E.14 Finally:Becomes Clearer

796 90 4
                                    









Jam sudah menunjukkan pukul 12.30 siang. Waktu yang digunakan banyak orang untuk beristirahat dan mengisi perut mereka dengan makanan lezat. Guna mendapat asupan energi tambahan untuk melanjutkan aktifitas selanjutnya.

Namun berbeda dengan Eunha, yang kini justru masih sibuk melayani pembeli ditoko bunganya. Masih ada satu pembeli yang harus ia layani.

Ting..

Eunha menengadahkan kepalanya saat mendengar suara bel pintu berbunyi. Saat ini, wanita itu tengah duduk dimeja khusus yang biasa ia gunakan untuk merangkai bunga pesanan pembeli. Keningnya mengkerut saat mengetahui siapa orang yang datang ke tokonya.

"Kau.. Sedang apa disini??". Eunha bertanya ketika orang itu telah berada dihadapannya.

Lelaki dengan setelan kantornya tak berniat menjawab pertanyaan dari Eunha. Lelaki itu justru menarik kursi disebelah Eunha dan menduduki bokongnya. Jungkook adalah lelaki itu.

"Kau masih ada pelanggan??". Bukannya menjawab pertanyaan dari Eunha, Jungkook justru balik bertanya. Dan itu membuat Eunha mendengus kesal.

Eunha tak menjawab pertanyaan dari lelaki itu, karena tanpa ia jawabpun Jungkook sudah mengetahui jawaban atas pertanyaannya itu. Dia bisa melihat disana, tak jauh dari mereka, masih ada satu pelanggan yang sedang melihat-lihat koleksi bunga dari toko bunga Eunha sembari menunggu sebuket bunga pesanannya selesai.

"Kenapa setiap kemari aku selalu saja mendapati pembeli pria.". Jungkook berkata dengan nada tidak suka. Karena setiap ia datang ke toko bunga Eunha, pembeli pria selalu ia dapati.

"Hanya kebetulan saja. Pelanggan toko ku tidak hanya pria saja, banyak pelanggan wanita juga". Sanggah Eunha yang masih fokus pada kegiatannya.

Jungkook hanya diam dan tak membatah ucapan Eunha. Setelahnya tak ada percakapan yang terjadi diantara keduanya. Mereka sama-sama tengah fokus pada kegiatan masing-masing.

Eunha yang masih sibuk dengan kegiatan merangkainya. Lalu apa yang dilakukan Jungkook? Tentu saja memanfaatkan waktu yang ada hanya untuk memandangi wajah cantik wanita itu yang tengah fokus dalam kegiatannya.

"Bukankah aku lelaki jahat?? Tetaplah bersamaku. Tunggulah sebentar lagi". Batin Jungkook dengan tatapan sendu memandang Eunha.

"Kau mengatakan sesuatu??". Tiba-tiba Eunha bertanya dan menolehkan kepalanya kearah Jungkook. Lelaki itu tak menjawab, dia hanya menatap Eunha tanpa suara.

"Maaf, apa pesanan bungaku sudah selesai??". Suara seorang lelaki yang tak lain adalah pembeli terakhir siang ini ditoko bunga milik Eunha.

"Oh, tentu saja. Ini pesanan anda. Maaf telah menunggu lama". Balas Eunha, sembari menyerahkan sebuket bunga kepada lelaki itu.

"Harusnya aku yang meminta maaf. Karena diriku waktu makan siangmu menjadi terlambat". Pembeli itu tersenyum canggung.

"Ahh.. Tak masalah. Aku justru senang anda telah berkunjung ke toko ku". Eunha tersenyum pada pembeli itu.

"Berapa harganya??". Pembeli itu mengeluarkan dompetnya.

"Harganya xxxxx won". Jawab Eunha. Pembeli itu memberikan beberapa lembar won kepada Eunha.

"Terima kasih untuk bunganya. Kalau begitu aku permisi. Selamat siang". Ucap pembeli itu.

"Terima kasih telah berkunjung". Eunha membungkuk sebagai bentuk ucapan terima kasihnya.

Eunha memandangi pembeli itu sampai keluar dari tokonya. Lalu secepat kilat atensinya beralih kepada lelaki yang sedari tadi duduk tenang. Menajamkan penglihatannya.

ANOTHER MEMORIES (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang