chap:02

241 33 2
                                    

Jennie melangkahkan kaki nya dengan penuh semangat. Hari ini ia mendapatkan 2 Orang teman baru di tempat kuliahnya yang baru. Dan sekarang dengan suka rela salah satu dari mereka menemani jennie untuk berkeliling dan melihat isi dari satu kampus

Lensa mata indah jennie tak pernah berpaling dari satu benda pun yang ada di kampus nya. Sedangkan lisa hanya memaklumi dan menjelaskan satu persatu setiap jennie bertanya kepadanya.

"Akh..."rintih jennie kesakitan. Tubuhnya terjatuh di lantai karena ia tak sengaja menabrak seseorang karena terlalu memperhatikan benda yang ada disampingnya.

Pria itu menatap jennie dengan tajam. Ia pun menyunggingkan senyum miring nya dan kemudian pergi begitu saja meninggalkan jennie tanpa membantunya berdiri.

Menyadari bahwa jennie tak ada disampingnya,lisa pun segera mencari jennie. Namun betapa terkejutnya lisa karena mendapati lisa yang tengah terjatuh. Dan yang paling menakut kan adalah ia terjatuh karena pria itu. Pria dingin dengan tatapan bak sebuah pedang maut. Lisa segera menghampiri jennie dan membantunya berdiri.

"Kau tidak apa-apa jennie ya?" Tanya lisa dengan nada kekhawatiran.

"Geokjonghajima. Nan gweanchana." Ujar jennie memberi tahu bahwa ia tidak apa-apa dan lisa tak perlu khawatir.

Lisa membantu jennie berdiri. Jennie sedikit meringis kesakitan karena tubuh nya yang sakit. Jennie pun membenarkan bajunya yang sedikit berantakan akibat jatuh tadi.

"Kajja. Sebaiknya kita segera masuk karena kelas pasti akan segera di mulai."ajak jennie. Ia yakin pasti lisa masih menghawatirkannya. Jennie tersenyum kepada lisa.

Lisa hanya mengangguk menyetujui ajakan dari jennie.
Mereka pun melangkahkan kakinya ke kelas masing-masing karena lisa dan jennie berbeda jurusan.

"Kita bertemu lagi nanti disaat kelas berakhir. Aku akan menjemputku bersama rose di sini." Kata lisa lalu ia melangkah menuju ke kelasnya.

Jennie membuka pintu kelasnya dan melangkah masuk. Ia melihat-melihat ke sekeliling kelas. Berharap ada bangku yang kosong karena semua bangku telah terisi. Ia menuruni anak tangga satu persatu dan melihat ada satu bangku yang tersisa. Ia pun menduduki bangku tersebut karna hanya itu yang tersisa.

Jennie mengeluarkan buku catatannya dan pena untuk menulis. Tiba-tiba ada sebuah suara yang menginterupsi dirinya. Suara yang terdengar sangat dingin dan tajam.

"Mengapa kau disini?menyingkir lah dari bangku ku sekarang." Kata pria itu dengan tajam.

Jennie memalingkan wajahnya dan menatap pria tersebut. Jennie sebenarnya terkejut karena pria itu adalah pria yang tadi ia tabrak. Namun dengan cepat jennie mengubah ekspresinya dengan ekspresi datar.

"Oh maaf. Tapi hanya bangku ini yang bisa aku duduki" kata jennie.

"Menyingkirlah,aku mau duduk."Kata pria itu dengan dingin.

"Maaf tapi apa boleh aku duduk disini bersamamu? Kumohon. Hanya bangku ini yang tersisa."

"Tidak! Enyahlah dari hadapanku!" Teriak pria itu. Seluruh mata sekarang tengah tertuju kepada mereka. Oh betapa kasarnya pria itu kepada jennie.

"Tapi hanya ini yang tersisa. Kalau aku pergi aku akan duduk dimana?"

"Terserah kau mau duduk di mana. Sekarang pergilah dari hadapanku!" Pria itu kembali mengatakan hal yang kasar kepada jennie. Seumur hidup baru kali ini dirinya di perlakukan kasar oleh orang lain. Padahal ayah dan kakaknya pun tak pernah membentaknya dan tanpa kenal dirinya pria ini sudah membentaknya.

"Ada keributan apa ini?" Kata dosen tersebut secara tiba-tiba. Ia memecah perseteruan antara jennie dan yoongi.

"Maafkan aku pak. Aku hanya ingin duduk disini karena tidak ada bangku yang tersisa." Kata jennie menjelaskan yang sebenarnya terjadi di kelas itu.

"Bukankah kau siswa pindahan?"Tanya dosen itu lagi.

"Ah, iya pak. Saya mahasiswa pindahan."

"Baiklah kau bisa duduk di bangku itu berhubung tak ada bangku yang tersisa."

"Kamsahamnida." Kata jennie dengan penuh hormat. Dosen itu menangguk dan bersiap untuk memulai pengajarannya.

Pria itu meletakkan tasnya dan duduk disamping jennie. Terlihat sekali di wajahnya bahwa ia marah kepada jennie.

Menyadari akan hal tersebut,jennie memilih untuk diam dan mengabaikan pria di sampingnya itu. Pelajaran pun dimulai. Tapi nampaknya jennie tak benar-benar mengabaikan lelaki disampingnya ini,Jennie banyak menjumpai pria dingin selama ia tinggal di london. Tapi ia baru kali ini menemukan pria dingin seperti dia.

Tatapan matanya tajam bak pisau. Bahkan mungkin lebih tajam dari pada pisau ataupun samurai. Seakan-akan menyiratkan sebuah luka yang amat dalam baginya. Luka yang mungkin tak kan terobati dengan benar. Amarah dan dendam pun tak luput berkobar di dalam matanya. Sikapnya yang dingin dan terkesan sangat kasar menambah poin baginya sebagai pria yang ditakuti. Bukan, dia bukan anak brandalan ataupun physikopath. Dia hanya seorang pria yang sangat terluka. Dia adalah pria kuat namun juga rapuh.

Itulah yang jennie lihat dari tatapan mata pria itu. Seketika jennie menjadi sedikit iba kepada pria itu. Ia ingin mengenal pria itu dengan lebih baik. Ia yakin bahwa pria itu sebenarnya pria yang penyayang dan berhati lembut. Hanya saja semua itu tertutup dengan perasaan benci dan amarah.

Merasa diperhatikan oleh jennie,yoongi nama pria itu pun mengalihkan pandangannya dan menatap jennie dengan tajam. Seketika jennie membuang pandangannya tadi dan fokus terhadap dosen yang berada didepan. Sebenarnya jennie sedikit ketakutan dengan pria disampingnya itu. Tapi entah mengapa semakin lama ia semakin nyaman dan ingin mengenal yoongi lebih jauh lagi.

"Baiklah kelas hari ini selesai. Sampai jumpa di pertemuan berikutnya. Jangan lupa dengan tugas yang saya berikan." Kata dosen tersebut mengakhiri pertemuan hari ini dan kemudian beliau pun pergi meninggalkan kelas.

Riuh dari semua siswa kini mendominasi ruangan itu. Yoongi pun mengambil tasnya dan segera pergi. Namun tangannya ditahan oleh tangan mungil dari gadis disampingnya itu.

"Ma..Maaf. Tapi bisakah aku meminjam catatan mu? Aku ingin mencatat materi yang telah aku lewatkan." Kata jennie memberanikan dirinya untuk berbicara dengan yoongi.

"Lepaskan tanganku!.pinjam saja dengan yang lain. Dan satu lagi. Berhentilah menatapku karna aku benci di perhatikan!" Jawab yoongi dengan nada tinggi dan penekanan di setiap kata.

Yoongi pun segera pergi. Sedangkan jennie,ia hanya bisa mematung dan berdiam diri di bangkitnya. Ada sesuatu yang begitu menusuk di hati nya. Rasanya  sakit sekali mendengar kata-kata yang keluar dari mulut tajam milik yoongi itu. Air matanya pun menggenang di pelupuk matanya. Namun ia segera menghapusnya dan beranjak pergi karena ia sudah berjanji kepada lisa untuk menemuinya dan rose.

"Ah,mianhae. aku terlambat. Apakah kalian menungguku dari tadi?" Kata jennie. Ia takut bahwa mereka telah lama menunggunya.

"Ah,aniyo.Kau sama sekali tidak terlambat." Kata lisa

"Iya tak masalah sekalipun kau terlambat. Lebih baik kita sekarang langsung ke cafetaria. Karna perutku telah berbunyi dari tadi." Ujar rose sambil memegang perutnya.

Jennie hanya bisa tertawa dan lisa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Hm..gimana ceritanya yang chapter 2 ini? Nyambung gak? Maaf kalau gak nyambung ya..😁
Baru pemula soalnya.

Kalau ada saran tolong komentar dan jangan lupa vote juga.👌

See you next chapter 🙌👋

LOVE and TEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang