ㅡ◁ 28

366 51 9
                                    

any1 miss this book?
◁▷






pemuda hwang itu memandang langit-langit kamarnya dengan perasaan berbunga. betapa senangnya ia karena usahanya selama 6 bulan mendekati donghyun tidaklah sia-sia.

ia mengecek ponselnya, rupanya donghyun belum membalas pesannya yang ia kirim sesaat setelah sampai rumah. mungkin pacarnya itu sedang belajar.

pacar. satu kata itu berhasil membuat yunseong kembali melebarkan senyumnya walau ia sempat merutuki dirinya sendiri karena seenaknya mencium donghyun.

ia bangkit dari aktivitas merebahkan dirinya. mendadak ia ingin belajar untuk ulangan besok.

mungkin jika chaeyeon melihat anak sulungnya saat ini, sudah pasti wanita itu akan sangat heboh karena pemandangan tak biasa melihat yunseong duduk dibalik meja belajar dan membaca buku pelajaran.

lima menit terlewati dengan yunseong yang tenggelam dalam barisan kalimat di buku pelajarannya. ia begitu menikmati belajarnya kali ini, sampai-sampai mengerang kecil kala sebuah suara menginterupsi.

rupanya itu adalah suara panggilan masuk dari ponselnya, yang sengaja ia letakan diatas kasur.

anak pak dongho is calling...

yunseong menautkan alisnya bingung. aneh sekali minhee dengan sangat niat menghubunginya malam-malam seperti ini.

"hal-"

"seong, lo bisa kesini sekarang nggak? gue lagi di basecamp."

kerutan di dahi yunseong pun semakin tercetak jelas.


















◁▷













"heh jerami!" sapa yunseong beserta tepukan keras di bahu minhee yang sedang berjongkok dibawah sebuah pohon. "ngapain sih lo? ayo balik."

"seong," tahan minhee, ia menggigit bibir bawahnya, nampak ragu untuk berucap. "temenin gue..."

kerutan di dahi yunseong kembali tercetak, membuat wajah datarnya itu nampak lebih kusut. terlebih ketika ia menyadari bahwa minhee hanya mengenakan kaus tipis untuk menahan hawa dingin malam ini.

"gue tau seong, lo udah nggak mau masuk kesini lagi. tapi... serim bener-bener ganggu gue, gue harus jelasin ke dia soal perasaan gue. dan gue nggak tau harus minta bantuan ke siapa buat menghadapi situasi di dalem." tukas minhee masih dengan wajah yang nampak khawatir.

melihat wajah minhee, membuat yunseong menaruh rasa kasihannya pada seseorang yang selalu menjadi musuhnya ini. ia tahu bagaimana terganggunya minhee selama ini atas segala pesan dari serim dan juga hyunjin yang terus mendesaknya.

yunseong mengangguk pelan, kemudian ia melepas hoodie coklatnya dan memakaikannya pada minhee secara paksa dan meninggalkan benda itu menyangkut di leher minhee. "pake dulu ini, di dalem nggak aman."

dengan sedikit gerutuan dari bibirnya, minhee pun memakai hoodie milik yunseong dengan benar. dan begitu minhee selesai, yunseong pun berjalan mendahului minhee untuk masuk kedalam basecamp eks-won yang merupakan sebuah bar kecil dan murah yang dapat dijangkau oleh anak seusianya.

"tuh seong, anaknya dipojok." ucap minhee saat melihat yunseong yang celingukan. "em... gue aja yang nyamperin dia. lo tunggu sini aja."

"yakin lo?" tanya yunseong memastikan. minhee pun mengangguk seraya mengulas senyum tipisnya sebelum berjalan menghampiri serim.

𝐛𝐚𝐝 𝐛𝐨𝐲 ◁ 𝘩𝘸𝘢𝘯𝘨𝘬𝘦𝘶𝘮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang