chap:01

433 34 6
                                    

" ya! Kim jennie. Cepatlah bersiap. Atau kalau tidak kau akan terlambat di hari pertamamu kuliah" teriak seseorang dari lantai bawah rumah gadis bernama jennie itu.

"Aish..menyebalkan sekali."gumam jennie di depan cerminnya. "Ah ne oppa. Tunggu sebentar aku segera turun kebawah". Teriak jennie dari dalam kamarnya.

Jennie memoleskan lipbalm ke bibir merah nya itu. Dia menatap cermin sekali lagi untuk memastikan bahwa ia benar-benar siap untuk memulai hari yang baru.

Jennie menuruni anak tangga satu persatu. Setelah menuruni semua anak tangga,hal pertama yang ia dapati dari kakaknya adalah wajah kesal dari kakak laki-lakinya itu.

"Ya! Kenapa kau lama sekali?. Bagaimana kalau kau terlambat hari ini?. Lihatlah gara-gara kau aku pun ikut terlambat untuk pergi bekerja."omel kakak jennie.

Jennie hanya memasang wajah kesal. Sekarang mungkin cuman bukan dia yang menjadi penyebab mereka terlambat. Tapi mungkin juga karena omelan dari kakaknya itu.

"Ne seokjin oppa. Mianhae."kata jennie meminta maaf.

Seokjin hanya bisa menghela nafas panjang. Mau bagaimana lagi,dia amat menyayangi adik satu-satunya itu.
Seokjin mengacak-acak rambut jennie sambil tersenyum lembut. Sedangkan jennie memasang wajah cemberut karena rambutnya yang baru ia tata kembali rusak karena ulah seokjin.
Mereka pun berjalan memasuki mobil mewah milik jin. Dan memacu mobil tersebut.

Jennie kim,seorang putri bungsu dari seorang pemilik salah satu perusahaan terbesar di korea selatan. Ia merupakan putri bungsu dari keluarga mereka. Jennie mempunyai seorang kakak laki-laki yang kalian tau adalah seokjin.

Sedangkan seokjin merupakan putra sulung dari keluarga ternama itu. Terlahir dengan kemampuan luar biasa membuatnya menjadi pemimpin perusahaan disaat usianya yang masih tergolong sangat muda. Yakni di usia 25 tahun. Ayah nya pun sangat mempercayai bahwa putranya itu mampu mengurus semua aset perusahaannya dengan sangat baik. Dan sudah ia buktikan sendiri dengan melihat perkembangan dari perusahaannya itu.

"Gomawoyo oppa. Oppa tak perlu menjemputku hari ini. Aku bisa naik bus untuk pulang. Oppa harus semangat kerja. Oh ya sampaikan salamku pada jisoo Eonnie. Bilang padanya aku merindukannya." Kata jennie sambil memperlihatkan senyum manisnya.

"Aish..baiklah aku akan sampaikan salam mu pada jisoo nanti. Kau juga harus semangat untuk kuliah. Kalau ada yang mengganggu mu bilang kepadaku aku akan menghajarnya hingga ia takkan berani mengganggu mu lagi. Kau bisa mempercayai oppa mu  yang tampan ini.araseo?"

"Arra..arra...dasar tuan percaya diri. Aku heran mengapa jisoo Eonnie mau dengan tuan sok tampan ini" ujar jennie diselingi kikikan kecil darinya.

"Apa kau bilang?tuan sok tampan?dengar ya bapau aku ini memang tampan."Kata jin sambil  mencubit pipi gembul milik adiknya itu. Jennie meringis. Ia pun memukul tangan kakaknya dan memasang wajah cemberut.

"Araseo..araseo.sebaiknya aku segera berangkat menuju ke kantor.Kau juga segeralah masuk" kata jin menghentikan kegiatan kakak beradiknya itu.

"Ne. Hati-hati oppa. "

Jennie membuka pintu mobil. Dan tersenyum kepada jin dan kemudian menutup pintu mobil tersebut. Jennie melambaikan tangannya kepada jin sebelum ia benar-benar memacu mobilnya. Jin dengan sangat senang hati membalas lambaian adik nya itu. Jin pun memacu mobilnya pergi meninggalkan jennie sendirian. Sekarang jennie hanya mempunyai satu masalah. Bagaimana caranya agar dia mampu beradaptasi dengan tempat kuliahnya yang baru.

Jennie melangkahkan kakinya masuk kedalam tempat kuliahnya itu yang termasuk sebagai salah satu universitas terbaik di seoul. Pemandangan pertama yang ia dapati setelah masuk adalah fasilitasnya yang luar biasa lengkap. Jennie bahkan tak mampu mengatakan apapun. Kakinya bahkan tak dapat digerakkan hingga seseorang menepuk pundaknya

LOVE and TEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang