14 ▷ㅡ

884 166 13
                                    

jinyoung berdiri di depan gerbang kampusnya, menunggu guanlin yang masih ada kelas.

padahal guanlin sering berkata jika jangan pernah diam di gerbang kampus. tapi jinyoung tetap melakukannya, karena guanlin tak pernah memberi alasan pasti.

ia duduk diatas sebuah bangku beton dibawah pepohonan besar sambil memakai tudung hoodie nya. lalu ia merasa ponselnya bergetar.

gwanlen🏀

|sepuluh menitan lagi aku
keluar, tunggu ya💕
|dan ingat, jangan nunggu
didepan, mending di kantin aja

jinyoung berdecak kesal melihat isi pesan dari kekasihnya itu. ia merasa kesal karena guanlin selalu menyuruhnya untuk menunggu di kantin, dan akan menegur jinyoung jika ia kedapatan menunggu didepan kampus.

memangnya apa yang salah dengan menunggu ditengah keramaian seperti ini?

memang tak ada yang salah, hanya saja terasa aneh ketika seorang pria dengan penampilan acak-acakan tiba-tiba duduk disampingnya. bahkan pria itu seolah menyamankan posisinya.

jinyoung menggeser duduknya, tapi pria itu juga ikut bergeser. hingga jinyoung terus bergeser hingga ujung. dan berakhir dengan ia yang memutuskan berdiri.

"loh kenapa berdiri, manis?"

jinyoung bergidik ngeri dan hendak pergi, tapi tangan kirinya ditahan.

"l-lepas!" sentak jinyoung, wajahnya sudah panik.

pria tersebut melotot, ia mengeratkan pegangannya pada tangan jinyoung. "berisik amat! saya cuma ingin kenalan, ayo kenalan!"

jinyoung benar-benar ketakutan. ia melirik ke sekitarnya dan mengapa tak ada yang peduli pada dirinya yang sedang ketakutan ini?

semua sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.

kepala mungil itu menggeleng. "lepas atau saya teriak?!"

ancaman jinyoung tak membuat pria itu gentar sedikitpun, justru ia suka jika targetnya sudah panik seperti ini. "coba aja teriak, hahaha!"

"TOLㅡ"

"heh kamu apakan anak saya?! lepas, saya bawa senjata!"

keduanya melirik ke arah samping, dimana seorang pria dengan pakaian rapi nampak menunjuk si pengganggu.

perlahan jinyoung merasakan pegangan pada tangannya mengendur seiring dengan mendekatnya pria tersebut. sampai akhirnya orang itu lari terbirit-birit kala sang pria benar-benar mengeluarkan sebuah pistol dari balik jasnya.

kedua lututnya melemas, bahkan air matanya hampir keluar. jinyoung ketakutan.

"sudah. orangnya sudah pergi, kamu aman." ujar si pria itu sambil tersenyum teduh. "kamu nggak takut sama saya kan?"

sejujurnya jinyoung juga merasa was-was dengan orang asing dihadapannya ini. tapi, wajah pria itu tak menunjukan niat jahat.

jinyoung yang menggeleng pelan pun membuat senyuman pria itu semakin melebar. ia mengulurkan tangannya. "kenalin, saya minhyun."

𝐛𝐚𝐝 𝐛𝐨𝐲 ◁ 𝘩𝘸𝘢𝘯𝘨𝘬𝘦𝘶𝘮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang