L

6.2K 1.2K 60
                                    

"Kilooooo..."

Cloudy hendak balik naik ke mobil saat suara itu menyambut paginya. Cloudy memikirkan petugas kebun binatang segera menangkap pelaku langit cerah mendadak gelap dan merana.

"Buruan sini." Abdul menarik tangan Cloudy setengah memaksa.

"Ada apa?" Cloudy mau kabur tapi Abdul yang dalam mode sok penting dan tergesa-gesa biasanya nggak jauh dari PR dan tugas sekolah. Karena Cloudy sering kasihan lihat Abdul diomeli guru, Cloudy selalu memberikan contekan. Dia sedang ingin bersedekah. Sedekah contekan. Membantu sesama umat di kelas yang kurang beruntung memperoleh jawaban.

"Lo pasti kaget. Gue nemu kado baru, tapi itu mah nanti aja. Alif mana? Oh itu dia. Alif sini!"

Alif mengangkat telapak tangannya sambil berjalan santai. "Tumben pagi-pagi mesra. Udah ganti gebetan, Dul?" Alif melirik usil pegangan tangan Abdul pada pergelangan tangan Cloudy.

"Jangan sebar hoax dong. Mending ke dalam deh." Abdul menyentak tangan Cloudy. Maaf, kawands-kawands sebangsa dan seibukota, Abdul diajarin Abah nggak boleh melawan tuntunan agama. Abdul takut nyemplung ke neraka.

"Ada apaan sih?"

"Lo liat sendiri. Gue malas komen," jawab Abdul yang memimpin Cloudy dan Alif menuju kelas mereka.

Alif menemukan seenggaknya sembilan puluh persen dari murid yang berpapasan pasti melirik mereka. Berdasarkan dari fakta, kecil kemungkinan dia adalah alasan. Abdul biang masalah, tapi nggak akan membuat murid-murid lain repot curi-curi pandang. Tebakan Alif jatuh ke Cloudy yang dalam radius dua ratus meter pun kelihatan... Udah lah, Alif nggak usah bahas juga pembaca paham.

Mereka masuk ke dalam kelas dan teman-teman sekelas yang sedang berkerumun di meja Tanto. Abdul merentangkan tangan dan berjalan dengan gaya. Cloudy dan Alif saling lirik lalu berbarengan mendesah. Sabar aja, daripada nambah dosa dunia.

"Helooo, penghuni jagat raya!" seru Abdul bak orang penting yang ditunggu-tunggu kedatangannya.

Para siswi memutar mata muak dan yang siswa cengengesan. Abdul itu ikon kelas, sayang kalau dimusnahkan sebelum lulus sekolah. Tanto berdiri dan mengangkat iPad miliknya yang kinclong.

"Lo udah lihat?" tanya Tanto setengah berteriak.

"Rakyat, tolong menyingkir sedikit. King Clo nggak paham omongan lo," kata Abdul dengan lebay. Dia merebut iPad Tanto dan menyodorkan ke Cloudy.

"Apaan?" Cloudy bingung.

"Yetdah, nonton ini!" Abdul menggoyang iPad Tanto.

Cloudy mengambil benda itu ragu-ragu, lalu melihat layarnya. Alif mengintip dari balik bahu Cloudy. Mata mereka membesar kurang dari tiga detik kemudian.

98K Likes
MakLambe mimin kaget liat Kak Diara yg kece badai main bareng owok kece 😍 bala-bala cari tau siapa owok ini!

Gimana bisa? pikir Cloudy.

###

03/09/2019

Lo ada saran buat cover kilo? Gw kayaknya mo ganti tapi bingung. Kalo pake foto park jihoon lebay ga sih? Tapi ini bukan fanfic.

WeatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang