04 - waktu yang salah

737 108 5
                                    

jangan tanyakan perasaanku

dimas mulai nyanyi bait pertama dengan memetik gitar kesayangannya.

jika kau pun tak bisa beralih
dari masa lalu yang menghantuimu
karna sungguh ini tidak adil

jari lentik wildan juga menari nari diatas tuts piano dan nyanyi partnya.

bukannya ku menyakitimu
namun tak mudah tuk melupakan
cerita panjang yang pernah aku lalui
tolong yakinkan saja raguku

"ternyata enak ye lagunya" kata dimas sambil nyari nada yang pas digitarnya.

"tuhkan, dim. gak galau kan? hikd"

"lo aja kebaperan"

pergi saja engkau pergi dariku
biar kubunuh perasaan untukmu
meski berat melangkah
hatiku hanya tak siap terluka

semua mahasiswa yang nonton rasanya pen nangis aja, ini antara suaranya dimas yang bagus banget atau mereka emang terhanyut sama lagunya.

beri kisah kita sedikit waktu
semesta mengirim dirimu untukku
kita adalah rasa yang tepat
di waktu yang salah

wildan nyanyi partnya dengan sangat sangat sempurna. gatau mereka ini sambil ngebayangin siapa bisa nyanyi sebagus gini.

"kasian ya si bian. padahal dulu mesra banget sama joan, eh tiba tiba doi selingkuh sama wildan. drama macam apa itu?"

nahkan nahkan, mereka berkoar. wahyu, pacar bian yang sekarang itu bisa denger jelas banget elah.

"congor tolong congor mbaknya dijaga ya, unch!" daffa memperingati.

mbaknya mah bodoamat, malah makin nyinyir yang ada.

===

akhirnya mereka selesai nyanyi, bentar banget sampe pemirsa teriak encore segala.

"suara gue bagus bat gileh! pen nangis ae rasanya akutuh!" alay wildan setelah turun dari panggung.

"bagusan suara pianonya dah keknya, yekan?" tanya dimas ke hanif.

hanifnya ketawa, "sama sama bagus elah"

"nif, jangan lupa bayarannya ya. suara kita gak gratis" bisik dimas.

"minta kangmas daniel aja sono, pak ketu"

"alah pelit gitu orangnya, tjuih. kalo ada maunya aja kek anus" bacot dimas.

"astaghfirullah" wildan nepuk punggungnya dimas gak nyante.

dimas yang lagi minum jadi keselek.

"biasa aja, anjing! ngajak ribut banget lo, uhuk!"

"ehehehe, dim?" panggilnya.

"apa apa?"

"beri kisah kita sedikit waktu ya"

"udah selese, bangsat! bosen juga gue bacotannya lo itu itu aja!"

"pergi sajalah aku, seperti nyamuk aku disini" curhat hanif lalu doi pergi gitu aja.

"yodah, kita ngantin aja, dim. laper gue, traktir lagi ya ehe"









ps :

(##) liriknya
(##) flashback

temen (younseok)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang