Langit Pagi

196 2 0
                                    

Hampir pukul 03.00 pagi tapi aku masih saja terjaga gara-gara rapat yang sejak tadi tidak menemukan titik temu
Selain badanku yang mulai pegal aku juga bosan setengah mati
Sebagai orang yang paling muda disini kamu juga tahu kan kalau pendapatku tidak terlalu didengar, selain karena pengalamanku yang sedikit tapi juga omonganku yang mulai ngawur kalau sudah larut malam
Kopi hitam yang aku pesan sebelum maghrib tadi juga hanya tersisa ampasnya sekarang
Sementara itu kamu yang kuharapkan ada untuk sekedar mengobrol ringan malah entah pergi kemana
Kalau sudah seperti ini akhirnya aku hanya mengecek ponsel dan sedikit mengerjap saat melihat pesan masuk dengan pengirim atas namamu
"Turun"
Tanpa pikir panjang aku langsung turun lalu melihat kamu yang sudah berada diatas motor, lengkap dengan helm dan jaket yang biasa kamu kenakan
Tanganmu terulur untuk menarik lenganku dan memakaikan helm tanpa mengucapkan kalimat apapun
Berikutnya kalian pasti sudah tahu kalau inti dari cerita ini adalah dia mengajakku kabur saat rapat membosankan sedang berlangsung, ide gila kesekian kali yang membuatku tersenyum sendiri kali ini
Dikota ini semua ruang rasanya menyenangkan, bahkan meskipun kamu hanya mengajakku duduk di alun-alun utara beralaskan tanah yang masih basah
Tapi kamu ternyata membawaku untuk melihat matahari dengan cara yang berbeda
Bersama puluhan orang, dan jaket levis biru pudar yang baru saja kamu sampirkan dipundakku, langit pagi yang tadinya pekat berubah menjadi warna gradiasi yang kusukai.
'Terimakasih' kataku pelan saat tanganmu terulur untuk mengusap rambutku seperti biasanya.
Langit pagi ternyata juga indah, terimakasih telah membantuku untuk menyadarinya.

22 April 2020

DIA DAN PERGI (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang