♕-8

1.1K 154 107
                                    

...

"Ttokttok nugu eopsso!" Teriak Jungmo yang sedang belajar sambil mendengarkan lagu karya Hanbin dan Lee Hi itu.

Yunseong mah sebenernya keganggu. Wes lagi main game malah si Jungmo teriak-teriak.

Yunseong mah santai aja, dimaklumin soalnya lagi hamil.

Kalo enggak, udah dibacok kali :)

"Usong! Ambilin handphone aku! Ada di meja tamu!" Teriak Jungmo.

"Gausah, tunggu ilang aja biar beli yang baru." Yunseong semakin lama semakin senga, mengikuti gaya sombong calon istrinya itu.

"Heh udah cepetan anjeng! Kamu nggak ambilin dedeknya aku gugurin, cepetan ga!" Ancam Jungmo.

Yunseong langsung ngibrit lari ke ruang tamu, ambil hape apel digigit X kesayangan Jungmo.

"Ini sayang... Ini..." Yunseong yang masih ngos-ngosan langsung memberikannya pada Jungmo, abis acemannya bro... gugurin anak karena hape.

"Nah gitu dong. Jadi calon suami tuh taat sama calon istri." Jungmo menggusap-usap pala Yunseong.

"Anjir, perasaan kebalik dah." Batin Yunseong.

Tapi Yunseong tidak mengucapkannya langsung, kalau dia bilang begitu bisa-bisa dia diusir sama Jungmo sekarang juga.

"Lagi belajar paan si?" Tanya Yunseong.

"Nih, fisika. Gatau aku nggak ngerti deh kalau soal kek gini. Padahal aku anak IPA tapi pelajaran IPA aja gabisa." Keluh Jungmo sambil menunjukan soal-soal yang sekian banyak kepada Yunseong.

"Hmm... Gua bisa bantuin si, gampang soalnya." Yunseong dengan entengnya membaca soal-soal itu.

"Anak IPS mana bisa ngerjain beginian? Hush... hush... kalau gabisa gausah sok." Usir Jungmo.

"Oh... Bener ya liatin aja ntar kalau lo nggak selesai dalam waktu 2 jam, nanti gua kerjain soalnya. Dan tentunya nggak gratis dong." Yunseong memainkan kuku jarinya, menantang Jungmo dengan santai.

"Kalau aku nggak selesai, terus kamu kerjain kamu mau dibayar apa? Mobil? Hape? Rumah? Jalan-jalan? Bisa semua aku beli." Balas Jungmo.

"Ck, kalau rumah atau mobil atau hape mah gua juga bisa beli sendiri. Gua gamau itu, Koo Jungmo."

"Terus maunya apa?"

"Let's having fun tonight." Jawab Yunseong dengan smirknya.

Jungmo meneguk salivanya dengan kasar, astaga ini bahaya!

Haduh, Yunseong tidak ingat apa kalau Jungmo lagi hamil! Pasti sakit sekali! Begitulah yang terlintas di pikiran Jungmo.

...

"Bosen gua, tiap hari gini-gini terus." Kata Minhee kepada Dongpyo.

"Hell, same. Sumpah gua gaada kerjaan lagi selain pergi kesini, rutinitas gua tuh kayak cuman wake up in the morning, go to school, do homework, get drunk. Dan terus kayak gitu." Balas Dongpyo sengan muka bosannya.

"Pyo, kapan si kita bisa terus terang aja di depan semua orang? Gua cape pura-pura buat jadi Kang Minhee yang polos didepan semua orang." Minhee meletakan kepalanya di meja bar.

"Lo tau kan sekolah produce itu ketat?Inget Ha Minho? Alamater dulu? Karena dia kena kasus pelechan dia dikeluarin dari sekolah, dan kita berdua udah lebih dari itu." Balas Dongpyo.

Ya sedikit yang kalian perlu tahu...

Minhee dan Dongpyo adalah friend with benefit mereka suka melakukan hal-hal yang tidak senonoh, namun kemudian mereka tidak pernah mengambilnya secara serius.

Masih sama dengan status teman, tanpa kepastian.

"Haduh, pyo... Gua cape... Gua males bertahanin image baik-baik gua. Padahal gua kayak gini orangnya nyebat, minum, ke bar tiap hari."

"Apa mungkin kita harus berubah?"

"Maksud lo?"

Dongpyo menaikan kedua bahunya "Well i don't know what you think, but... Gua rasa kita harus tetep jadi anak baik-baik di mata semua orang. Dan berhenti pura-pura."

"Terus kalau kita jadi anak yang baik-baik itu... Artinya gua harus berhenti nyebat, minum dan lain sebagainya. Even having sex with you?" Tanya Minhee dengan mata malasnya.

"Please ya, Minhee. Gua juga cape having a sex without anything. Gaada kepastian apa-apa, kita udah salinh janji buat nggak saling mencintai. Tapi masalahnya, pas gua pengen deket sama orang lain dan mau pacaran sama orang itu, lo terus ngelarang. Cape gua."

"Ey, kita udah janji buat friend with benefits sampai selamanya kan? Mana Dongpyo yang setia yang biasa gua kenal?" Minhee mencengkram tangan Dongpyo dengan kuat, dia tidak percaya Dongpyo mengatakan bahwa dia sudah bosan dengan Minhee.

"Bukan itu maksud gua, kalau kita gini-gini terus nggak baik juga buat kita."

"Ya whatever, i don't even care. Lo mau gausah jadi sahabat gua juga gapapa. DAN ASAL LO TAU! LO EMANG SAHABAT PALING NGGAK BERGUNA! LO UDAH JANJI UNTUK SELALU MUASIN GUA, TAPI SEMUA BULLSHIT, ANJING!" Teriak Minhee di tengah keramaian bar.

"Lo bilang gua nggak guna? Hah? Lo pikir gua gatau kalau anak Jungmo itu anak lo!? Gua pura-pura nggak tau biar lo nggak merasa minder dan ngejauh dari kita! Gua mau selamatin lo dari masalah ini, tapi lo yang nggak pernah mikirin perasaan gua, sat!"

"Lo...Lo tau tentang anak Jungmo...?" Minhee seketika melemas mendegar kata-kata yang terucap dari mulut Dongpyo.

"Iya, gua tau. Dan asal lo tau, gua akan segera laporin ini ke Yunseong. Biar lo tau rasa!" Teriak Dongpyo.

"Hehh! Tunggu! Please jangan laporin ke Yunseong! Yunseong cuman cinta anaknya, dia belum cinta sama Jungmo. Nanti bisa-bisa Yunseong nggak ambil tanggung jawabnya lagi dan ninggalin Jungmo! Ini demi kebaikan Jungmo juga!" Minhee berusaha untum menahan Dongpyo yang ingin keluar dari tempat itu.

"Bukan cuman lo yang harus dapet balasan dari gua, Jungmo juga." Dongpyo segera berlari dengan meninggalkan Minhee.

"Gawat! Gua harus telefon Jungmo." Minhee segera membuka layar ponselnya untuk menelefon sepupunya itu.

The number that you're calling still busy, please wait a minute...

Gatau ah, Minhee lelah

...

with u im'ma feel rich ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang