PHO|01 MOS

167 20 0
                                    

Hargai karya seseorang dengan tekan bintang dibawah

Cuma satu detik kok

Happy reading 📖

...

Sebuah mobil mewah bewarna hitam mengkilap sedang berlaju dengan kecepatan tinggi ke arah lapangan parkir sebuah sekolah yang terlihat sepi alias hanya diisi dengan beberapa kendaraan saja.

Tepat saat mobil hitam itu berhenti, seorang Gadis beratribut lengkap dengan baju dimasukan kedalam rok serta bando biru muda itu tampak keluar terburu-buru dari mobil mewah dan segera menutup pintu mobil nya sedikit kencang. Ia melirik jam tangan bewarna peach muda nya dan berlari tergesa gesa dengan tas yang hanya bertengger di sebelah pundak saja.

"Aduh mati gue, baru aja masuk sekolah udah telat. Bego banget si Valerie," Gadis bernama Valerie itu merutuki dirinya sendiri, melihat angka jarum jam yang telah menunjukan pukul 07:05.

Gadis itu kembali melihat gerbang sekolah. Menatap bingung karna gerbang itu telah dikunci dengan rapat. Melihat seorang satpam yang sedang tertidur di bangku, ide gadis itu melintas.

"Pak," Satpam itu terbangun, menoleh kanan kiri sebelum menatap Valerie yang berdiri didepannya persis.

"Boleh bukain gerbang nggak pak? Saya murid baru nih." Valerie memelas.

"Kali ini aja deh ya dek," Satpam itu pasrah. Mungkin ia malas berdebat. Membukakan kunci gerbang hingga gadis itu bisa lewat, masuk kedalam lingkungan sekolah yang tampak asing baginya.

"Makasih ya pak!" Ia berlari kecil kearah mading, ingin mengetahui dikelas mana ia akan berada.

"Lo telat delapan menit," Gadis itu menoleh, menatap lelaki berparas tampan dengan jas biru duduk dengan santai dikursi dekat mading berada.

"Nama Jesslyn Valerie, alumni Smp Kejora, lo masuk kelas sepuluh ipa satu." Valerie menatapnya bingung, Namun ada hal yang mengganggu pikiran gadis itu.

'D-dia kenapa mirip dengan... ' Hati gadis itu berdesir, sakit, hanya dengan mengingat atau melihat sesosok kelam dari masa lalu yang Valerie ingin kubur dalam-dalam. Dan pria didepan nya ini mempunyai kemiripan yang sama. Mulai dari alis, hidung bahkan hingga ke bentuk rahangnya yang tegas.

"Ada yang salah sama gue?"

" E-enggak," Setetes bulir air mata jatuh dari pelupuknya, yang dengan cepat ia usap. "Lo osis ya?"

"Ya, ikut gue." Lelaki itu mulai beranjak diikuti Valerie dari belakang.

"Oh iya kak," Setelah mengetahui bahwa lelaki didepannya ini adalah osis, wajib hukumnya untuk memanggil dengan sebutan yang sopan.

Gadis itu kini telah berada didepan kelas yang akan ia huni, menghembuskan nafas, ia berbalik kearah osis berjas biru.

"Makasih udah nganterin Kak," Valerie langsung berbalik, dan memasuki kelasnya. Kelasnya sudah ramai dan lengkap, hanya ia saja yang belum datang ternyata. Osis kelasnya tersenyum ramah lalu mempersilahkan gadis itu untuk memilih kursi.

Matanya melirik keseluruh penjuru dan ahkirnya ia berahkir dengan menunjuk salah satu meja yang sudah terisi oleh seorang perempuan berkulit manis. Rambutnya diikat secara kuncir kuda.

PHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang