Tadinya aku nggak mau menuliskan ini karena satu-satunya perjalanan yang pernah kita lewati bersama hanyalah naik kereta prameks ke solo.
Hari itu lagi-lagi kamu cuma mau menuruti keinginanku untuk pergi kemanapun, bersamamu.
Sebenarnya nggak ada yang istimewa, stasiun masih dipenuhi oleh orang yang secara bergantian akan datang dan meninggalkan.
Pemandangan seperti sepasang anak muda yang berjalan sambil sesekali tertawa, anak kecil dengan sekantong jajanan ditangannya dan lalu kamu yang sekarang sedang duduk disampingku sambil mengunyah roti beraroma kopi yang katanya adalah favoritmu.
Sementara aku sesekali tertawa kecil mendengarkan celotehanmu tentang apa saja.
Orang akan mengira bahwa aku dan kamu adalah dua pasang anak muda yang sedang jatuh cinta dan berbahagia.
Percayalah, mereka salah.
Berkali-kali aku mengatakan kepadaku sendiri, untuk mundur lalu mengucapkan selamat tinggal secara perlahan.
Tapi ternyata rasanya nggak semudah itu.
21 Agustus 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA DAN PERGI (SUDAH DITERBITKAN)
Ficción GeneralSINOPSIS "Kita harus sering-sering seperti ini" kataku sambil menopangkan dagu. "Seperti apa?" tanyamu penuh jenaka. "Pergi ke tempat yang jauh bersama-sama tanpa direncanakan, naik kereta, lalu menyewa kendaraan di pusat kota, menikmati makanan tra...