Chapter 22

33 4 0
                                    

Vote⭐and coment 💬

Happy reading.
"Udah sampai non"
"Eh iya pak,bapak pulang aja dulu ntar saya telpon kalo mau pulang"

"Iya non"

Sarah senyum senyum sendiri niatnya sekarang adalah untuk membuat terkejut raffa.

Ting tong berkali kali sarah menekan bel pintu namun belum ada yang keluar.

"Assalamualaikum"akhirnya terbukalah pintu rumahnya.
" Walaikumsalam eh non sarah,masuk non"

"Iya bi,raffa dimana bi?" tanya sarah
"Dikamar non sama non....bel" belum selesai bibi(pembantu dirumah raffa) ngomong sarah sudah berlari keatas.

Sarah sudah tak sabar melihat wajah terkejut raffa.

Saat didepan pintu sarah membukanya peralahan tapi alangkah

Terkejutnya sarah saat melihat raffa sedang berpelukan dengan bella.

Bella nampak gemetaran sepertinya dia menanggis.

Sarah masih terpaku diambang pintu namun raffa dan bella belum menyadari kedatangan sarah.

Sarah menutup mulutnya menahan isakanya keluar lantas dia berjalan cepat kebawah.

Saat akan menuruni tangga bibi terkejut melihat sarah menanggis.

"Eh non kenapa nanggis? Bibi baru aja mau keatas ngantar minuman"

"Eh enggak kok bi tadi cuma kelilipan,bibi antar aja dulu minumnya keatas tapi jangan sama raffa bilang ya kalo ada aku"

"Iya non" lantas bibi mengantar minuman tersebut.

"Ehm ini minumanya den raffa" bibi segaja terbatuk agar menyadarkan kedua orang yang tadi sedang berpelukan.

"Eh iya bi taruh aja"
"Hm" oh pantes tadi non sarah nanggis.batin bibi.

Bibi berjalan keluar dan menghampiri sarah yang masih berdiri diatas tangga.

"Non sarah gak mau nemuin den raffa"

"Gak usah bi"
"Knp non?"

"Bibi kok kepoan ya"
"Hehehe gak non cuma pengen tau aja"

"Iya bi,ni bi ntar kasihin ke raffa ya"
"Kenapa gak dikasihin sendiri"

"Gak papa kok bi yaudah aku permisi pulang assalamualaikum"
"Walaikumsalam"

"Eh raf kok bibi kenapa bikin minumnya tiga gelas"tanya bella
"Eh iya ya"raffa

Tok tok
"Masuk aja bi"saat melihat bibi berdiri diambang pintu.

Raffa sedikit bingung saat melihat bibi membawa kue ultah dan kado yang lumayan besar.

" bibi kok bikin minumnya 3 sih?"tanya bella
"Tadi buat non sarah" jawab bibi sedikit sewot

Entahlah bibi dari dulu gak suka melihat bella menurutnya bella itu seperti ular.

Saat mendengar nama sarah raffa terlonjak kaget.

"Dimana dia bibi?kenapa gak disuruh keatas?"raffa begitu senang saat mendengar nama sarah.

"Pulang" satu kata itu membuat senyum raffa memudar.

"Lah kenapa dia pulang? Sarah gak tau kalo hari ini lo ulang tahun raf?"

Belum sempat raffa menjawab bibi sudah lebih dulu menyela.
"Non sarah gak lupa nih dari dia"

"Terus kenapa sarah pulang?" jawab bella sedikit tidak suka saat bibi seperti membela sarah.

Niatnya saat ini ingin membuat raffa kesel dengan sarah.
"Iya bi kenapa?"

"Salah kamu sendiri" sewot bibi

"Aku kenapa?" tanya raffa bingung.

"Memang ya namanya cowok gak pekaan"bibi
" kok bibi ngomong gitu sih?"bella

"Ckk..tadi non sarah keatas terus liat kalian pelukan kamu raffa kalo gak sayang sama sarah lebih baik putusin dia dari pada dia sakit hati gara gara kamu" ucap bibi panjang lebar.

"Eh bibi disini cuma pembantu gak seharusnya bibi ngomong gitu sama raffa" bella

Bibi sudah sangat lama berkerja disini dan sudah dianggap raffa

seperti orang tua sendiri dan sebab itu bibi mungkin sedikit lancang saat menasihatin raffa tapi tidak masalah bagi raffa.

"Diam bel" bentak raffa

Bella kaget karena raffa malah membentaknya.
"Dia baru aja keluar kan bi"

"Iya"

Lantas raffa berlari keluar menuruni tangga.

Saat itu raffa melihat sarah sedang menunggu taksi.
Saat itu raffa dapat melihat sarah sedang terisak dan berulang ulang kali menghapus air matanya.

Raffa berlari dan langsung memeluk sarah.
"Maaf" lirih raffa.

Sarah menghapus air matanya dan melepaskan pelukan raffa.
"Gak papa"memaksakan dirinya untuk tersenyum
"Ikut aku ya"

"Gak aku mau pulang aku capek"sarah langsung memasukin taksi

Raffa mengedor gedor pintu taksi meminta sarah keluar.
" jalan pak"titah sarah
"Iya mbak"

Raffa menatap nanar taksi tersebut saat taksi tersebut melaju menjauh

"Maafin aku ra" lirihnya dan perlahan hujan turun membasahi bumi dan raffa yang masih termenung dibawah hujan.

Raffa berjalan pulang dan memasuki rumah dengan keadaan basah kuyup.

"Lo kenapa jadi basah kuyup kaya gini raffa"saat bella melap wajahnya mengunakan tisu.

" lepas,lo lebih baik pulang sana"jawab raffa dan menepis tangan bella.

"Tapikan diluar lagi hujan masa iya gue harus hujan hujanan sih, gue disini ya sampe hujan reda"

Raffa mengeluarkan hp nya dan memesankan taksi online untuk bella.

"10menit lagi taksi lo datang"berlalu begitu saja.

Bella berdecak kesal atas perlakuan raffa tapi dia sedikit senang karena raffa dan sarah sedang bertengkar.

Dan ya bella tak perlu lagi sok baik didepan sarah,dia harus mendapatkan raffa bagaimana pun caranya.

Bella tersenyum merendahkan

" akan gue pastikan lo jadi milik gue dan kalo lo gak jadi milik gue maka semua orang gak ada yang boleh milikin lo"gumam bella.

Dan berlalu pergi meninggalkan rumah raffa.

Tbc.
Wahh ternyata bella itu licik ya guys.

Jangan lupa votedan coment💬

buat yang udah vote dan coment terima kasih banyak ya.

Love you

Thanks you😊





RaSa♥ (Raffa & Sarah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang