chapter 10

613 19 0
                                    

Lo harus paham bahwa pelajaran berharga lahir dari luka yang membekas di hati.
-Roby Dinata Purwana-

Sepertinya akan ada sesuatu yang di rencanakan olehnya,apakah itu?

Dilain sisi Roby segera mencari kontak seseorang yang akan di hubunginya lalu menekan tombol panggil. Kemudian seseorang berbicara di sebrang sana.

"Hallo?"

"Hallo Pi"

"Sekarang aku mau ngikutin kata papi" ucapnya sambil tersenyum penuh arti yang ingin segera melancarkan rencananya.

"Gitu dong itu baru anak papi, ada gunanya juga kamu pacaran sama anak pemilih perusahaan ternama saat ini" ucap seorang paruh bayah di sebrang sana yang tidak lain adalah pemilik dari purnama company.

"Papa bisa andalin Roby"

"Oke papi tunggu hasilnya"

Telepon akhirnya terputus. Roby anak dari pemilik purnama company. Purnama company ialah salah satu perusahaan yang ingin agar Williams company menanam saham setengah dari perusahaannya. Beruntung sekali bukan Williams company adalah milik dari keluarga Williams termasuk Natasya Amanda Williams.

" Kamu salah bermain-main denganku Natasya Amanda Williams" ucap seseorang tentu saja Roby Dinata Purwana.

Kediaman nata-

Dilain tempat Nata sedang sibuk mengerjakan pr yang di berikan oleh guru di sekolahnya. Setelah selesai ia segera merebahkan tubuhnya ke kasur sebab sejak tadi otaknya sudah terkuras menjawab soal-soal itu.

Tringg 1 pesan baru

Nata segera mengambil handphone miliknya bingung siapa yang malam-malam begini mengiriminya pesan. Setelah ia melihat ia mengernyitkan dahinya. Bingung dengan nama pengirim tersebut tumben sekali malam-malam begini Rey mengeringnya pesan.

Si Rey kutub
Besok Lo gue jemput jam set 7

Natasya Amanda Williams
Kenapa?

Namun tak ada jawaban dari pengirim pesan tersebut.

"Ah mungkin iseng doang kali nih anak , udahlah tidur aja"batinku

Keesokan harinya jam sudah menunjukan pukul 06:30 dan ia sudah siap dengan seragam sekolahnya dengan sepatu Converse putih favorit miliknya. Ia menuruni tangga untuk segera sarapan dan berangkat ke sekolahnya, saat ia hampir sampai di lantai bawah ia melihat seorang laki-laki berkulit putih dan menggunakan seragam persis dengan yang ia kenakan. Kalaupun kakaknya mana mungkin Adrian kan udah mau kuliah lagian Adrian juga pergi sama mami untuk melihat universitas tempat kuliahnya katanya sih cuman 3 hari tapi ini sudah seminggu. Ah tau tukang ojek kali pikirnya

"Bi sarapan Nata mana"teriaknya melihat keseluruhan ruangan mencari keberadaan bi inem.

"Ini non udah bibi bekalin soalnya kasian temannya non kalau nungguin non sarapan dulu"

"Teman?"

"Iya non dari tadi teman non nungguin non katanya mau jemput non ngajakin sekolah bareng"

Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang