Eunha berjalan dikoridor rumah sakit. Setelah hampir tiga jam menyendiri ditaman rumah sakit, ia memutuskan untuk menemui Jungkook.
Dengan sekilas ia melihat kedalam ruangan lelaki itu dirawat setelah tepat berada didepan pintu. Tak ada seorangpun diruangan itu kecuali Jungkook yang tengah tidur diranjang.
Dengan ragu ia mendorong pintu dan melangkahkan kakinya masuk keruangan. Kemudian menutup pintu dengan sangat hati-hati agar tidak mengganggu tidur Jungkook.
Langkahnya perlahan mendekat kearah lelaki itu. Hanya diam memandang Jungkook yang sedang beristirahat. Menatap lekat wajah tampan lelaki itu. Seulas senyum muncul diwajah cantiknya, namun kemudian raut wajahnya berubah menjadi sendu.
"Aku menunggumu sejak tadi". Eunha terkejut karena Jungkook bersuara. Ia pikir lelaki itu tengah tidur, tetapi nyatanya tidak.
Jungkook membuka kedua matanya yang tadi terpejam. Kemudian menatap Eunha, yang sedari tadi sangat ia tunggu kedatangannya. Ia hanya sekedar menutup matanya.
"Jungkook..". Lirih Eunha.
"Kenapa kau baru muncul?? Sejak tadi aku menunggumu". Eunha masih diam ditempatnya tanpa berniat menjawab pertanyaan Jungkook.
"Maaf.. Rencana makan siangnya jadi batal". Cicit Jungkook.
"Bicaralah! Kau marah padaku karena rencana makan siangnya batal?? Sungguh?? Aku tidak percaya ini". Ujar kesal Jungkook.
Eunha masih saja diam terpaku ditempatnya berdiri. Menatap dalam Jungkook. Tanpa terasa butiran-butiran bening sudah jatuh dipipi miliknya. Semakin lama semakin deras, ia menyeka air matanya dengan kasar. Tapi tetap saja, butiran itu tak mau berhenti. Menundukkan kepalanya dan terisak dalam tangisnya.
Jungkook menyibak kain yang menutupi setengah tubuhnya. Menurunkan kedua kakinya kelantai dan berjalan menghampiri Eunha. Menahan kedua tangan wanita itu dan menghentikan kegiatannya.
Eunha mendongak masih dengan air mata mengalir dari sudut matanya. Dihadapannya telah berdiri sosok Jungkook yang kini memegang kedua tangannya.
Tangan besar Jungkook telah beralih menangkup wajah Eunha. Ibu jarinya bergerak lembut untuk menyeka air mata diwajah Eunha.
"Aku tidak suka melihatmu menangis". Perkataan lembut dari Jungkook membuat perasaan Eunha bergetar.
Eunha masih diam tanpa suara. Ia terisak menatap Jungkook. Sedetik kemudian mereka berpelukan. Menyalurkan perasaan yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
"Maaf..". Eunha menggelengkan kepalanya dipelukan Jungkook.
"Mulai hari ini, akan ku pastikan hanya ada air mata bahagia yang akan ku lihat diwajah mu".
"Aku mencintaimu". Pelukan itu semakin mengerat.
"Aku juga mencintaimu". Balas Eunha yang masih terisak. Hal itu membuat Jungkook gemas, bahkan lelaki itu tertawa pelan.
🍂🍂🍂🍂🍂
Seorang lelaki tengah bersiap didalam sebuah ruangan. Dengan kemeja polos berwarna putih dan tuxedo kotak-kotak kecil berwarna navi membalut tubuhnya serta sebuah jas berwarna senada melengkapi penampilannya.
Hari ini adalah hari sakral dalam perjalanan hidupnya. Setelah semua yang terjadi, akhirnya Tuhan menyempurnakan kebahagiaannya. Menikahi seorang wanita yang luar biasa bernama Jung Eunha.
Jeon Jungkook tersenyum haru didepan kaca, saat hari-hari yang rumit itu dapat mereka berdua lalui. Hari ini dapat diibaratkan seperti indahnya warna-warni pelangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER MEMORIES (END)
FanficSecrets of Beautiful Memories. Mungkin isi cerita berbeda dengan judul cerita. JEH-JJK