Chapter 3

868 40 1
                                    

Di dunia ini tidak ada yang mustahil
kau akan menjadi nyata untukku entah itu besok,lusa atau bahkan tidak sama sekali.

"Malam ma" ucap Nata berjalan menuruni anak tangga dengan menggunakan piyama berwarna pink mudah menambah kesan cute pada dirinya.

"Eh anak mami yang cantik udah turun, Ayo sayang kita makan malam bersama"

Ya wanita paruh bayah itu yang selalu ada disetiap harinya, yang bernama Tia. Namun  ia sering memanggilnya dengan sebutan mami, wanita itu sangat menyayangi anak bungsunya itu. Sangat

"Iya mi"

Kebiasaan mami Tia ia selalu menanyakan bagaimana aktifitas anaknya di luar dan apa masalah yang sedang dihadapinya karena ia ingin anaknya itu bukan hanya menjadikannya sebagai seorang ibu yang melahirkannya namun ia juga ingin dijadikan teman berbagi segalanya.

"Gimana hari-harimu di sekolah belakangan ini nak" tanya mami ke arah Nata.

"Nata kesel mi. Semenjak satu bulan yang lalu di kelas Nata ada murid baru cowok lagi mi" jelas tasya kepada maminya dengan raut wajah yang sangat menggemaskan.

"Wahh lumayan tuh, deketin kali dek lumayan biar lu gak jomblo kelamaan keburu bang toyib dapat jodoh loh" goda Adrian kepada Nata. Yang tidak lain adalah kakak kandungnya sendiri.

"Apaan sih, lu sendiri aja belum dapat cewek pake nyuruh gue buat deketian cowo lagi, lo ngaca kali kak lo sendiri gimana? mau nunggu ariana grande nerima cinta lo dulu? keburu perjaka tua lo ntar kak wkwkwk" ledek Nata yang berhasil membuat adrian bungkam seketika.

Ajak Matt senjata makan tua ini namanya ....

"Ya terus kalau ada murid baru cowok ya kenapa emangnya?" Sambung adrian berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Kepo deh"

Memang benar Nata dan Adrian tidak pernah akur, Namun sebenarnya mereka saling menyayangi dan melindungi. Buktinya saja waktu mereka ngaji bareng kelas 5 Sekolah Dasar tiba-tiba kepala Nataa berdarah karena bermain tapi bukan Nata yang menangis melainkan Adrian. Ia tidak ingin terjadi apapun kepada Nata.

"Heh lo mau jadi adek durhaka ya sembarangan ganti-ganti nama gue, Nama gue itu butuh perjuangan asal lo tau, Mami papi saja harus potong dua ekor kambing dulu. Jadi gak nyesel deh mami ngelahirin anak kecil yang dulunya unyu ini apalagi sekarang makin unyu gede" jawabnya dengan memuji diri.

"Bodo amat, engga ada yang peduli hahaha" jawab Nata yang sudah selesai menyantap makan malamnya. Kemudian berlari meninggalkan Adrian dengan kekesalannya.

Mami Tia yang menyaksikan percekcokan antara kedua anaknya itu hanya geleng-geleng kepala sembari tertawa melihat anak nya sudah tumbuh dewasa .

Ohya kalau lo nanyain kemana bokap gue dia itu orang yang super duper sibuk, bisa tidur di rumah saja sudah untung tapi gue percaya kok papa sayang banget keluarganya.

••cool boy••

Tringg tringgg alarm berbunyi tringgg tringg...

Sekarang hari minggu dan jam sudah menunjukkan pukul 08:00 pagi. Gue bergegas mandi dan turun sarapan setelahnya gue langsung menuju balkon kamar sembari mendengarkan lagu yang sangat populer yang berjudul 'senorita' dengan sesakali mengikuti alunan musiknya .

I love it when you call me senorita
I wish i could pretend i didn't need ya
But every touch is ooh la la la
It's true la la la

Tiba-tiba setelah mendengar lagu itu Nata berfikir "Bagaimana jika aku akan mempunyai teman rasa pacar sama seperti lirik lagu senorita yah aku ingin, Tapi bagaimana jika ucapan sahabatku itu benar. Bagaimana jika laki-laki itu adalah cowok kutub yang selalu membuat hari-hariku menyebalkan, Ya Reygian Alfred." Ohhh nooo gak mungkinlah jatuh cinta sama model kaya gitu!!! Membayangkannya saja sudah membuatku frustasi apa lagi jika semuanya akan terjadi. Tidak akan.

"Shit apa-apaan yang barusan gue pikirin, engga itu gak akan terjadi" jelasnya.

Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang