul sudah terlihat sangat bahagia bersama Sihoon.

Namun tiba-tiba, Hangyul menyatakan cinta padanya.

Tentu saja Seungyoun menerimanya, karena dia menyukai Hangyul saat itu.

Dan sampai saat ini dia masih mengutuk tindakan sembrononya yang membuat ia sakit hati berlarut larut di awal hubungan mereka.

Namun pada akhirnya, semua sudah terasa biasa.

Banyak teman temannya yang menyarankan Seungyoun untuk memutuskan hubungannya bersama Hangyul.

Tapi dia tidak bisa.
Ia tak mau diejek Yuvin dan Jinhyuk karena berstatus jomblo seperti dulu lagi.

Tapi lama kelamaan Seungyoun juga merasa lelah.

Haruskah ia mengakhirinya?














Matanya terpejam.

Menikmati sebuah lagu berjudul me after you yang saat ini dicover oleh seorang pria diatas panggung kecil bagian depan cafe.

Suaranya sangat indah.
Membuatnya tenggelam dalam kenyamanan.

Hingga bait terakhir lagu dinyanyikan dan suara tepukan tangan mulai terdengar. Seungyoun membuka matanya pelan.

Menyadarkan dirinya sendiri agar tak terlarut dalam perasaan melankolis.

"Boleh gabung?"

Seungyoun mendongak.
Menemukan seorang pria tinggi yang kini berdiri dihadapannya dan menatapnya lembut.

Pria yang baru saja menyanyi.

Seungyoun mengangguk pelan. Sedikit tersipu, mengingat suara lembut pria didepannya saat menyanyikan lagu romantis.

Pria itu duduk dihadapannya. Dan tak berapa lama, satu tangannya terulur, menyentuh tangan Seungyoun yang berada diatas meja.

"Lagi ada masalah ya?"

Seungyoun tersentak. Apakah dia sangat mudah dibaca?

"Yeah." jawab Seungyoun seadanya.

"Kamu bisa cerita ke saya kalau mau.."

Seungyoun mengerjap beberapa kali. Mereka bahkan tak saling mengenal.

Bagaimana bisa ia menceritakan masalahnya begitu saja?

Namun, tatapan lembut pria asing didepannya benar benar membuatnya ingin melumer.

Seungyoun merasa sangat diterima dan diperhatikan.

"Thanks, eum?"

Senyum pria asing itu melebar. Mengusap lembut tangan digenggamannya.

"Seungwoo. Han Seungwoo."

TBC.

Aku ngakak😂😂Hangyul kenapa jadi kaya bucin awkwkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku ngakak😂😂
Hangyul kenapa jadi kaya bucin awkwkwk

adios | gyulyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang