♕-2

1.8K 240 38
                                    

...

Jungmo mual-mual dari pagi, moodnya juga berubah-ubah, dan nafsu makannya aneh. Ya, Ini pasti karena anak yang sedang dia kandung.

Jungmo tadinya tidak ingin masuk sekolah, tapi entah kenapa sejak tadi pagi dia ingin bertemu dengan Yunseong.

Dan satu-satunya cara untuk bertemu dengan Yunseong hanya di sekolah.

"Mogu, lo gapapa? Lo sakit ya? Mual-mual terus." Tanya Minhee, dia khawatir dengan kondisi sepupunya itu.

Jungmo menjawab dengan senyum "Nggak kok, totally fine."

"Gausah bohong. Lo sakit apaan?" Minhee semakin penasaran.

Ya, Minhee, Dongpyo maupun Keumdong tidak ada yang mengetahui bahwa Jungmo hamil. Mereka bertiga hanya tau urusan menjebak waktu itu, Jungmo tidak pernah memberi tahu mereka dan mereka juga pasti tidak akan menyangka bahwa Jungmo hamil anaknya Yunseong.

Karena kalau sampai mereka tahu apa hasil dari perbuatan mereka... Pastinya mereka akan minta maaf habis-habisan kepada Jungmo dan juga Yunseong.

Yunseong sendiri tidak tahu bahwa dirinya dijebak oleh ketiga sahabatnya itu, dia kira dia sepenuhnya mabuk ketika melalukan 'itu' dengan Jungmo.

Hanya Jungmo yang tahu bahwa mereka bertiga menjebaknya, Jungmo sudah curiga dari awal diajak ke club. Tapi Jungmo memilih untuk diam, dan pura-pura tidak tahu.

Biarlah ketiga sahabatnya melupakan kejadian itu.

Jungmo sekarang harus lebih fokus ke masa depannya bersama Yunseong, serta untuk mengurus anak di dalam kandungannya.

"Gua nggak sakit sama sekali." Kata Jungmo.

Minhee yang masih ragu memilih untuk mengiyakan saja, susah berdebat dengan manusia itu.

...

Akhirnya pelajaran hari ini selesaiii!

Sumpah, Jungmo merasa perutnya keram sekali. Dia juga merasa mual tapi tidak enak izin ke gurunya.

Yunseong

|Yunseong
|Antar aku pulang
|Aku bawa motor tadi pagi, aku rasa harusnya aku tidak bisa naik motor lagi, perutku keburu keram
|Aku numpang mobilmu ya?

Motor lo emang mau siapa yang bawa?

|Ntar Minhee yang bawa ke rumah

Lo numpang mobil sama gua?|
Bisanya juga lo nggak pernah mau numpang orang|

|Ngapain aku numpang kendaraan orang? Aku bisa naik kendaraan yang lain, kalau perlu Aku beliin lagi kendaraan yang baru

Ya terus ngapain lo bilang kayak gitu ke gua?|

|Tapi masalahnya, perut aku udah kerammm

Ah bikin orang repot|
Gua mau pulang sama keumdong|
Ada tugas makalah|

|Please
|Aku pengen cepet pulang

Yaudah deh|
Gua tunggu di depan gerbang|

|Sip

"Mini! Motor gua lo bawa aja ya, gua mau nebeng orang." Perintah Jungmo kepada Minhee.

Minhee menaikan satu alisnya, tidak biasanya seorang Koo Jungmo nebeng orang lain "Tumben."

"Udah pake aja motor gua, buat lo juga gapapa gausah balikin lagi." Kata Jungmo.

Mata Minhee langsung berbinar-binar "Beneran nih boleh buat gua? Yaudah deh, capcus gua." Minhee lari kesenengan.

"Ck, dasar mini."

...

"Yunseong! Cepetan! Aduh keram banget perut aku." Jungmo teriak-teriak hal yang sama daritadi di mobil Yunseong.

"Berisik ye, sabaran sedikit ini lagi macet." Balas Yunseong.

"Aduh ga tahan." Jungmo merasa nyeri sekali pada perutnya, entah apa.

"Yaudah, ke apotek dulu ya. Ntar gua anterin balik." Kebetulan ada apotek di dekat jalan yang mereka lewati dulu.

"Anything, yang penting perut aku nggak sakit."

Setelah sampai...

"Ayo turun." Ajak Yunseong yang sudah membuka pintu mobilnya.

"Yunseong, bantu aku turun. Sakit banget ini..." kata Jungmo.

Yunseong menghela nafasnya "untung lagi hamil." Kemudian membantu Jungmo untuk turun dari mobilnya dan memegang tangan Jungmo sampai memasuki apotek.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya penjaga apotek itu.

"Ada obat peredam nyeri untuk perut?" Tanya Yunseong.

"Ada, tapi nyeri perutnya karena apa ya?"

"Hmm... Buat orang hamil." Kata Yunseong.

"Ha... hamil? Oh buat ibu kalian berdua ya? Usia kandungannya berapa?" Tanya apoteker itu, dia mengira Jungmo dan Yunseong adalah adik kakak dan mengira obat yang mereka beli untuk ibu mereka.

"Oh bukan. Ini buat... teme..." Kaki Yunseong langsung diinjak oleh Jungmo.

Beraninya manusia lempeng itu memanggil Jungmo dengan kata 'teman' jelas-jelas Jungmo hamil anak Yunseong.

"Eh maksudnya... ini buat istri saya, ini orangnya." Yunseong menunjuk ke arah Jungmo.

"Hah? Oh adik-adik ini suami istri? Jadi male preg? Baiklah ada obat khusus. Tapi adiknya boleh tau usia kandungannya berapa?" Tanya apoteker itu.

"2 minggu." Jawab Jungmo.

"Baiklah, tapi sebaiknya saya periksa sebentar di ruang kesehatan apotek, apa bisa? Siapa tau ini pengaruh dari bayinya."

"Boleh, bu. Lakukan yang terbaik buat istri saya ya." Balas Yunseong.

"Baiklah. Mari saya antar pak Jungmo. Hmm... suaminya mau ikutan juga?"

"Mau." Yunseong segera menuntun Jungmo memasuki ruang kesehatan.

Jungmo memang kesakitan, namun rasa senang juga timbul di hatinya.

Sakitnya benar-benar nggak seberapa, kalau ada Yunseong yang mode perhatian begini.

Aduh, Jungmo makin sayang :)

...

with u im'ma feel rich ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang