chap:12

117 13 1
                                    

Sudah 15 menit berlalu dari waktu yang telah ditentukan. Jennie duduk termengu menunggu kedatangan yoongi. Jari jemari lentik miliknya ia ketuk-ketukkan di atas meja sehingga menimbulkan bunyi mirip dengan bunyi jarum jam. Sekali lagi ia melihat kearah pergelangan tangannya lalu melihat kembali ke arah pintu. Namun hasilnya nihil. Yoongi belum juga muncul di sana.

Loncenng pintu cafe berbunyi, menandakan ada seseorang yang datang ke cafe tersebut. Jennie buru-buru melihat ke arah pintu dan sesuai perkiraan orang yang ia tunggu pintu tiba. Ia pun melambaikan tangannya kearah yoongi.

Pria itu pun melihat lambaian tangan jennie. Entah apa yang ia pikirkan sehingga mau menerima tawaran dari jennie. Selama ini ia terkenal sebagai orang yang malas untuk bertemu orang lain. Jangankan untuk hal sepele seperti ini hal penting saja ia harus memutar kepalanya jungkir balik tapi hanya melihat kedua mata jennie, ia langsung menyanggupi permintaan jennie tadi.

Pria itu berjalan mendekati jennie. Ia kemudian menarik kursi dan mendudukinya. Jennie kemudian segera memanggil pelayan cafe tersebut. Tak berapa lama kemudian pelayan tersebut datang dan mereka segera memesan makanan.

"Ng... Maafkan aku yoongi ssi soal kejadian waktu itu." Ujar jennie memecah keheningan yang mencekam diantara mereka.

Yoongi mengangkat sebelah alisnya. Mau sebanyak apalagi gadis itu meminta maaf?

"Bukankah kau sudah meminta maaf pada waktu itu?" Ujar yoongi

Jennie hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan dari yoongi.

"Lalu mengapa kau meminta maaf lagi? Aku sudah lelah mendengar permintaan maaf darimu terus. "

"Aku hanya merasa bersalah. Entahlah apa yang terjadi padaku. Aku hanya takut kau semakin membenciku. " Jelas jennie. Ia menundukkan kepalanya.

Membenci? Jadi selama ini gadis ini berpikir aku membencinya?

"Aku tidak pernah membencimu" Ujar yoongi dengan datar.

Mendengar penuturan yoongi, jennie segera mengangkat kepalanya.

"Jeongmal? Kau tidak membenciku?" Tanya jennie meyakinkan dirinya.

Yoongi hanya mengangguk sebagai tanda "iya".

Rasa canggung tiba-tiba menghampiri mereka setelah percakapan tadi. Tak ada yang berniat untuk memulai percakapan kembali. Kini waktu seakan berjalan lambat diantara mereka.

Jennie ingin memulai percakapan namun ia tak tau harus membahas apa dengan yoongi. Sedangkan Yoongi sendiri memang tak pernah berniat untuk berbicara apapun dengan orang lain.

Suasana hening masih saja menyelimuti mereka hingga makanan yang mereka pesan telah selesai mereka santap. Masing-masing dari mereka memang belum ada yang ingin membuka pembicaraan.

"Aku pulang duluan" Kata yoongi. Ia meletakkan sumpitnya dan beranjak berdiri.

"Ah? O.. Baiklah. " Ujar jennie sedikit canggung.

"Terima kasih untuk makanannya. Aku pergi duluan. " Kata Yoongi. Ia pun membalikkan tubuhnya.

Jennie menatap punggung kekar milik yoongi. Tiba-tiba ia teringat sesuatu. Ia pun segera beranjak dan menyusul yoongi. Tentunya setelah ia membayar makanan mereka.

"Ini kembaliannya. Terima kasih telah berkunjung. Semoga harimu menyenangkan. " Ucap pegawai kasir tersebut setelah mengembalikan uang milik jennie.

Jennie hanya tersenyum. Ia pun memasukkan uang tersebut ke dalam dompetnya dan bergegas menyusul yoongi. Ia berlari sekuat tenaga. Kalau pemikirannya tidak salah, seharusnya yoongi sekarang belum jauh dari tempat mereka tadi berada.

LOVE and TEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang