5. Red

133 23 0
                                    

Red. Sesuai namanya yang berarti merah. Red sangat menyukai warna primer yang satu itu. Saking maniaknya, Red menggunakan warna itu di setiap sudut rumahnya. Apapun yang berwarna merah akan ia sukai. Tak terkecuali darah.

Red adalah seorang gadis. Bukan lelaki seperti yang orang lain pikirkan. Dia tidak misterius, malah ramah dan suka membantu orang lain. Tidak heran jika banyak pria yang menyukai Red.

Red tidak keberatan jika ada yang jatuh cinta padanya. Ia selalu membuka pintu rumah lebar-lebar hanya untuk menyambut para lelaki yang menyukainya. Mulai dari anak ingusan sampai tua bangkotan.

Tidak. Red tidak murahan. Bahkan ia terlihat 'mahal'. Hanya lelaki-lelaki tertentu yang berani melamarnya. Sebagian dari mereka yang jatuh cinta diam-diam, hanya bisa menatap nanar wajah cantik nan jelita seorang Red.

Selama ini, Red kesepian. Ia rasa tidak masalah jika memiliki seorang suami yang selalu di sisinya. Lalu sebuah persyaratan keluar dari bibir tipis nan seksinya.

"Lelaki yang menjadi suamiku harus benar-benar menyerahkan hatinya."

Satu kalimat yang dianggap enteng. Lalu, saat berita persyaratan itu tersebar seantero kota, lelaki-lelaki bermodalkan cinta berbondong-bondong ke rumah besar Red.

Hanya hati. Red hanya mau hati dan mereka menyerahkan dengan sukarela. Itulah yang Red mau.

Namun, ada satu hal aneh.

Setiap lelaki yang masuk ke rumah Red, tidak akan pernah tampak lagi. Hal itu membuat orang-orang penasaran. Apakah Red menikahi semua lelaki? Karena hal itu, perlahan banyak lelaki yang mundur. Tercatatlah bahwa hanya lima orang pria yang berhasil masuk ke dalam sana. Fakta baru lainnya adalah bahwa Red melakukan seleksi lagi sebelum itu.

Lalu, suatu hari ada seorang lelaki yang keluar dari rumah itu. Lelaki itu terlihat gila dan terus mengulang-ulang kalimatnya.

"Red menyukai hati! Red menyukai hati!"

Lalu, pria itu menghilang tanpa jejak di keesokan hari.

Ada satu lelaki yang penasaran dengan sosok Red yang terkenal ramah itu. Dia bernama White.

White datang dari kota yang jauh hanya untuk melihat gadis cantik nan jelita yang banyak dibicarakan oleh orang lain. Lalu muncul sebuah keinginan yang sama seperti lainnya, ia ingin menikahi Red.

White datang dan disambut dengan senyuman manis nan memabukkan dari Red. Lalu ia mengatakan tujuannya dan hanya satu pertanyaan Red, "bersedia memberiku hatimu?"

White mengangguk dengan penuh keyakinan. Red tersenyum misterius.

Memberikan hati untuk Red adalah poin terakhir untuk mendapatkan Red. Sementara itu, Red telah mempersiapkan syarat lain sebelumnya.

Tidak mudah melewati semua persyaratan itu. Mulai dari asal-usul, pekerjaan, usia, minat, bakat, tes fisik, dan tes-tes lainnya. White bahkan berpikir bahwa tes-tes itu seperti tes untuk memasuki sebuah akademi. Bagian tidak mudahnya adalah saat meyakinkan Red. Gadis itu penuh dengan keraguan.

White lulus. Selanjutnya adalah menyerahkan hati. Bagian ini membuat White sedikit bingung. Red akan menggunakan cara apa.

Pertanyaan-pertanyaan baru merasuki pikiran White tatkala masuk ke dalam sebuah ruangan dengan alat-alat medis. Persis seperti ruang bedah.

White melebarkan matanya saat melihat Red menggunakan jas putih dengan masker menutupi sebagian wajahnya.

White memberontak, tetapi ia baru menyadari bahwa kaki dan tangannya tidak bisa digerakkan. Butuh waktu lama untuk menyadari bahwa tubuhnya telah dibius.

Samar-samar White memandang ke arah lemari yang berada di belakang Red. Ada beberapa toples di sana. Tidak ada yang lebih menakutkan ketika ia menyadari benda apa yang ada di toples bening itu. Gumpalan berwarna merah. Itu hati!

White bisa melihat seringai yang tercetak di bibir Red.

"Beginilah caramu menyerahkan hatimu, Sayang. Aku benci saat lelaki bilang bahwa mereka telah menyerahkan seluruh hatinya. Hanya dengan cara ini aku melihat ketulusanmu. Sleep well, honey!" bisik Red lalu mengarahkan pisau bedahnya ke arah White.

"This is love."

Srrekk.

End.

HALU MODE ON (Kumpulan cerpen) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang