chap:08

130 18 2
                                    

Jennie keluar kelas dengan wajah yang berseri-seri. Ia baru saja menyelesaikan masalahnya dengan yoongi. Bagaimana ia tak merasa senang. Membuat yoongi marah itu bagaikan seekor kancil yang hampir diterkam oleh seekor singa ganas. Bahkan mungkin lebih menyeramkan daripada itu. Jennie keluar kelas dan mendapati lisa dan rose tengah menunggunya. Sesuai yang direncanakan tadi, mereka hari ini akan berjalan-jalan untuk merefreshkan otak mereka yang penuh dengan materi kuliah.

"Lisa! Rose!." Teriak jennie. Ia pun melambaikan tangannya kepada mereka dan menghampirinya.

"Semua sudah siapkan?." Tanya lisa dan dibalas dengan anggukan dari rose dan jennie.

Mereka pun segera berangkat menuju tempat pertama yakni cafe. Mengapa di cafe? Karna mereka akan mengisi perut mereka yang sudah mulai bergemuruh. Tak lama,sekitar 30 menit kemudian,mereka pun telah sampai di cafe yang dimaksud.

Lisa melambaikan tangannya kepada seorang pria yang tak lain adalah jungkook. Jungkook pun membalas lambaian tangan lisa dan menyuruh mereka untuk duduk bersamanya. Lisa menarik tangan jennie dan diikuti oleh rose dibelakangnya. Ternyata bukan hanya mereka bertiga yang ada di meja tersebut. Melainkan ada jimin dan Taehyung juga.

Kami pun mulai memesan makanan dan sekitar 45 menit kemudian makanan pun datang. Karena cacing-cacing di perut kami sudah berdemo,hidangan didepan mata pun langsung diserbu.

"Chagiya,kau harus makan ini ini sangat enak." Ujar jungkook meletakkan daging dipiring lisa. Lisa pun melakukan yang sama terhadap jungkook.

"Ayo jimin ah. Buka mulutmu. Kau harus coba yang ini." Kali ini rose yang mengarahkan sumpitnya kearah jimin. Jimin pun membuka mulutnya dan tersenyum kepada rose.

Kedua pasangan ini sangat romantis. Mereka saling suap-menyuapi, memberikan makanan dan tersenyum malu. Hanya jennie dan Taehyung yang tidak melakukannya karena hanya merekalah yang bukan pasangan. Jennie dan Taehyung hanya sibuk dengan sumpit dan makanan mereka.

"Uhuk..uhuk..." jennie tersedak makanannya.

Taehyung yang sedang fokus dengan makanannya langsung meletakkan sumpit dan memberikan air kepada jennie. Ia mengusap-usap punggung jennie.

"Pelan-pelan saja. Jangan terburu-buru. Tak akan ada yang mengambil makanannya." Ujar Taehyung diselingi nada bercanda.

Semua orang di meja itu memperhatikan Taehyung yang begitu perhatian kepada jennie. Tanpa jennie dan Taehyung sadari, kedua pasangan tersebut saling mengacungkan jempol dan tersenyum satu sama lain. Sebenarnya acara ini sudah mereka atur bersama tanpa sepengetahuan jennie dan Taehyung. Mereka berniat menjodohkan Taehyung dengan jennie.

"Cie...perhatian banget sama jennie." Ledek jimin

"Iya. Tumben perhatian sama cewek. Biasanya paling males sama yang namanya cinta." Imbuh jungkook

"Apaan sih kalian. Memang salah kalau aku perduli sama jennie?. Kalau tiba-tiba terjadi sesuatu kepada jennie karna tersedak bagaimana? Kalian mau tanggung jawab." Kata Taehyung merasa sedikit risih dengan ledakan jungkook dan jimin.

"Iya. Biasa juga kali jawabnya. Kan cuma bercanda. Jangan dianggap serius. Atau jangan-jangan kau memang menyukainya?" Kali ini lisa yang memulai.

Taehyung hanya diam. Wajahnya memerah karena malu. Mereka berempat tersenyum penuh makna. Sedangkan jennie hanya terdiam dan kebingungan dengan topik yang sedang mereka bicarakan.

Setelah perut mereka terisi penuh,mereka melanjutkan acara jalan-jalan mereka. Kali ini mereka ingin melihat pemandangan sungai Han. Karena pemandangan sungai Han saat malam hari sangatlah indah. Banyak pasangan yang menghabiskan waktu bersama dengan menikmati pemandangan sungai Han ini.

Setibanya disana, pasangan jim-rose dan liskook memisahkan diri dan meninggalkan Taehyung dengan jennie. Mereka berdua nampak seperti orang kikuk karena rasa canggung tengah menghampiri mereka.

"Ekhem..ter..terima kasih atas bantuannya tadi." Ucap jennie memecah rasa canggung diantara mereka.

"I..Iya. sama-sama." Jawab Taehyung dengan gagap

Hening kembali menghampiri mereka. Hingga salah satu mereka kembali berbicara dan memecah keheningan.

"Lebih baik kita duduk." Ajak Taehyung.

Jennie menangguk meng iyakan ajakan Taehyung.

"Jennie ya, boleh aku bertanya tentangmu?"

"Kau mau bertanya apa tae?"

"Mengapa kau pindah ke korea.? Bukankah sudah bagus kau berkuliah di london?"

"Iya. Sebenarnya aku juga tak ingin pindah. Aku telah memiliki banyak kenangan disana. Tapi karena kedua orang tuaku pindah ke amerika, maka aku kembali ke korea."

"Mengapa kau tak ikut ke amerika?"

"Entahlah. Kata mereka,mereka akan sibuk dan tak sempat untuk mengurusku. Jadi mereka sepakat untuk meninggalkanku di korea dan tinggal bersama kakakku."

"Oh...lalu apakah kau mempunyai pacar disana?"

"Pa..pacar? Yang benar saja. Untuk urusan yang seperti itu aku belum pernah terpikir. Rasanya jatuh cinta saja aku tak tau " jennie sedikit tertawa kecil dengan fakta bahwa ia belum merasakan jatuh cinta di usianya saat ini.

"Berarti aku masih memiliki kesempatan besar." Ucap Taehyung lirih. Sangking liriknya bahkan jennie hampir tak mendengarnya.

"Apa tadi yang kau bilang?"

"Aniya. Bukan apa-apa."

Drritt..Drritt...
Ponsel Taehyung bergetar. Ia pun melihat ponselnya tersebut. Tertera nama jungkook di ponselnya. Ia mengirim pesan singkat kepada Taehyung. Setelah membacanya Taehyung langsung gemas. Ingin rasanya ia memaki jungkook.

"Ada apa Taehyung ah?"

"Ani. Lebih baik kita pulang sekarang. Ini sudah larut malam. Pasti kakakmu sedang khawatir."

"Tapi bagaimana dengan mereka?"

"Mereka sudah pulang meninggalkan kita."

"Mw..mwo?"

"Kajja. Aku tak ingin kau masuk angin."

Jennie dan Taehyung pun pergi ke mobil Taehyung. Untung saja Taehyung membawa mobil sendiri. Kalau tidak mereka akan kesulitan mencari bus di jam segitu. Taehyung mengantarkan jennie hingga kedepan rumahnya.

"Gomawoyo tae."

"Ne.Jangan sungkan. Aku pulang duluan.."

Jennie mengangguk. Ia melambaikan tangannya kepada Taehyung dan tak lupa pula memberikan senyum gummy bear miliknya. Taehyung pun membalas lambaikan tangannya dan segera memacu mobilnya hingga menghilang dari pandangan jennie.



Hello...wah author minta maaf sebelumnya. Dikarenakan jadwal yang padat, author pasti akan telat meng update cerita ini.😩

Author sungguh menyesal. Gomawo karna telah mengerti.
😳😊

Jangan lupa
🌟🌟🌟
Dan comment.

LOVE and TEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang